Petani Terjendala Rumitnya Prosedur Penjualan Padi, Bulog Tuban Sarankan Hubungi Tim Jemput Gabah

“Petani mau jual ke Bulog saja sekarang ribet. Harus melapor, ditambah gudang-gudang juga sudah penuh,” imbuhnya.

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Deddy Humana
surya/muhammad nurkholis
TIDAK DITAMPUNG BULOG - Para petani memanen padi di Tuban. Selain harga padi yang masih di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), para petani masih terbentur prosedur penjualan hasil panennya ke Bulog. 

SURYA.CO.ID, TUBAN - Selain untung yang tipis, petani di Kabupaten Tuban juga keluhkan sulitnya penjualan padi hasil panen ke Bulog, Sabtu (26/4/2025).

Saat ini Pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per KG, namun harga tersebut belum dirasakan manfaatnya oleh petani di Kabupaten Tuban.

Kusman, Ketua DPC Serikat Petani Indonesia (SPI) Tuban menjelaskan, harga padi saat ini di Tuban cuma Rp 6.100 per KG. Akibatnya, para petani hanya mendapatkan untung sangat tipis pada panen musim tanam pertama (MT1). 

Karena untuk biaya pokok produksi padi mencapai Rp 6.000 per KG. “Kita telah melakukan penghitungan, keuntungan petani hanya berkisar Rp 100,” kata Kusman.

Selain harga yang masih di bawah HPP, prosedur penjualan gabah ke Bulog juga mempersulit petani. Misalnya mereka harus melaporkan Babinsa, PPL, dan kelompok tani terlebih dahulu. Kemudian pengajuan tersebut juga tidak semuanya diterima.

Tak hanya itu, Kusnan menyebutkan kondisi makin pelik karena gudang-gudang Bulog saat ini sudah penuh, tidak hanya di Tuban, situasi serupa juga terjadi di Lamongan dan Bojonegoro.

“Petani mau jual ke Bulog saja sekarang ribet. Harus melapor, ditambah gudang-gudang juga sudah penuh,” imbuhnya.

Kepala Gudang Bulog Wire Tuban, Ade Kurniawan menjelaskan saat ini gudang Bulog di Kabupaten Tuban Sudah menampung 13.000 ton padi. “Sudah ada sekitar 13.000 ton padi yang diserap gudang,” kata Ade.

Dari jumlah tersebut, gudang bulog Tuban masih bisa menampung sekitar 3.000 ton padi.  “Belum penuh, saat ini kita masih bisa menampung 3.000 ton gabah,” imbuhnya.

Kemudian Ade juga menambahkan kalau nantinya gudang sudah penuh, maka Bulog berencana untuk melakukan sewa gudang atau filial, seperti di Kabupaten Lamongan. “Jika nanti gudang kita penuh kita akan sewa gudang,” bebernya.

Kemudian untuk masalah pengajuan penjualan padi memang ada beberapa syarat yang harus dipenuhi petani. Seperti, identitas petani serta rekening bank.

Namun secara teknis petani bisa menghubungi Tim Jemput Gabah di Kabupaten Tuban melalui nomor WhatsApp 081931710517. "Nanti bisa menghubungi Tim Jemput Gabah," pungkasnya. ****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved