Ibadah Haji 2025
Ada Tim Monitoring Hewan Kurban, Ribuan Sapi di Kediri Siap Dipasarkan Jelang Idul Adha 2025
Langkah ini dilakukan guna memastikan hewan kurban yang dijual ke masyarakat memenuhi standar kesehatan dan syariat.
Penulis: Isya Anshori | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, KEDIRI - Jelang Idul Adha 1446 H, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengambil langkah cepat dengan menerjunkan tim dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) untuk melakukan monitoring hewan kurban di wilayahnya.
Langkah ini dilakukan guna memastikan hewan kurban yang dijual ke masyarakat memenuhi standar kesehatan dan syariat.
Tim monitoring yang terdiri dari dokter hewan dan petugas lapangan ini menyambangi sejumlah peternakan di Kabupaten Kediri untuk melakukan pengecekan kondisi fisik hewan.
Pemeriksaan mencakup usia, kesehatan umum, dan kemungkinan indikasi penyakit menular pada hewan seperti sapi, kambing, dan domba.
"Monitoring ini bagian dari komitmen kami memastikan hewan yang disiapkan untuk kurban benar-benar sehat dan cukup umur. Kami ingin masyarakat mendapatkan hewan terbaik," kata Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, Senin (26/5/2025).
Meskipun beberapa bulan terakhir tidak ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemkab Kediri tetap mewaspadai potensi penyebaran penyakit ternak.
Selain vaksinasi yang terus dilakukan, petugas monitoring juga memberi edukasi kepada peternak soal pentingnya menjaga sanitasi kandang dan kesehatan hewan.
Dari hasil monitoring selama sepuluh hari terakhir, DKPP mencatat populasi hewan siap kurban tahun ini mencapai 12.000 ekor sapi, 46.000 kambing, dan 6.600 domba.
Angka ini menunjukkan tingginya potensi perdagangan hewan kurban, bahkan permintaan dari luar daerah turut meningkat signifikan.
"Permintaan hewan kurban dari luar Kabupaten Kediri sangat tinggi tahun ini. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi peternak lokal," tambah Tutik.
Sebagai bentuk pengawasan dan jaminan kualitas, dokter hewan yang turun ke lapangan juga diwajibkan menerbitkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk setiap hewan yang lolos pemeriksaan.
SKKH ini menjadi bukti, hewan dalam kondisi sehat dan layak dijadikan kurban.
Upaya Pemkab ini mendapat sambutan positif dari peternak. Salah satunya Wahyu Widianto, peternak asal Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih.
Dia mengaku SKKH menjadi dokumen penting yang kini banyak diminta konsumen.
"Alhamdulillah, kegiatan monitoring ini sangat membantu kami. Konsumen merasa lebih aman jika hewannya ada SKKH," ujarnya.
Di kandangnya, Wahyu memelihara 20 ekor sapi dan sekitar 200 ekor domba, dan hampir semua sapi sudah dipesan untuk kurban.
Ia berharap ke depan monitoring semacam ini terus dilakukan agar kepercayaan masyarakat terhadap peternak lokal semakin meningkat.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Ibadah Haji 2025, Ini Daftar 7 Jemaah Haji Jatim yang Belum Bisa Pulang ke Tanah Air |
![]() |
---|
Ibadah Haji 2025, Kloter 97 Jadi Kloter Penutup Jemaah Haji Debarkasi Surabaya |
![]() |
---|
Sukardi, Jemaah Haji Asal Kepanjen Malang yang Hilang di Mekkah Belum Ditemukan |
![]() |
---|
26 Jamaah Haji Manggarai NTT Tertahan di Surabaya 4 Hari, Kini Bisa Pulang ke Kampung Halaman |
![]() |
---|
Sore Nanti, Pemulangan Terakhir Jemaah Haji Kloter Terakhir Debarkasi Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.