Berita Viral

Sosok Andi Pramaria Teman Seangkatan Jokowi yang Siap Bersaksi di Kasus Ijazah, Beber Soal Kacamata

Inilah sosok Andi Pramaria, teman seangkatan Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gajahmada (UGM), Jogjakarta. 

Editor: Musahadah
kolase Inews Official
TEMAN JOKOWI - Andi Pramaria, teman Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM siap bersaksi di kasus ijazah yang kini ditangani Polda Metro Jaya. Sosoknya bukan orang biasa. 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Andi Pramaria, teman seangkatan Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gajahmada (UGM), Jogjakarta. 

Andi Pramaria muncul untuk mengklarifikasi tudingan ijazah palsu Jokowi hingga dia siap jika dijadikan saksi kasus ini. 

Andi mengaku satu fakultas dan satu angkatan bersama dengan Jokowi di UGM. 

Disinggung mengenai jurusannya, Andi mengungkapkan saat angkatannya, di Fakultas Kehutanan UGM tidak ada jurusan. 

Namun, kadang-kadang mahasiswa menyebut jurusan itu sesuai dengan konsentrasi ilmu yang dipilihnya. 

Baca juga: Sosok Kader Partai Disebut Roy Suryo Harus Dijerat UU ITE di Kasus Ijazah Jokowi, Dian Sandi Utama?

"Misalnya Pak Jokowi konsentrasinya pada teknologi kayu, akhirnya dia mengakunya jurusan teknologi kayu. Kalau saya ngakunya jurusan silvikultur, karena saya pengennya itu dan saya memilih mata kuliah yang mengarah ke sana," terang Andi dikutip dari tayangan INews TV pada Kamis (15/5/2025), 

Terkait dengan ijazah Jokowi yang banyak diragukan, Andi mengaku memiliki teman-teman seangkatan yang bisa menjadi saksi kalau Jokowi memang kuliah bersama-sama mereka.  

Andi bahkan mengaku wisuda bersama Jokowi pada 19 Novembet 1985. 

"11 orang lulus bareng, dan diwisuda bareng tanggal 19 november 1985. Kalau masuknya tahun 1980," katanya.

Saat disinggung foto-foto wisuda, Andi mengaku saat itu yang membawa kamera, seorang teman bernama Saminudin Barorito. 

"Yang punya dokumentasi hanya dia," katanya. 

Andi lalu menunjukkan bukti ijazahnya, yang memang sama persis dengan milik Jokowi. 

Disinggung tentang font tulisan di ijazah yang banyak dipertanyakan, Andi mengaku tidak tahu menahu, karena yang dia terima saat itu memang demikian. 

"Darimana font? kami gak tahu, kami terima dari UGM begini," katanya sambil menunjukkan bukti ijazahnya. 

Disinggung tentang foto Jokowi yang berkacama pada ijazahnya, Andi mengaku selama kuliah Jokowi memang berkacamata. 

Namun, kacamata itu tidak selalu dipakai.

"Kadang pakai, kadang enggak. Pada waktu kuliah, dalam hal tertentu dipakai," katanya. 

Terkait kacamata ini Andi pernah menanyakan hal itu saat bertemu ketika diundang di Istana dan saat Kaesang Pangarep menikah.

"Sempat saya tanyakan kepada beliau? Kata beliau: saya sendiri gak tahu, dan saya ternyata kalau baca tanpa kacamata saya masih jelas," ungkap Andi menirukan ucapan Jokowi. 

Andi menekankan ijazah yang dimilikinya memang sama persis dengan Jokowi, karena memang saat itu dia wisuda bareng. 

"Kalau diminta membuktikan ini asli atau tidak,s aya gak bisa. Saya hanya memberikan historisnya, bahwa kami menerima ijazah ini saat wisuda. 

"Kebetulan wisuda itu kami berbarengan dengan pak Jokowi. 

"Kalau pak jokowi dinyatakan palsu, mungkin punya saya palsu juga. Kalau dipermasalahkan font nya, tanyakan ke UGM. Karena kami menerimanya dari UGM," pungkasnya. 

Lalu, siapakah Andi Pramaria

Ternyata Andi Pramaria bukan orang sembarangan.

Dia adalah pejabat widyaiswara di Kantor Balatkop UKM Provinsi NTB. 

Andi juga mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB.  

Kasmudjo Digugat Padahal Bukan Dosen Pembimbing Skripsi Jokowi

ALASAN PENGGUGAT - Kasmudjo (kanan) mengaku bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi. Kenapa harus digugat ke pengadilan? Sang penggugat, Komardin (kiri) memberi alasan ini.
ALASAN PENGGUGAT - Kasmudjo (kanan) mengaku bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi. Kenapa harus digugat ke pengadilan? Sang penggugat, Komardin (kiri) memberi alasan ini. (kolase kompas TV)

Sementara itu, gugatan seorang advokat bernama Komardin terhadap dosen pensiunan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ir Kasmudjo, terkait ijazah Jokowi diduga tak berdasar. 

Hal ini beralasan karena ternyata Kasmudjo bukan lah dosen pembimbing skripsi Jokowi, seperti dikabarkan selama ini. 

Kasmudjo hanya lah asisten dosen saat Jokowi sedang menyelesaikan skripsi-nya di Fakultas Kehutanan UGM

Hal ini diungkap Kasmudjo saat dikonfirmasi wartawan seusai dikunjungi Jokowi di rumahnya, pada Selasa (13/5/2025). 

Kasmudjo menegaskan, dia bukan lah pembimbing skripsi Jokowi.

Baca juga: 3 Pengakuan Kasmudjo Usai Bertemu Jokowi: Bukan Dosen Pembimbing Skripsi, Tak Pernah Lihat Ijazahnya

Dia menyebut, pembimbing skripsi Joko Widodo adalah Prof Sumitro.

"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita. Karena saya tidak membimbing, tidak mengetahui. Prosesnya dan pembimbingnya itu Prof Sumitro, pembantunya ada sendiri, yang menguji ada sendiri," ungkapnya.

Ir. Kasmudjo juga mengaku belum pernah melihat ijazah Joko Widodo.

"Saya merasa tidak tahu sama sekali kalau kaitanya dengan ijazah dan saya sama sekali belum pernah melihat ijazahnya itu seperti apa. Lha saya mau cerita apa," tuturnya. 

Ir. Kasmudjo mengatakan Joko Widodo masuk kuliah di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980.

Joko Widodo kemudian lulus pada tahun 1985.

"Begini, Dia kan tahun 80 masuk, lulus 85. Saya sampai 83 itu masih IIIB. Dia mau lulus, (saya) IIIC. Itu kalau urusan dosen mengajar, hanya boleh jadi asisten atau pembantu dosen. Jadi kalau disuruh mengajar, tidak boleh sendirian," ungkapnya.

Selama menjadi asisten dosen tersebut Kasmudjo mendampingi beberapa dosen.

Sebab tujuan sebagai asisten tersebut dalam rangka untuk latihan.

Kasmudjo menyampaikan, selama Joko Widodo berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM tersebut, dirinya masih menjabat sebagai asisten dosen.

"Kalau selama Pak Jokowi kuliah, itu karena saya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," tuturnya. 

Dikatakan Kasmudjo, saat mengajar di UGM, dirinya sudah menjadi golongan IIID atau IVA.

"Itu mungkin karena saya sebagai ketua lab yaitu yang berkaitan dengan non kayu dan mabel, saya mengajar di situ. Non kayu itu artinya produk-produk hutan yang selain dari kayu sama mabel," tuturnya.

Pada tahun 2014, Ir. Kasmudjo resmi memasuki masa purna tugas di Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM.

Lalu, mengapa Komardin mengikutkan Kasmudji sebagai pihak tergugat? 

Dalam keterangannya, Komardin menyatakan bahwa alasan utama ia menggugat Kasmudjo adalah karena yang bersangkutan dianggap bungkam dan tidak memberikan klarifikasi terbuka terkait ijazah Jokowi.

“Dia ini kan (Ir. Kasmudjo) tidak mau ngomong-ngomong juga, mestinya ngomong dia. Ini sembunyi kan, ini kan menjadi bola liar, kita ribut semua,” ujar Komardin, Rabu (14/5/2025).

Ia berharap dengan adanya gugatan ini, seluruh pihak termasuk Kasmudjo bisa hadir dan menjelaskan secara terang mengenai status akademik Jokowi.

“Biar pada semua hadir untuk menjelaskan nanti, oh begini betul, saya pembimbingnya. Ya kita istilahnya klarifikasi lah,” tambahnya. 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved