Ibadah Haji 2025

Petugas Keamanan Saudi Tangkap WNI di Mekkah, Gara-gara Tawarkan Haji Tanpa Visa

Petugas keamanan Saudi menyamar sebagai calon jemaah, menangkap seorang warga Indonesia di Mekkah. Diduga praktik haji ilegal.

Editor: Cak Sur
Media Centre Haji/Mansur Amirullah
PEMERIKSAAN KETAT - Suasana pemeriksaan visa jemaah haji di perbatasan Kota Mekkah arah Jeddah pada Rabu (7/5/2025). Setidaknya ada dua kali pemeriksaan administrasi sebelum masuk Mekkah. Belum termasuk pemeriksaan dokumen visa haji di area Masjidil Haram. 

SURYA.CO.ID, MEKKAH - Pemerintah Arab Saudi memperketat pengawasan terhadap praktik haji ilegal.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) ditangkap di Mekkah, karena diduga menawarkan haji tanpa visa.

WNI itu diketahui berinisial KMR. Ia merupakan mukimin atau warga Indonesia yang lama tinggal di Saudi.

KMR ditangkap pada 25 April 2025 di Mekkah.

Penangkapan dilakukan di kediamannya oleh petugas keamanan Saudi.

Menurut Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Yusron B Ambary, KMR ditangkap karena promosi haji ilegal.

Petugas keamanan Saudi menyamar sebagai calon jemaah sebelum menangkap KMR.

"Yang bersangkutan telah mengakui tindakannya," ujar Yusron.

Barang bukti termasuk piagam dan materi promosi haji ilegal ditemukan.

KMR kini ditahan di Penjara Umum Syumaisi sejak 29 April 2025.

Kasusnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Umum Mekkah.

Dalam video yang diterima Tim Media Centre Haji, KMR terlihat mengenakan jubah biru tua.

Ia berdiri menghadap tembok dengan tangan diborgol.

Polisi juga menyita dokumen promosi haji tanpa visa sebagai barang bukti.

Penangkapan ini menjadi peringatan keras bagi WNI yang tergiur haji ilegal.

Sebelumnya, 30 WNI asal Madura juga diduga berusaha haji tanpa visa.

Mereka masuk Arab Saudi dengan visa ziarah, bukan visa haji.

Mereka ditemukan oleh tim Linjam PPIH di bandara saat menunggu jemputan.

Belum jelas apakah mereka sudah ditahan polisi Saudi.

Arab Saudi memberlakukan aturan ketat selama musim haji 2025.

Aturan ini berlaku sejak 29 April hingga puncak haji pada 14 Dzulhijjah.

Pelanggar aturan haji ilegal terancam denda SAR 20.000 atau sekitar Rp 89 juta.

Penyedia fasilitas haji ilegal terancam denda hingga SAR 100.000.

Denda bisa dikalikan sesuai jumlah orang yang terlibat dalam pelanggaran.

Pelanggar juga terancam deportasi dan larangan masuk Saudi selama 10 tahun.

Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut jemaah ilegal bisa disita.

Pelanggar bahkan bisa diturunkan di KM 14, batas luar Mekkah dan Jeddah.

Konjen Yusron mengimbau WNI untuk tidak tergiur janji haji tanpa tasreh.

"Uang hilang, haji melayang bukan sekadar slogan," tegasnya.

Pemeriksaan Ketat di Batas Mekkah

Pantauan Media Centre Haji saat perjalanan dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah menuju Kota Mekkah pada Rabu (7/5/20250), ada dua kali pemeriksaan administrasi atau checkpoint sebelum masuk Kota Suci Mekkah.

Polisi Arab Saudi naik ke bus jemaah dan mengecek visa tiap penumpang. 

Pemeriksaan visa dan administrasi juga dilakukan saat masuk ke area Masjidil Haram. Hanya jemaah yang memiliki visa haji yang diizinkan masuk ke area Masjidil Haram. 

Area Masjidil Haram dan Kakbah sudah mulai dipadati jemaah dari berbagai negara. Di antaranya Turki, Pakistan hingga Bangladesh.

Jemaah haji Indonesia sendiri mulai bergerak dari Kota Madinah ke Mekkah pada 10-11 April 2025.

Sebelum berangkat, ada perlengkapan penting yang harus dibawa.

Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia telah menyiapkan layanan penyambutan.

Layanan ini akan mengawal jemaah dari Madinah menuju Mekkah.

"Semua sudah kami persiapkan," ujar Staf KUH Indonesia, Nasrullah Jasam.

Pernyataan ini disampaikan Rabu (7/5/2025), di kantor Daker Mekkah.

Data siskohat hingga Kamis (8/5/2025) pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau sekitar 14.00 WIB, sudah 125 kelompok terbang (kloter) tiba di Madinah. 

Itu berarti 23,81 persen dari total 525 kloter telah mendarat dengan selamat.

Jumlah total jemaah haji Indonesia yang telah diberangkatkan pun terus bertambah, mencapai 48.628 orang, atau 23,92 persen dari total kuota 203.320 jemaah.

Yang menarik, dari jumlah itu, 10.424 merupakan jemaah lansia. Artinya, sekitar 21,44 persen dari jemaah yang telah tiba adalah kelompok lanjut usia. 

Sebuah angka signifikan yang menunjukkan besarnya semangat dan tekad mereka, meski menghadapi cuaca ekstrem.

Hari ini saja, hingga pukul 10.00 WAS, telah diberangkatkan 10 kloter dengan total 3.875 jemaah, termasuk 873 jemaah lansia. 

Rangkaian keberangkatan dimulai dari Kloter SOC 24 (Solo) dengan pesawat Garuda Indonesia GA 6124, dan akan ditutup oleh SUB 22 (Surabaya) menggunakan Saudi Airlines SV 5253, yang dijadwalkan terbang pukul 21.00 WAS atau sekitar pukul 01.00 WIB.

Namun, duka menyelimuti proses haji tahun ini. Satu jemaah asal Banjarnegara, Daimah, dilaporkan wafat, menjadikannya satu-satunya jemaah yang dilaporkan meninggal dalam fase pemberangkatan sejauh ini. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved