Berita Viral

Pantas Jembatan Beromzet Rp 20 Juta Milik Haji Endang Terancam Dibongkar, BBWS Singgung Kontruksi

Polemik jembatan perahu milik Haji Endang yang terancam dibongkar oleh BBWS Citarum kini makin memanas. BBWS akhirnya angkat bicara.

Wartakota
JEMBATAN HAJI ENDANG - Kolase foto Haji Endang (kiri) dan jembatan perahu miliknya (kanan). Pantas Jembatan Beromzet Rp 20 Juta Milik Haji Endang Terancam Dibongkar, BBWS Singgung Kontruksi. 

SURYA.co.id - Polemik jembatan perahu milik Haji Endang yang terancam dibongkar oleh BBWS Citarum kini makin memanas.

Pihak BBWS akhirnya angkat bicara mengungkap penyebab jembatan beromzet Rp 20 juta itu harus dibongkar.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Dian Al Ma'ruf, mengungkapkan, pemasangan spanduk di lokasi jembatan milik Endang merupakan sebagai peringatan.

Dia menegaskan, apapun bentuk pengusahaan dan pendayagunaan di wilayah sungai itu semuanya harus berizin.

Baca juga: Kronologi Lengkap Haji Endang Bangun Jembatan Pakai Uang Pribadi, Kini Malah Disegel BBWS Citarum

Menurutnya, pengurusan izin tidak sulit. Dian menyebut, selama berkas lengkap proses perizinan bakal rampung tujuh hari. 

"Dan ini tidak ada maksud sedikitpun untuk menutup usaha orang. Kita harus bangga putra negeri bisa membuka lapangan kerja.

Tetapi harus sesuai aturan ketentuan yang berlaku," kata Dian di Kantor Bupati Karawang, Jumat (2/5/2025), melansir dari Kompas.com.

Dian menganggap, kontruksi jembatan milik Endang bukan untuk dilalui kendaraan.

"Saya dari ilmu teknik sipil, yang saya tahu teknis jembatan itu bukan seperti itu. Jadi saya tidak bisa menilai benar atau enggak, tapi ini menurut saya," kata Dian.

Ia menyebut di Karawang ada 11 jembatan serupa, termasuk penyeberangan serupa.

Tak hanya di Sungai Citarum, tetapi juga di Saluran Tarum Barat.

Jika dibiarkan, ia khawatir jembatan serupa bermunculan lagi. 

Pihaknya akan memberikan peringatan. Jika peringatan satu, dua, dan tiga tidak diindahkan, BBWS Citarum akan melakukan pembongkaran.

Soal apakah BBWS Citarum sudah memiliki solusi jika jembatan dibongkar, Dian menjawab singkat. Menurutnya persoalan itu wewenangnya ada di Bupati Karawang.

"Ini wilayahnya wilayah kabupaten, silakan tanya ke Pak Bupati. Sungainya wilayah saya, kalau jalannya bukan wilayah saya," kata Dian.

Baca juga: Sumber Kekayaan Haji Endang yang Bangun Jembatan Pakai Uang Pribadi, Kini Malah Disegel BBWS Citarum

Disegel BBWS

Sebelumnya, Haji Endang membangun jembatan perahu di Dusun Rumambe 1 menggunakan uang pribadi.

Ia membangun jembatan tersebut atas permintaan seorang sesepuh setempat, Haji Usup.

Tujuannya, agar mendongkrak perekonomian warga di daerah tersebut.

Hal ini lantaran selama ini jalan desa tersebut buntu dan hanya bisa digunakan sebagai jalur penyeberangan untuk kerbau. 

Sementara di seberang dusun terdapat Desa Parungmulya, yang dikenal sebagai kawasan industri.

"Saya minta izin dengan Pak Bupati waktu itu, Pak Dadang S Muchtar. Saya datang langsung ke beliau," ujar Haji Endang dalam wawancara dengan Tribun Jabar pada Rabu (29/12/2021).

 "Saya bilang, 'Pak Bupati, bagaimana kalau kita bekerja sama dengan Pemkab untuk membuat jalur penyeberangan?' Namun beliau meminta saya untuk melakukannya sendiri."

"Karena sudah ada izin, saya pun memberanikan diri," lanjutnya.

Sayangnya, kini jembatan tersebut disegel Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Pihak BBWS Citarum bahkan sudah memasang peringatan operasional jembatan tidak berizin sesuai ketentuan perundang-undangan dan berpotensi mengganggu fungsi alami sungai. 

Siap Melawan

Pasca dikeluarkannya peringatan itu, Haji Endang sebagai pemilik jembatan perahu bereaksi keras dengan spanduk yang dipasang BBWS Citarum.

Endang mengaku, jika pihaknya memiliki nomor izin berusaha (NIB).

Endang juga mengungkapkan, peran BBWS Citarum selama 15 tahun tidak terlihat jika usahanya tersebut dianggap ilegal.

"Saya izin ada punya NIB. Boleh saya dianggap ilegal, tetapi usaha saya banyak manfaatnya. Dibilang dia berbayar, saya kan bukan dari sekarang, udah 15 tahun berjalan," katanya.

Menurut Endang, penutupan jembatan perahu akan berdampak pada ekonomi warga desa.

Dalam operasinal harian, ada 40 orang yang bekerja siang hingga malam.

"Masyarakat di sini bekerja. Sekarang aja pemerintah gencar UMKM, sekarang yang kerja 40 orang belum keluarga, anak dari mana?"

"Apa suruh ngegarong anak buah saya, suruh ngerampok? Nah itu logika aja, gak sembarangan," imbuhnya.

Pria berusia 64 tahun itu akan melakukan perlawanan jika jembatan dibongkar paksa.

Para warga juga akan dikerahkan menolak pembongkaran jembatan.

Terlihat, spanduk peringatan yang dipasan BBWS Citarum telah dicopot warga.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved