Dukung Dewan Pers Soal Rekonsiliasi PWI Pusat, PWI Jatim: Seluruh Pengurus Bantu Kongres Persatuan
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur mendukung langkah rekonsiliasi PWI Pusat.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur mendukung langkah rekonsiliasi PWI Pusat.
Tak cukup di situ, organisasi wartawan terbesar di Jawa Timur ini juga mengajak seluruh provinsi untuk pelaksanaan Kongres waktu dekat.
Baca juga: PWI Bersatu Lagi, Hendry dan Zulmansyah Sepakat Gelar Kongres Persatuan Agustus 2025
Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, mendukung upaya Dewan Pers, melalui anggota Dewan Pers Dahlan Dahi, dalam menjembatani langkah rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah dualisme di pusat tersebut.
"Kami mengapresiasi inisiasi yang dilakukan Dewan Pers. Bukti bahwa Dewan Pers memahami ekosistem Pers nasional yang dimana di dalamnya ada PWI," kata Lutfil ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (18/5/2025).
Pria yang akrab disapa Cak Item tersebut menegaskan kontribusi strategis PWI dalam mendukung dunia pers yang sehat.
"PWI memiliki struktur yang hampir ada di seluruh Indonesia, bahkan hingga menjangkau kabupaten/kota. Sehingga, menyelesaikan masalah PWI sama halnya membangun kembali ekosistem kehidupan pers secara nasional," lanjut Cak Item.
Langkah rekonsiliasi yang dilakukan masing-masing kubu, baik Hendry Ch Bangun maupun Zulmansyah Sekedang, pada Jumat (16/5/2025) membawa angin segar bagi insan pers.
Diharapkan, komitmen perdamaian tersebut dapat ditindaklanjuti melalui Kongres Persatuan yang ditargetkan paling lambat digelar 30 Agustus 2025.
"Kami mengapresiasi kedua belah pihak yang menurunkan egoisme masing-masing. Saya kira ini menjadi kemajuan. Mudah-mudahan semangat rekonsiliasi yang diinisiasi oleh Dewan Pers ini bisa mendorong pengurus pusat PWI untuk kembali bersatu sehingga kehidupan dewan pers bisa semakin fokus dan profesional," katanya.
Ketidakpastian legalitas pengurus di pusat membuat pengurus di wilayah seringkali mengalami kegamangan dalam menjalankan roda organisasi PWI.
Tak ingin terlalu dalam terlibat dalam konflik dualisme, pengurus PWI di Jawa Timur memastikan solid berada di bawah kepemimpinan Cak Item.
Sesuai semangat dari Dewan Pers, Cak Item mengajak seluruh pihak di PWI untuk bersama-sama mengedepankan kepentingan organisasi.
"Buat teman-teman PWI pusat, boleh Anda membuat masalah, tapi Anda harus berani menyelesaikan masalah. Sebab, sejarah itu akan mencatat kalau masalah itu bisa diselesaikan oleh si pembuat masalah, maka sejarah tentu akan mencatat dia secara positif. Pesan itu yang harus dicatat," katanya.
Kepada pengurus di provinsi lainnya, Cak Item mengajak untuk kembali bersatu dan mendukung pelaksanaan Kongres.
"Dari 100 persen penyelesaian dualisme itu, sekarang sudah 80 persen. Untuk mencapai 100 persen, bisa diselesaikan melalui Kongres. Karenanya, solusi itu satu-satunya bisa dicari melalui Kongres. Saya mengajak ke provinsi lain untuk mendorong teman-teman yang ada di pusat [menggelar kongres]. Sudah lah, sudahi [dualisme selama ini]. Tidak ada untungnya. Itu hanya kepentingan pribadi namun menafikan organisasi secara keseluruhan. PWI memiliki anggota 20 ribu orang di Indonesia namun terpengaruh oleh konflik 1-2 orang di Jakarta. Karenanya, fasilitasi oleh Dewan Pers ini harus dimanfaatkan oleh para pembuat masalah ini. Kalau tidak diselesaikan, sejarah tidak akan memaafkan," tegas Cak Item.
Persatuan Wartawan Indonesia
PWI Jatim
Lutfil Hakim
Dewan Pers
Dahlan Dahi
rekonsiliasi PWI
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Ratusan Warga Magetan Ubah Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan |
![]() |
---|
Detik Detik Abay Terjebak Dikantor DPRD Makassar Yang Dibakar Pendemo Hingga Tewas |
![]() |
---|
Daftar Kontroversi Ahmad Sahroni Berujung Rumah Digeruduk, Ucap Tolol hingga Usul Ganti Istilah OTT |
![]() |
---|
Ada Gelaran Tuban Specta Night Carnival 2025, Polisi Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas |
![]() |
---|
Avian Brands Perkuat Kebijakan dan Sistem Sustainability untuk Dorong Bisnis Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.