Proses Pencarian Ibu dan Anak Hilang Terseret Banjir di Samar Tulungagung Terkendala Medan

Warga bersama TNI, Polri dan BPBD masih melakukan pencarian ibu dan anak perempuannya yang hanyut terbawa banjir di Tulungagung, Jatim.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
TERSAPU BANJIR - Lokasi Eti Puspitasari (37) dan anaknya Najma Herra Ramadhani (7) hilang tersapu banjir saat melintas dengan sepeda motor di Dusun Sendang Bedog, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Senin (19/5/2025) sore. Warga hanya menemukan sepeda motor Honda Supra X milik korban, sementara ibu dan anak ini belum ditemukan. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Warga bersama TNI, Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pencarian ibu dan anak perempuannya yang hanyut terbawa banjir di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), Selasa (20/5/2025).

Kejadian tersebut di Dusun Sendang Bedog, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung

Korban adalah Eti Puspitasari (37) dan Najma Herra Ramadhani (7) alias Era.

Tim SAR berhasil mengangkat sepeda motor korban, Honda Supra X AG 2230 RBX warna hitam.

Sepeda motor ini, sebelumnya ditemukan di aliran sungai tepat di samping jalan.

Lokasi Dusun Sendang Bedog terpisah dari wilayah utama Desa Samar.

Untuk ke lokasi harus melewati Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo.

Dengan medan pegunungan dan jalan berbatu, dusun ini lebih dekat dengan wilayah Kabupaten Trenggalek.

Jalan menuju dusun ini harus lewat sebuah jembatan kecil.

Namun, gorong-gorong jembatan sudah tertutup dengan material batu, kayu dan tanah.

Akibatnya saat hujan, akumulasi air dari atas mengalir di atas jalan sebelum masuk ke sungai besar di sisi lain jalan.

"Dugaannya korban lewat jembatan yang tertutup ini saat sedang banjir," ujar seorang warga bernama Mbah Umar.

Saat debit air hanya kecil, warga masih berani melintas di jalab yang banjir.

Diduga, saat korban melintas datang air dalam debit besar dari arah atas.

Korban yang sedang melintas diterjang dari arah kanan, hingga masuk ke sungai besar di sebelah kirinya.

Petugas BPBD yang bertugas, M Khotib, mengaku hanya bisa melakukan penyisiran dari darat.

Karakter sungainya tidak terlalu lebar, namun penuh dengan bebatuan ukuran besar, sehingga arusnya deras dan berkelok-kelok.

Tim BPBD hanya berbekal tali yang dibutuhkan untuk turun ke kali jika dibutuhkan.

"Tidak mungkin menurunkan alat ke sungai, karena karakternya berbatu-batu," ungkapnya.

Untuk tahap awal, regu BPBD menyisir sejauh 2 kilometer dari titik kejadian menuju hilir.

BPBD Kabupaten Tulungagung juga minta bantuan ke Pos Badan SAR Nasional Trenggalek.

Namun, tim Pos Basarnas Trenggalek telah diturunkan semua, sehingga diturunkan tim dari Basarnas Surabaya.

"Basarnas nanti yang akan memberi arahan proses selanjutnya," ucap Khotib.

Kecelakaan ini terjadi pada Senin (19/5/2025) diperkirakan antara pukul 15.00 WIB sampai 16.00 WIB.

Sebelumnya Eti menjemput anaknya MI Unggulan Al Azhaar Pagerwojo pada pukul 14.00 WIB.

Tapi, keluarga curiga karena hingga pukul 16.00 WIB, Eti dan Era belum sampai rumah.

Telepon genggamnya juga tidak bisa dihubungi.

Warga yang melakukan penyisiran menemukan sepeda motornya di aliran sungai sekitar pukul 20.10 WIB.

Lampu sepeda motor itu masih menyala, meski redup.

Personel BPBD sempat melakukan penyisiran hingga pukul 24.00 WIB, namun belum membuahkan hasil.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved