Berita Viral

Mengenal Sekolah Kebangsaan, Program Wali Kota Surabaya Cak Eri Disebut Mirip Gebrakan Dedi Mulyadi

Program sekolah kebangsaan yang diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, diklaim mirip dengan gebrakan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.

Kolase Kompas.com dan Pemkot Surabaya
SISWA NAKA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menghadiri sekolah kebangsaan di Lanudal Juanda pada 2023 lalu. Disebut mirip gebrakan Dedi Mulyadi masukkan siswa nakal ke barak militer. 

Kedisiplinan dan tanggung jawab
Pembentukan karakter dan mental yang kuat
Penguatan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila
Pembiasaan hidup teratur, seperti sholat tepat waktu dan makan teratur

Program ini telah menunjukkan dampak positif, seperti perubahan perilaku peserta menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab, serta peningkatan hubungan yang lebih baik dengan orang tua .

Sekolah Kebangsaan juga diintegrasikan dengan program lain seperti Sekolah Bibit Unggul dan Sekolah Rakyat.

Sekolah Bibit Unggul, yang dimulai pada Agustus 2024, menyediakan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Siswa dalam program ini tinggal di Asrama Bibit Unggul dan mendapatkan pembinaan karakter melalui Sekolah Kebangsaan 

Sementara itu, Sekolah Rakyat direncanakan akan dibuka pada tahun ajaran 2025/2026 sebagai adaptasi dari program nasional, dengan modifikasi agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Surabaya. Program ini juga akan memperkuat nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulumnya .

Mirip Gebrakan Dedi Mulyadi

Diketahui, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi memulai program pendidikan militer pada Jumat (2/5/2025), bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

Program pendidikan militer untuk anak nakal ini menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Namun, Dedi tetap menjalankannya dengan dukungan TNI dan pemerintah daerah.

Tahap awal program ini dimulai di dua daerah, yaitu Purwakarta dan Kota Bandung.

Di Purwakarta, sebanyak 39 siswa SMP dikirim ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha. Mereka dianggap "sulit diatur" oleh sekolah dan keluarganya.
Para siswa tiba di barak militer pada Kamis (1/5/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka diantar menggunakan bus dan truk dari Pemkab Purwakarta.

Di tempat itu, mereka akan digembleng untuk menjadi siswa yang lebih disiplin dan berkarakter.

Dedi menjelaskan, program ini melibatkan TNI dan Polri untuk memperkuat karakter bela negara pada siswa.

Sasarannya adalah anak-anak yang terlibat pergaulan bebas atau diduga melakukan tindakan kriminal.

“Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,” ujar Dedi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved