SURYA Kampus
Kisah Perjuangan Hayaatun Nufus Anak Sopir Jadi Wisudawan Terbaik, Rela Jualan hingga Mengajar Ngaji
Inilah sosok Hayaatun Nufus, Wisudawan Terbaik Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) UIN Ar-Raniry, Aceh
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Kebahagiaan tampak dari wajah Hayaatun Nufus, yang dinyatakan menjadi Wisudawan Terbaik Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP), UIN Ar-Raniry, Aceh.
Ia berhasil meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,96, dan menempuh studi selama 3 tahun 8 bulan.
Gadis yang akrab disapa Nufus ini mengaku tak percaya, mengingat perjalanan akademiknya yang tidak mudah.
Dia pun kuliah dengan mengandalkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Sebab, ayahnya, Ismail Jaffry, hanya bekerja sebagai sopir. Sedangkan, ibunya, Rosmeriati, berdagang.
“Kalau mama ibu rumah tangga, ayah sopir L300 dan alhamdulillahnya dapat beasiswa KIP-Kuliah (Kartu Indonesia Pintar), luar biasa bangga, terharu."
"Pastinya ini berkat doa kedua orang tua saya,” ungkap Nufus usai mengikuti Rapat Senat Terbuka Wisuda Gelombang II Tahun 2025 di Auditorium Prof Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry, Selasa (27/5/2025).
Semasa kuliah, gadis kelahiran tahun 2003 ini aktif di berbagai kegiatan. Sejumlah jabatan penting organisasi pun pernah diembannya.
Seperti Ketua Bidang Usaha Milik Jurusan di Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (Himastra) UIN Ar-Raniry 2023-2024.
Baca juga: Alasan Irma Suryani Tuding Roy Suryo Pakar Telematika Palsu, Buntut Ngotot Keaslian Ijazah Jokowi
Dia juga tergabung dalam Yayasan Suara Aksi Orang Muda (Youth ID), Sandination Youth Ambassador hingga Komunitas Berucap ID 2024-sekarang.
Dia juga menorehkan prestasi, termasuk beberapa karya ilmiah pernah ditulisnya bersama sang dosen, dimuat di jurnal Sinta 4.
Kemudian, pernah dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi FISIP 2023, Juara 1 Vlog Daily Activity FISIP 2023.
Lalu, menjadi peserta PKM Internasional FISIP UIN Ar-Raniry di Universiti Sains Malaysia (USM) 2023 hingga Best Presenter Konferensi Nasional IRI (Interfaith Rainforest Initiative) Indonesia 2024.
Baca juga: Sosok Youtuber yang Viralkan Kisah Pak Budi Tinggal Sebatang Kara di Rumah Mewah Tanpa Listrik
Rela Jualan
Baca juga: Kisah Pak Budi, Warga Darmo Surabaya Tinggal Sebatang Kara di Rumah Mewah Tanpa Listrik dan Air
Dengan segala keterbatasan yang ada, Nufus memaksimal semua kemampuan yang dimilikinya.
Salah satu kunci menjadi yang terbaik menurutnya adalah manajemen waktu.
Di tengah kesibukan kuliah, dia masih menyempatkan waktu membantu ekonomi keluarga dengan berjualan di sekitaran kampus.
“Sempat jualan geprek, terus nggak jualan lagi, karena nenek sakit. Jadi, mama terpaksa pulang balik ke kampung,” ungkap Nufus sambil sesekali mengangkat tangannya.
Cara membagi waktu yang dilakukannya terbilang cukup cerdas.
Biasa karena lelah berjualan, mengajar mengaji di Masjid Fathun Qarib kampus, sibuk organisasi dan kuliah seharian, Nufus memilih cepat tidur setelah Isya.
Tujuannya supaya mudah terbangun tengah malam dan bisa salat tahajud sekaligus memulai belajar dengan kondisi pikiran yang segar.
Dia juga memanfaatkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), serta teknologi seperti YouTube, Google hingga AI untuk memberikan referensi tentang jurnal-jurnal dan buku mana saja yang bisa mendukung perkuliahannya selama di kampus.
“Terus, buat peta konsep, saya tipe yang lebih mengingat ketika saya gambar ketimbang saya menulis."
"Kemudian berusaha menjelaskan sendiri materi yang akan dibahas di perkuliahan besok,” ungkap Nufus.
Perempuan kelahiran Samalanga itu berpesan, selama kuliah jangan pernah alergi dengan organisasi dan komunitas di luar kampus, karena dari tempat-tempat itulah pembelajaran serta pengalaman yang sesungguhnya didapat, sangat berguna untuk menunjang akademik dan jenjang karier di masa depan.
“Terus jangan berleha-leha, berjuang itu jangan setengah-setengah. Kalau di awal itu sudah mulai, mulai dengan mati-matian,” ucap Nufus penuh semangat.
Setelah diwisuda, perempuan kelahiran Samalanga itu berharap bisa mewujudkan mimpinya melanjutkan pendidikan S2 ke luar negeri, tepatnya di Universiti Sains Malaysia (USM).
Saat ditanya dengan beasiswa apa, dia dengan bulat menjawab Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). “Inginnya LPDP,” tutup Nufus mengakhiri kisahnya.(*)
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
SURYA Kampus
Hayaatun Nufus
anak sopir
UIN Ar-Raniry
Banda Aceh
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Wisudawan terbaik
Sosok Kayla Didrika, Mahasiswi UGM Jadi Lulusan Tercepat Meski Sibuk Organisasi dan Kepanitiaan |
![]() |
---|
Maba UC Surabaya Belajar Empati Sosial Lewat Selling Day, Pilah Sampah dan Food Surplus |
![]() |
---|
Pakar Hukum UMSurabaya : Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob Termasuk Extrajudicial Killing |
![]() |
---|
Pasca ORI Campak di Sumenep, FK Unair Tekankan Pentingnya Imunisasi Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sosok Lima Kandidat yang Maju dalam Pemilihan Dekan FK Unair 2025–2030 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.