Ibadah Haji 2025

Ibadah Haji 2025, Ini Daftar Barang yang Tidak Boleh Dibawa CJH ke Asrama Haji Surabaya

Pada tanggal 1 Mei 2025 pagi, kelompok terbang (Kloter) pertama dari Kediri sudah harus masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Nuraini Faiq
SAMBUT KEDATANGAN KLOTER PERTAMA - Petugas bimbingan haji saat memberi pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu (23/4/2025). Pada tanggal 1 Mei 2025, kloter pertama dari Kediri akan tiba di Asrama Haji. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pada tanggal 1 Mei 2025 pagi, kelompok terbang (Kloter) pertama dari Kediri sudah harus masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya di Sukolilo. 

Calon jemaah haji Kloter pertama asal Kediri akan tiba di Asrama Haji Surabaya pagi, pukul 07.40 wib.

Seluruh calon jemaah haji diimbau untuk tetap menjaga kondisi dan kesehatan di hari-hari menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

Tidak perlu memforsir tenaga dan pekerjaan di rumah dan istirahat yang cukup.

"Jaga makanan dengan baik. Tidak perlu berlebihan. Jaga kesehatan. Kami ingatkan agar tidak membawa barang bawaan yang tidak perlu. Petugas akan menyita," kata Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo Surabaya Gartaman, Kamis (24/4/2025).

Sebanyak 97 kloter jemaah haji akan diberangkatkan melalui Embarkasi Surabaya. 

Total jemaah haji di Jatim ada 35.152 jemaah. Mereka akan terbang langsung dari Bandara Juanda Surabaya menuju Tanah Suci.

Namun sebelum jadwal terbang itu, para calon jemaah haji wajib tahu barang bawaan yang bisa dibawa dan tidak boleh dibawa. Termasuk barang bawaan yang dikarang dibawa ke Asrama Haji Sukolilo.

Gartaman menyampaikan kebanyakan calon jemaah haji biasanya masih berpikir soal makanan. Hingga ada yang membawa alat masak dari rumah. 

"Semua akan dicukupi panitia ibadah haji. Fokus ibadah saja," tandas Gartaman.

Panitia dan pihak Asrama Haji Sukolilo melarang calon jemaah membawa alat masak apapun. 

Menyelipkan heater atau kompor listrik dengan dalih untuk bikin kopi atau minuman panas

Selain itu membawa minyak goreng. Bahkan ada pula yang masih percaya membawa jimat atau sikep dengan dalih untuk keselamatan juga dilarang. 

"Yang paling sering adalah membawa rokok dalam jumlah banyak dilarang," kata Gartaman.

Dia paham, membawa rokok dalam jumlah banyak itu memang menguntungkan. Bisa dijual lagi atau untuk konsumsi sandiri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved