Berita Viral

Sosok Pakar Hukum Pidana yang Soroti Perbedaan Tempat Lahir Jokowi di Ijazah dan Album Alumni UGM

Tempat lahir Presiden ke-7 RI, Joko Widodo di album alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), disorot Pakar Hukum Pidana Universitas Al Azhar Indonesia

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase istimewa/YouTube TV One
IJAZAH JOKOWI - Pakar hukum pidana Universitas Al Azhar Indonesia (kiri) yang soroti perbedaan tempat lahir Jokowi di ijazah (kanan) dan album alumni UGM 

SURYA.CO.ID - Baru-baru ini, tempat lahir Presiden ke-7 RI, Joko Widodo di album alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), menuai sorotan.

Sosok yang menyoroti hal tersebut adalah Pakar Hukum Pidana Universitas Al Azhar Indonesia, Prof Suparji Ahmad

Dia menyoroti tempat tanggal lahir di album alumni, yang menjelaskan bahwa Jokowi lahir di Solo, 21 Juni 1961.

Sementara pada ijazah yang beredar di media sosial, tertulis Jokowi kelahiran Surakarta.

"Beda yah dengan ijazah tadi, ijazah tadi di Surakarta lahirnya," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Analis Komunikasi Publik Hendri Satrio mengatakan kalau Solo dan Surakarta sama saja. 

"Bukannya Solo adalah Surakarta, Surakarta adalah solo gak sih?," kata Hendri Satrio dikutip dari Youtube TV One, Rabu (21/5/2025). 

Namun ia tidak bisa memastikan secara hukum apakah Surakarta dan Solo itu berbeda. 

Hendri Satrio menilai, Jokowi percaya diri bahwa ijazahnya itu asli, begitu juga dengan UGM. 

"Pak Jokowi PD kelihatannya. UGM juga tadi saya bilang kepala jadi kaki, kaki jadi kepala dia bilang itu harus asli tuh. Kalau enggak repot UGM-nya," kata dia. 

Baca juga: Setelah Ijazah, Kini Muncul Album Alumni UGM Perlihatkan Foto Jokowi, Tapi Tempat Lahirnya Disorot

Ia juga menilai bahwa Jokowi nyaman dengan isu ini, dan merasa bisa membuktikan keaslian ijazahnya. 

"Sekarang ada buku tahunannya tuh. Ya udah selesai kan. Kalau dia ya udah dia berjalan aja dengan asyiknya," ungkapnya. 

Bahkan menurut dia, jika terbukti asli, itu bisa jadi senjata Jokowi untuk menarik kembali kepercayaan publik. 

"Nanti ujungnya pada saat itu dibuktikan asli dan dia bisa menekan saya selama ini dizalimi. Saya sedih sekali. Sedih sekali," kata dia. 

Hendri juga mengatakan bahwa isu ini sarat akan kepentingan politik, baik bagi Jokowi dan pihak yang menuding ijazahnya palsu. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved