Berita Viral
Keberhasilan Dedi Mulyadi Ubah Siswa Nakal Dipuji LPAI dan Menteri HAM, Bagaimana dengan Komnas HAM?
Keberhasilan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengubah siswa nakal dengan mengirimnya ke barak militer menai banyak pujian.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Keberhasilan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengubah siswa nakal dengan mengirimnya ke barak militer menai banyak pujian.
Seperti dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan Menteri HAM Natalius Pigai.
LPAI menilai bahwa program Pendidikan Berkarakter Bela Negara yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, layak mendapatkan perhatian nasional.
Meski menunjukkan hasil yang cukup positif dalam dua pekan pelaksanaannya, LPAI mengingatkan pentingnya evaluasi eksternal untuk menilai efektivitas jangka panjang program tersebut.
Ketua LPAI, Seto Mulyadi, yang akrab disapa Kak Seto, mengatakan bahwa program ini mampu mengubah sikap dan perilaku remaja bermasalah menjadi lebih baik.
Ia menekankan bahwa evaluasi tetap harus dilakukan secara menyeluruh.
"Tetap harus dievaluasi sampai akhir, beberapa juga akan kami ikuti sehingga kalau itu hasilnya positif, mohon jangan ragu-ragu. Mohon maaf, jangan gengsi untuk dijadikan suatu gerakan nasional," ujar Kak Seto dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (21/5/2025), melansir dari Kompas.com.
Dalam pengamatannya, Kak Seto menyebut bahwa siswa-siswa yang mengikuti pendidikan di Dodik Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, mengalami perubahan signifikan.
Bahkan, beberapa siswa terlihat sujud kepada orang tua mereka sebagai bentuk permintaan maaf dan rasa hormat.
"Saya lihat sendiri, saya berbicara sendiri dengan anak-anak. Sampai saat ini saya menyimpulkan bahwa ini adalah satu langkah yang sangat gemilang," kata Kak Seto.
Baca juga: Terlanjur Komnas HAM Kritik Habis-habisan Dedi Mulyadi, Begini Pengakuan Siswa Masuk Barak Militer
Ia menambahkan, pada masa remaja, anak-anak sangat membutuhkan pengakuan dan bimbingan dalam menyalurkan potensi, minat, dan bakat mereka.
Lingkungan keluarga dan sosial yang tidak kondusif seringkali menjadi penghambat perkembangan tersebut.
Menurut Kak Seto, evaluasi eksternal dibutuhkan untuk mengukur efektivitas program secara objektif.
Hal ini juga menjadi bagian dari pengawasan terhadap siswa-siswa setelah mereka menyelesaikan program.
"Jika memang ada kekurangan dalam pelaksanaannya, tentu perlu perbaikan. Evaluasi ini penting agar program benar-benar memberi manfaat jangka panjang," jelasnya.
berita viral
Dedi Mulyadi
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)
Kak Seto
Menteri HAM
Natalius Pigai
Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer
Komnas HAM
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Pernyataan MA : Status ASN Hakim PN Surabaya yang Kena OTT KPK, Itong Isnaeni Hidayat Sudah Dicabut |
![]() |
---|
Pratama Arhan dan Azizah Salsha Ternyata Sudah Pisah Rumah September 2024, Tak Dapat Kasih Sayang |
![]() |
---|
Rekam Jejak Willy Aditya yang Tegur dan Ancam Usir Ahmad Dhani Gegara Interupsi Terus Ariel-Judika |
![]() |
---|
'Ya Allah Mau Jadi Apa Bangsa Ini' kata Raisa, Sederet Artis Berduka, Ojol Tewas Dilindas Rantis |
![]() |
---|
Buntut Kasus 5 Pelaku Judi Online Rugikan Bandar Ditangkap, Polisi Ringkus Adminnya, Ada yang Buron |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.