Armuji Dilaporkan ke Polda Jatim
Serupa Jan Hwa Diana Berpolemik dengan Karyawan Soal Jumatan, Sikap Pengusaha India Beda ke Armuji
Setelah penahanan ijazah dan potong uang makan karena salat Jumat di UD Sentosa Seal milik Jan Hwa Diana, kini polemik hampir serupa terjadi di sini.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Polemik antara karyawan dan perusahaan kembali terjadi di Surabaya.
Setelah penahanan ijazah dan potong uang makan karena salat Jumat di UD Sentosa Seal milik Jan Hwa Diana, kini polemik hampir serupa terjadi di D'Fashion Textile and Tailor, perusahaan milik pengusaha India.
Bedanya, perusahaan penyedia aneka kain dan baju itu itu tidak memotong uang makan karyawan yang shalat Jumat, tapi meminta mereka shalat bergiliran setiap Jumat.
Artinya, tidak semua karyawan bisa shalat Jumat di hari yang sama, namun digilir per kelompok setiap minggu.
Misalnya, minggu ini Jumatan diberikan untuk karyawan kelompok 1, maka, Jumat berikutnya untuk kelompok 2.
Baca juga: Sosok yang Diperintah Jan Hwa Diana Potong Uang Makan Karyawan yang Jumatan, Bersuara, Ini Ucapannya
Sementara kelompok yang lain tidak jumatan dan tetap melayani pembeli di perusahaan penyedia fashion tersebut.
Penyelesaian polemik di perusahaan milik pengusaha India pun berbeda dengan di UD Sentosa Seal milik Jan Hwa Diana.
Kasus di D'Fashion Textile and Tailor ini juga mendapat perhatian serius Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.
Cak Ji, pangggilan akrab Armuji sidak ke D'Fashion Textile and Tailor di Jl Basuki Rahmat Surabaya pada Selasa (22/4/2025).
"Karyawan kok Jumatan sampeyan gilir iku yoopo ceritane. Ada grup A sama Grup B. Tidak boleh salat Jumat wajib itu digilir seminggu sekali," seru Cak Ji saat bertemu dengan pimpinan D'Fashion Textile and Tailor, Prakas, Selasa (22/4/2025).
Sebelumnya, karyawan Prakas atas nama Johan melapor ke Rumah Aspirasi Cak Ji.
Selain soal jumatan digilir, jam kerja karyawan juga sampai 12 jam.
Masuk jam 08.00 pulang jam 08.00 malam.
Sementara upah karyawan selama ini menerima gaji Rp 2.500.000 perbulan atau dibawah UMR, dan tidak mendapatkan BPJS.
Saat itu juga, Prakas memberi alasan soal jumatan bahwa tempat penyedia kain dan baju itu tetap harus melayani pembeli. Pihaknya pun menggilir kelompok karyawan salat Jumat seminggu sekali.
Jan Hwa Diana
Karyawan Jumatan Dipotong Uang Makan
Karyawan Jumatan Digilir
UD Sentosa Seal
D Fashion Textile and Tailor
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Jan Hwa Diana Ketiban Masalah Lagi, Gudangnya di Margomulyo Surabaya Dibobol Maling |
![]() |
---|
Profil Pengacara Jan Hwa Diana, Elok Dwi Kadja yang Dikejar Orang Hingga Menangis Seusai Sidang |
![]() |
---|
Hakim PN Surabaya Anjurkan Kasus Perusakan Mobil Jan Hwa Diana DIselesaikan secara Damai |
![]() |
---|
Pengacara Jan Hwa Diana Dikejar Orang Hingga Menangis, Diduga Perkataan di Sidang Bikin Massa Emosi |
![]() |
---|
Ingat Jan Hwa Diana, Terdakwa Kasus Perusakan Mobil? Tak Ajukan Eksepsi, Kejar Upaya Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.