Berita Viral

Rekam Jejak Josua Sinambela, Pakar yang Sebut Kesimpulan Roy Suryo Cs Soal Ijazah Jokowi Prematur

Berikut rekam jejak Josua Sinambela, pakar digital forensik yang blak-blakan sebut tudingan Roy Suryo Cs soal ijazah Jokowi kesimpulan yang prematur.

kolase youtube
IJAZAH JOKOWI - Kolase foto Josua Sinambela (kiri) dan Roy Suryo (kanan). Josua blak-blakan sebut kesimpulan Roy Suryo Cs terkait ijazah Jokowi prematur. 

SURYA.co.id - Berikut rekam jejak Josua Sinambela, pakar digital forensik yang blak-blakan sebut tudingan Roy Suryo Cs soal ijazah Jokowi kesimpulan yang prematur.

Diketahui, hingga kini Roy Suryo dan Rismon Sianipar masih getol menuding ijazah Jokowi palsu.

Menurut  Josua Sinambela, klaim Rismon Sianipari dan Roy Suryo Cs yang menuding skripsi dan ijazah Jokowi palsu berdasar hasil analisis digital tersebut merupakan kesimpulan prematur tanpa metodologi ilmiah yang memadai.

Hal ini diungkap Josua Sinambela dalam diskusi bertajuk #DFTALK: Pakar-pakaran Vs Ahli Digital Forensik yang disiarkan di akun YouTube DFTALK pada Sabtu (31/5/2025) malam.

Joshua lantas mebeberkan bahwa dokumen skripsi Jokowi yang dikritisi Rismon sebenarnya memiliki kesesuaian dengan skripsi milik mahasiswa lain angkatan 1985 di Fakultas Kehutanan UGM.

Kesimpulan itu dia peroleh berdasar hasil pengecekan langsung terhadap skripsi Jokowi dan teman seangkatannya yang diperoleh dari perpustakaan UGM.

“Kalau pakai logika Rismon, berarti skripsi mahasiswa lain juga palsu dong? Padahal faktanya, dulu tanda tangan tidak menjadi syarat yudisium, dan banyak mahasiswa hanya mencetak skripsi formal untuk keperluan wisuda, bukan sebagai bukti utama kelulusan,” ungkap Josua.

Baca juga: Tak Puas Tuding Roy Suryo Pakar Telematika Palsu, Irma Suryani Minta Ijazahnya Diteliti: Gak Sesuai

Josua juga menyoroti pendekatan metodologis Rismon yang dinilai tidak sesuai standar kajian ilmiah.

“Dia bilang sudah melakukan penelitian, tapi bahan analisisnya malah dari foto dan video yang saya kirimkan. Peneliti mana yang pakai data orang lain tanpa verifikasi langsung?"ujarnya.

Dokumen berupa foto dan video skripsi Jokowi yang menjadi bahan analisis Rismon itu diketahui merupakan milik Josua. 

Dokumen tersebut sempat dikirim Josua kepada Rismon lewat WhatsApp saat berupaya mengajak diskusi dan meluruskan hasil analisis Rismon yang keliru. 

Namun sayangnya, kata Josua, dokumen itu justru dimanfaatkan Rismon untuk menguatkan asumsi-asumsi liar bahwa skripsi dan ijazah Jokowi palsu. 

"Video dan foto inilah yang disalahgunakan dia untuk menguatkan asumsi-asumsinya," ujar Josua seraya menunjukkan bukti kiriman foto dan video skripsi Jokowi kepada Rismon.

Selain itu, Josua juga membeberkan bukti bahwa font Times New Roman yang dijadikan salah satu landasan Rismon menuding skripsi Jokowi palsu itu sebenarnya juga digunakan dalam skripsi teman-teman Jokowi lainnya di angkatan 1985.

Kesesuaian lainnya, menurut Josua, skripsi Jokowi dan teman seangkatannya itu juga dijilid di tempat percetakan yang sama bernama Perdana. 

Skripsi yang dijilidkan di percetakan Perdana itu, kata dia, menggunakan font yang sama pada halaman depan atau judul hingga halaman pengesahan. Sedang isi skripsi semua menggunakan mesin tik. 

"Dia (Rismon) nggak punya kesempatan untuk mendokumentasi seperti yang saya lakukan,"ujarnya.

Tak hanya meragukan hasil analisisnya terkait skripsi dan ijazah Jokowi, Josua juga turut meragukan keahlian Rismon yang mengklaim sebagai ahli digital forensik. 

Baca juga: Tak Peduli Dituding Pakar Telematika Palsu, Roy Suryo Ngotot Bandingkan Ijazah Jokowi: Tak Identik

Sebab sepengetahuan dia, Rismon juga baru pernah ditunjuk sebagai ahli dalam sebuah persidangan oleh pihak kuasa hukum. Salah satunya terkait kasus Vina Cirebon.

"Yang menarik sebenarnya teman-teman dari Vina itu lebih dahulu menghubungi saya sebelum Rismon. Artinya sebenarnya mereka juga lebih percaya saya. Tapi saya tolak," katanya.

Rekam Jejak Josua Sinambela

Menurut penelusuran SURYA.co.id, Josua M. Sinambela adalah seorang pakar terkemuka di bidang keamanan siber dan forensik digital di Indonesia.

Ia merupakan pendiri dan CEO dari RootBrain IT Security Training & Consulting serta PT Analis Forensik Digital (ForensikDigital.com).

Dengan pengalaman lebih dari 18 tahun di bidang infrastruktur jaringan dan keamanan sistem informasi, Josua telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai proyek dan pelatihan di sektor korporat, akademik, dan pemerintahan.

Josua menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di bidang Teknik Elektro – Sistem Komputer dan Informatika dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia juga memegang berbagai sertifikasi profesional internasional, termasuk:

Certified Ethical Hacker (CEH)
Certified Hacking Forensic Investigator (CHFI)
EC-Council Certified Security Analyst (ECSA)
Licensed Penetration Tester (LPT)
AccessData Certified Examiner (ACE)
CompTIA Advanced Security Practitioner (CASP+)
CompTIA Cybersecurity Analyst (CySA+)
CompTIA PenTest+
Cisco Certified Network Associate (CCNA)
Cisco Certified Network Professional (CCNP)

Sebelum mendirikan perusahaan sendiri, Josua pernah menjabat sebagai Kepala Unit Sistem dan Teknologi Informasi di UGM serta menjadi dosen di Program Magister Teknologi Informasi UGM.

Ia juga aktif sebagai konsultan dan auditor di berbagai perusahaan BUMN dan swasta, termasuk PT PLN, PT Pertamina, dan PT Indonesia Power.

Keahliannya mencakup berbagai aspek teknologi informasi, seperti keamanan jaringan, forensik digital, dan pengembangan kebijakan TI.

Josua dikenal publik setelah terlibat dalam investigasi dugaan ijazah palsu milik Rismon Sianipar, yang mengklaim memiliki gelar S2 dan S3 dari Universitas Yamaguchi, Jepang.

Melalui analisis forensik digital, Josua menemukan bahwa universitas tersebut tidak pernah menerbitkan ijazah atas nama Rismon, yang kemudian menjadi sorotan media nasional.

Roy Suryo Dituding Pakar Telematika Palsu

Tak cuma Rismon Sianipar yang dikuliti, Roy Suryo juga sempat dituding sebagai pakar telematika palsu.

Tudingan bertubi-tubi yang dilayangkan Roy Suryo terkait keaslian ijazah Jokowi, akhirnya dibalas Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago.

Irma Suryani bahkan menuding balik Roy Suryo sebagai pakar telematika palsu.

Menurut Irma, sangat tidak cerdas kalau harus berpolemik ijazah Jokowi yang sudah terbukti menjadi Presiden Republik Indonesia dua periode, Gubernur Jakarta dan Wali Kota Solo. 

"Saya saja sebagai anggota dewan DPR RI, ketika akan maju, saya menyertakan ijazah fotokopi yang sudah dilegalisir basah. Itu pasti asli. Apalagi calon presiden," kata Irma dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam TVOne, Jumat (30/5/2025).  

Irma lalu melayangkan pertanyaan terbuka untuk Roy Suryo dan teman-temannya 

"Kalau asli mau apa, kalau palsu mau diapaian juga. Itu harus dijawab Roy Suryo dan kawan-kawannya," serunya Irma yang partainya dua kali mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden. 

Menurut Irma, institusi sebesar UGM yang punya kredibilitas luas juga sudah menyampaikan dan sudah bersaksi bahwa ijazah Jokowi asli. 

Hal ini didukung dengan hasil uji forensik di Puslabfor Polri. 

"Masih ngotot juga. Ini memang manusia-manusia kardus menurut saya ini," katanya. 

Irma meyakini polemik ini ada dalangnya.

"Tapi saya yakin ini ada bohirnya, sengaja untuk mengacaukan Indonesia melalui kegaduhan-kegaduhan yang receh banget lah," katanya. 

Menurut Irma, polemik ini baru akan selesai kalau Roy Suryo dan teman-temannya ditangkap dan ditahan.  

"Ini gak akan selesai, selesainya kalau orang-orang ini ditangkap, ditahan. Karena sudah bikin gaduh, gak percaya dengan Republik  Indonesia yang berdaulat," katanya.

Irma juga menyoroti pernyataan Rismon Sianipar yang meminta ijazah Jokowi diuji ke Singapura.   

"Malah minta diuji di Singapura. Ya, jadi aja warga negara Singapura mereka. Emang mereka siapa, sampai bersikap seperti itu, mengkhinati bangsa dan negara. Sampai gak percaya pada institusi Polri, minta Singapura yang memeriksa, emang mereka siapa?," serunya.

Irma justru mencurigai Roy Suryo bukan lah peneliti asli, tapi palsu. 

Dia pun menyerukan agar Puslabfor atau UGM meneliti ijazah Roy Suryo

"Kan dia mengaku sebagai peneliti telematika, sedangkan ijazah dia tidak sesuai. Pendidikan dia bukan telematika. Siapa yang menobatkan dia sebagai ahli telematika. Saya menuduh dia sebagai ahli telamatika palsu," tudingnya. 

Irma juga menyorot ucapa Roy Suryo yang menyinggung soal moral di media.  

"Kalau bicara moral, panci aja gak punya moral. mau bicara moral lagi gimana ceritanya. 

"Presiden RI dua periode ditambah gubernur dan wali kota dua periode masih aja dipertanyakan, itu namanya mengada-ada. Patut diduga beliau ini cuma bikin kacau," tandasnya. 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved