Pemakzulan Gibran

Rekam Jejak Jenderal Purn Tyasno Sudarto yang Minta Pemakzulan Gibran, Karier Melejit di Era Gus Dur

Ini rekam jejak Tyasno Sudarto, purnawirawan yang menandatangani surat pemakzulan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, untuk dikirim ke DPR

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribunnews Taufik Ismail/Indra Akuntono
PEMAKZULAN GIBRAN - Jenderal Purn Tyasno Sudarto (kiri) Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka (kanan) 

Namun, hingga kini putusan MK itu belum pernah diperiksa ulang dengan majelis hakim yang berbeda, sebagaimana diatur dalam Pasal 17 UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Soroti kapasitas dan etika Gibran

Selain aspek hukum, Forum Purnawirawan Prajurit TNI juga menilai Gibran tidak pantas menjabat sebagai Wakil Presiden dari sisi kepatutan dan etika.

“Dengan kapasitas dan pengalaman yang sangat minim, hanya dua tahun menjabat Wali Kota Solo, serta latar belakang pendidikan yang diragukan, sangat naif bagi negara ini memiliki Wakil Presiden yang tidak patut dan tidak pantas,” seperti dikutip dari surat tersebut.

Purnawirawan TNI juga menyinggung kontroversi akun media sosial “fufufafa” yang sempat marak diperbincangkan karena diduga memiliki keterkaitan dengan Gibran.

Akun tersebut menjadi sorotan karena unggahan-unggahannya yang mengarah pada penghinaan tokoh publik, serta mengandung unsur seksual dan rasisme.

“Dari kasus tersebut, tersirat moral dan etika Sdr. Gibran sangat tidak pantas dan tidak patut untuk menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia,” seperti dikutip dari isi surat tersebut.

Forum Purnawirawan Prajurit TNI juga mengangkat kembali dugaan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang diduga melibatkan Gibran dan adiknya, Kaesang Pangarep.

Kasus ini sebelumnya telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2022 oleh akademisi Ubedilah Badrun.

Atas dasar itu, Forum Purnawirawan Prajurit TNI mendesak DPR segera memproses usulan pemakzulan Gibran sesuai ketentuan hukum dan konstitusi yang berlaku.

Baca juga: Siapa Tyasno Sudarto? Disebut-sebut Sebagai Salah Satu Jendral Purn yang Setuju Pemakzulan Gibran

“Demikian surat ini kami sampaikan sebagai wujud tanggung jawab warga negara dalam menjaga integritas konstitusi dan moralitas publik,” demikian bunyi penutup surat tersebut.

Sosok Tyasno Soedarto

Tyasno Sudarto lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 14 November 1948.

Ia menyelesaikan pendidikan militernya di Akabri pada 1970.

Dia pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Kemudian, Tyasno Sudarto dipromosikan menjadi Kepala Badan Intelijen Strategis TNI pada 1999.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved