Haji 2025
Tekad Kakek di Lumajang Mengayuh Becak Sejak 1978, Kini Bisa Pergi Haji Bersama Istri
Jerih payah Kakek Syaifudin di Lumajang, Jatim, mengumpulkan uang dari hasil mencari nafkah sebagai tukang becak untuk berangkat ibadah haji.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Jerih payah Kakek Syaifudin mengumpulkan uang dari hasil mencari nafkah sebagai tukang becak, kini dapat mengantarkannya bersama sang istri pergi ke tanah suci.
Pria berusia 75 tahun asal Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) itu menjadi bagian calon jemaah haji (CJH).
Kakek Syaifudin mengaku, sangat bersyukur mendapatkan kesempatan beribadah haji bersama istrinya, Sofiah (65).
Pasangan suami istri lanjut usia (lansia) tersebut, menjadi bagian dari kloter 36 Kabupaten Lumajang, dan akan berangkat pada 11 Mei 2025.
"Alhamdulillah tahun ini bisa berangkat. Kuncinya hanya niat sehingga saya dan istri bisa pergi haji bersama. Niat itu sudah saya ingin wujudkan sejak tahun 1978," ujar Syaifudin ditemui di rumahnya, Jumat (2/5/2025).
Ia bercerita, jika perjuangannya untuk menyisihkan uang guna pergi haji dilalui dengan cara yang tidak mudah.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak itu, menuturkan jika setiap hari dirinya menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk menabung.
"Tahun-tahun 80-an itu becak masih sangat ramai (penumpang). Di situ saya juga kerja sampingan, apa saja saya lakukan dari menjadi tukang (bangunan) dan sebagainya," kenang Syaifudin.
Ia juga mengikuti arisan di lingkungannya. Uang yang ia ikutkan arisan, juga dari hasil bekerja sebagai tukang becak.
Begitu mendapat giliran arisan, uang dari hasil arisan ia tabung ke bank.
"Sedikit demi sedikit saya kumpulkan uang saya tabung ke Bank Jatim. Alhamdulillah dapat terkumpul hingga lebih dari Rp 50 juta," beber pria yang memiliki 5 orang anak tersebut.
Pada tahun 2012, Syaifudin dengan keyakinan tinggi, menyetorkan uang hasil tabungannya untuk berangkat haji. Ia mendaftarkan dirinya bersama sang istri.
"Dulu kerja itu rasanya mudah dapat uang. Becak masih ramai, semuanya mudah. Tanpa terasa saat uang masih banyak berhasil membelikan tanah kecil-kecilan untuk anak saya. Setelah itu rezeki rasanya mudah didapat," Sebutnya.
Tahun demi tahun ia lalui termasuk kondisi ekonomi yang berubah-ubah. Pada tahun 2014, Syaifudin merasa penghasilan dirinya sebagai tukang becak kian tak menentu. Alhasil dirinya bersama istri mencoba membuka toko kelontongan di rumahnya dan masih bertahan hingga kini.
Memasuki tahun 2023, Syaifudin mendapatkan informasi, jika dirinya mendapat porsi keberangkatan haji pada tahun 2024. Ia kemudian mengumpulkan anak-anaknya untuk membahas pelunasan haji.
tukang becak naik haji
Kabupaten Lumajang
Kelurahan Citrodiwangsan
Ibadah Haji 2025
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Jemaah Haji 2025 Hilang, Keluarga di Malang Harap Sukardi Bisa Ditemukan |
![]() |
---|
UPDATE 3 Jemaah Haji Indonesia Yang Hilang: Saudi Minta Tes DNA Keluarga |
![]() |
---|
Operasional Penyelenggaraan Haji 2025 Berakhir dan Ditutup, Jemaah Wafat 447, Hilang 3 |
![]() |
---|
Post Haji Blues, Ada Yang Dirasakan Jemaah Haji Setiba Di Tanah Air, Fenomena Apa Itu ? |
![]() |
---|
Debarkasi Surabaya Sebut 7 Jemaah Haji 2025 Jatim Masih Tertahan dan 1 Hilang di Tanah Suci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.