Jaringan Internet Blank Spot Di Jatim Jadi Sorotan Di Rakerwil APJII Jatim

SURYA.CO.ID – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Wilayah Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 2025, hal ini penting sebagai kolaborasi antara anggota untuk mengembangkan sektor internet di Jawa Timur.

Sebanyak 200 peserta hadir termasuk Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Timur Sherlita Ratna Dewi, serta perwakilan dari Polda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kementerian Komunikasi dan Digital, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Herry Darmawan, Ketua Panitia Rakerwil sekaligus Sekretaris Wilayah APJII Jawa Timur, mengatakan ada 154 anggota yang hadir di Rakerwil APJII, dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur, serta lebih dari 50 perwakilan dari luar Jawa Timur yang memiliki kantor cabang atau mitra di daerah tersebut.

“Dengan tema Moving Forward: Synergy and Collaboration for a Better Future, fokus kami  pada penguatan kerjasama antara anggota APJII untuk memanfaatkan potensi dan menghadapi tantangan di era digital,” kata Herry, Kamis (23/5/2025).

Ketua APJII Wilayah Jawa Timur, Yosvensa Setiawan, menekankan pentingnya kolaborasi antara anggota untuk mengembangkan sektor internet di Jawa Timur.

Baca juga: Kisah Pilu Siswa SD di NTT Tempuh Jarak 30 Km demi Cari Jaringan Internet untuk Bisa Ikut Tes Online

Ia menyebutkan bahwa peran anggota APJII sangat krusial dalam memperluas jaringan internet, bahkan hingga ke daerah terpencil, termasuk desa-desa.

Sherlita Ratna Dewi, Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, turut mengapresiasi kontribusi APJII dalam mempercepat penetrasi internet di wilayahnya.

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung penuh upaya APJII untuk memastikan internet dapat menjangkau seluruh pelosok, termasuk desa-desa. Kerjasama ini sejalan dengan visi Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara,” ungkapnya.

Aksesibilitas dan peningkatan kualitas internet di Jawa Timur adalah yang paling penting,” kata Kepala Diskominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin usai membuka Musyawarah Wilayah APJII Jatim di Surabaya, Rabu (21/5).

Ia menyebut, tanpa kolaborasi lintas sektor, capaian penetrasi internet di Jawa Timur tidak akan mungkin mencapai angka 81,79 persen, sebagaimana tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024.

Pihaknya terus mendukung langkah APJII dalam memperkuat infrastruktur digital hingga ke daerah-daerah terpencil, karena memiliki peran krusial dalam menyediakan layanan internet di sektor pendidikan dan pariwisata guna memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

Termasuk pula lanjut Sherlita, upaya yang dilakukan Pemprov Jatim pada 2025 ialah dengan memperluas jaringan internet ke 23 titik sekolah yang berada di wilayah blank spot, termasuk di Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep.

Selain itu akses internet, lanjutnya, juga dibuka di enam hutan milik Perhutani, salah satunya di pos pendakian Gunung Arjuno-Welirang di Tretes, Kabupaten Pasuruan.

“Selain itu, Anjungan Cerdas milik Pemprov Jatim di Kabupaten Trenggalek juga telah dibuka jaringan internetnya,” ucapnya.

Ia juga menyoroti inisiatif Nawa Bhakti Satya yang bertujuan menyediakan akses internet di daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau.

Rakerwil APJII Jawa Timur ini juga menjadi wadah bagi anggota untuk berbagi wawasan, pengalaman, serta membahas isu-isu strategis terkait perkembangan industri internet di Jawa Timur.

Dengan forum ini, APJII dapat memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri internet, sekaligus meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat Jawa Timur.