Siswa TK di Bojonegoro Mengungsi Belajar ke Balai Desa Sukowati, Terganggu Bau dari Pabrik Tembakau

Puluhan siswa PAUD dan TK di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, terganggu bau dari pabrik tembakau PT Sata Tec Indonesia

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Misbahul Munir
MENGUNGSI BELAJAR - Suasana aktivitas belajar mengajar para siswa PAUD dan TK Harapan Bunda di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang terpaksa mengungsi belajar ke balai desa setempat lantaran terdampak bau menyengat dari pabrik tembakau PT Sata Tec Indonesia, Selasa (3/6/2025). 

Wakil Ketua III DPRD, Mitroatin bersama Ketua Komisi A, Lasmiran, beserta rombongan komisinya pun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi sekolah dan kemudian ke pabrik PT STI pada senin (2/6/2025) kemarin.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan legislator itu memastikan langsung kondisi udara yang dikeluhkan para siswa dan warga di sekitar lokasi.

Mitroatin mengaku, prihatin dengan kondisi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas pabrik tersebut.

“Memang benar, bau yang timbul sangat menyengat. Kami sangat kecewa, karena niat kami untuk mencari solusi justru disambut dengan sikap kurang bersahabat,” ungkap Mitroatin.

Dalam sidaknya, para legislator menemukan adanya perizinan yang harus dilakukan peninjauan kembali alias revisi, mengingat dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pabrik.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, jika PT STI belum mengantongi izin operasional secara lengkap, maka seharusnya perusahaan menghentikan seluruh aktivitas produksinya.

Mitroatin juga menekankan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mendukung adanya investasi di daerahnya. 

Namun, dengan catatan tidak boleh mengabaikan dampak lingkungan, terlebih mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat.

“Besok, kami akan memanggil semua pihak terkait untuk membahas tuntas permasalahan ini. Kami tidak anti-investasi, tapi keselamatan dan kenyamanan masyarakat, khususnya anak-anak, harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Sementara itu, belum ada keterangan resmi yang disampaikan oleh PT Sata Tec Indonesia

Sejumlah awak media yang mencoba mengonfirmasi, direspons dengan dingin. 

Perwakilan manajemen PT STI, Nur Hidayat, memilih bungkam dan enggan memberikan komentar banyak.

“Mohon maaf, saya no komen,” jawabnya singkat.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved