Berita Viral

Gelagat Siswa Diduga Alumni Barak Militer Besutan Dedi Mulyadi Viral, Teman Sekelas: Sudah Berubah

Para siswa nakal yang sempat dikirim ke barak militer oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kini ramai jadi sorotan. Sikapnya berubah.

Tribun Jabar/Deanza Falevi
ALUMNI BARAK MILITER - Program pendidikan berkarakter di barak militer Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Sabtu (3/5/2025). Sebuah video viral menunjukkan gelagat siswa alumni barak militer besutan Dedi Mulyadi. 

Dedi menyebut pendampingan psikolog dilakukan untuk memastikan proses pendidikan karakter juga memperhatikan kesehatan mental peserta.

Baca juga: Tak Gentar Dikritik Komnas HAM, Tekad Dedi Mulyadi Makin Bulat Lanjutkan Kirim Siswa Nakal ke Barak

Terkait besaran anggaran sebesar Rp 6 miliar yang ramai disorot publik, Dedi meluruskan bahwa dana tersebut tidak hanya digunakan untuk gelombang pertama, tetapi juga untuk pelaksanaan program di gelombang-gelombang berikutnya.

"Bukan untuk yang kemarin. Nanti ada kesinambungan. Bukan untuk kemarin. Ada angkatan berikutnya," ucapnya.

Dipuji LPAI

Sebelumnya, LPAI menilai bahwa program Pendidikan Berkarakter Bela Negara yang digagas oleh Dedi Mulyadi, layak mendapatkan perhatian nasional.

Meski menunjukkan hasil yang cukup positif dalam dua pekan pelaksanaannya, LPAI mengingatkan pentingnya evaluasi eksternal untuk menilai efektivitas jangka panjang program tersebut.

Ketua LPAI, Seto Mulyadi, yang akrab disapa Kak Seto, mengatakan bahwa program ini mampu mengubah sikap dan perilaku remaja bermasalah menjadi lebih baik.

Ia menekankan bahwa evaluasi tetap harus dilakukan secara menyeluruh.

"Tetap harus dievaluasi sampai akhir, beberapa juga akan kami ikuti sehingga kalau itu hasilnya positif, mohon jangan ragu-ragu."

"Mohon maaf, jangan gengsi untuk dijadikan suatu gerakan nasional," ujar Kak Seto dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (21/5/2025), melansir dari Kompas.com. 

Dalam pengamatannya, Kak Seto menyebut bahwa siswa-siswa yang mengikuti pendidikan di Dodik Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, mengalami perubahan signifikan.

Bahkan, beberapa siswa terlihat sujud kepada orang tua mereka sebagai bentuk permintaan maaf dan rasa hormat.

"Saya lihat sendiri, saya berbicara sendiri dengan anak-anak. Sampai saat ini saya menyimpulkan bahwa ini adalah satu langkah yang sangat gemilang," kata Kak Seto.

Baca juga: Terlanjur Komnas HAM Kritik Habis-habisan Dedi Mulyadi, Begini Pengakuan Siswa Masuk Barak Militer

Ia menambahkan, pada masa remaja, anak-anak sangat membutuhkan pengakuan dan bimbingan dalam menyalurkan potensi, minat, dan bakat mereka.

Lingkungan keluarga dan sosial yang tidak kondusif seringkali menjadi penghambat perkembangan tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved