Gadis Magetan Ditemukan Mengapung di Bengawan Solo, Awalnya Dilaporkan Tersesat di Hutan

Pencarian gadis berkebutuhan khusus di Magetan, Jatim, menemukan titik terang. Awalnya, korban yang dilaporkan hilang tersesat di hutan.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
Istimewa
EVAKUASI - Petugas BPBD Bojonegoro mengevakuasi sesosok jenazah di aliran sungai Bengawan Solo pada Minggu (11/5/2025). Jenazah dipastikan adalah Ilut Apriliani (15) gadis berkebutuhan khusus asal Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang awalnya dilaporkan hilang tersesat di hutan setempat sejak Jumat (9/5/2025). 

SURYA.CO.ID, MAGETAN - Pencarian Ilut Apriliani (15) gadis berkebutuhan khusus asal Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), menemukan titik terang.

Awalnya, korban yang dilaporkan hilang tersesat di hutan setempat sejak Jumat (9/5/2025), akhirnya berhasil ditemukan pada Minggu (11/5/2025).

Hal itu diperkuat dengan beredarnya video amatir yang menampilkan sejumlah petugas memakai seragam warna orange bertuliskan BPBD Bojonegoro, mengendarai perahu karet, tengah mengevakuasi sesosok jenazah dari sungai Bengawan Solo.

Kapolsek Lembeyan, AKP Sunarto, saat dikonfirmasi membenarkan perihal penemuan jenazah tersebut, Senin (12/5/2025).

“Jenazah korban ditemukan hanyut mengapung di aliran sungai Bengawan Solo,” ujar AKP Sunarto.

Dirinya mengungkapkan, korban dalam keadaan telah meninggal dunia, ditemukan di wilayah Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro.

“Kemungkinan korban tersesat di hutan dan terperosok Sungai Pucang. Saat itu sungai banjir karena diguyur hujan deras,” jelas AKP Sunarto.

Setelah dipastikan, bahwa jasad tersebut adalah Ilut, keluarga langsung membawanya pulang untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.

Diberitakan sebelumnya, kronologi Ilut hilang berawal ketika satu keluarga sedang mencari kunyit. Jarak rumah korban diketahui tidak jauh dari lokasi hutan.

“Siang hari, Ilut pulang sama bapak dan adiknya. Sampai rumah, adiknya tidur. Beberapa saat kemudian, Ilut itu mungkin jenuh, pamit sama bapaknya kembali ke hutan,” tutur Painem, Nenek Ilut saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (10/5/2025).

Sayangnya, Ilut yang mau menyusul ibu dan nenek ke hutan, ternyata tidak ada di area sekitar.

“Bapaknya Ilut tiba di hutan mengantar bekal, lalu saya tanya keberadaan korban. Kata bapaknya mau menyusul ke hutan, kami panik kok anaknya tidak datang ke sini,” ungkapnya.

“Ibunya Ilut saya suruh pulang mencari ke rumah tetangga. Saya lapor ke perangkat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian,” imbuh Painem.

Keluarga korban dibantu masyarakat setempat, terus berusaha mencari Ilut, baik di sejumlah rumah warga hingga ke dalam hutan.

Bahkan cuaca hujan deras, yang mengguyur wilayah sekitar, tidak menyurutkan mereka untuk terus menemukan korban, yang masuk kriteria berkebutuhan khusus.

“Sampai malam tidak ketemu. Saya sudah bolak-balik ke hutan sambil teriak memanggil nama Ilut. Sampai sekarang belum ketemu. Kami sedih kalau ingat anak itu, apalagi hujan gini apa tidak kedinginan,” pungkas Painem.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved