Armuji Dilaporkan ke Polda Jatim
Siasat Licik UD Sentosa Seal Milik Jan Hwa Diana Gaet Karyawan, Dijebak Perjanjian, Endingnya Dimaki
Terungkap siasat licik UD Sentosa Seal milik Jan Hwa Diana menggaet karyawan yang mau bekerja. Endingnya karyawan dimaki-maki.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
Putri lalu menirukan ucapan Diana saat memerintah dia memotong uang makan karyawannya.
"Putri, kamu jangan lupa ya, nanti kalau ada yang Jumatan dipotong Rp 10 ribu uang makannya. Kalau mau jumatan. Kalau mereka tidak mau Jumatan ya gak kita potong. Itu disampaikan langsung bu Diana," ucap Putri menirukan ucapan Diana.
Dengan potongan Rp 10 ribu, karyawan yang Jumatan itu hanya mendapat uang makan Rp 65 ribu di hari Jumat.
Sementara hari biasa dia mendapat uang makan Rp 75 ribu perhari.
Selain uang makan, karyawan ini mendapat bonis mingguan Rp 75 ribu dan bonus bulanan Rp 300 ribu.
Sementara gaji bulanan untuk tenaga administrasi Rp 400 ribu dan staf gudang Rp 600 ribu.
Jadi, total yang diterima tenaga admin adalah uang makan Rp 75 ribu per hari, bonus mingguan Rp 75 ribu dan bonus bulanan Rp 400 ribu.
Sementara untuk gaji bulanan diberikan per tahap, artinya diberikan ketika mereka sudah menguasai pekerjaannya.
"Bu Diana, punya toko di dupak juga. Tenaga admin juga harus menguasai pekerjaan di toko di Dupak.
"Karena itu, baru menunggu beberapa bulan, baru dapat gaji bulanan," katanya.
Karena sistem kerja demikian itu lah, diakui Putri, banyak karyawan yang keluar masuk.
"Pertamakali saya masuk, karyawan sudah keluar masuk," katanya.
Kalau saat ini, Diana membantah hal itu, Putri dengan lantang siap membuktikan.
"Ya, kita buktikan saja. Kalau ,emang dia mengaku tidak mengenal, kita punya bukti-bukti semua.
Video saya bekerja di situ. Saya bekerja meja bersebelahan dengan bu Vero, keponakan bu Diana," tegasnya.
Putri yang bekerja di UD Sentosa Seal sejak Agustus 2022 sampai Desember 2024 itu mengakui, Veronika adalah HRD atasannya.
Putri juga mengungkap alasannya keluar dari perusahaan tersebut.
Diakuinya, dia tidak kuat dengan banyaknya denda-denda yang harus diterima.
"Saya kerja kan cari uang ya, bukan didenda saja. Denda saya di situ sudah berapa. Bukan kesalahan saya, tapi saya suruh ganti," katanya.
Dia mencontohkan, saat dia diminta mengajari karyawan baru untuk cek barang sore.
Ternyata, anak baru itun menghilangkan barang satu duz yang harganya Rp 3.3 juta.
Namun, yang dikenakan denda bukan anak baru, tapi Putri.
"Apakah adil? Kan sangat gak adil bagi saya," katanya.
Saat ini, Putri hanya berharap ijazahnya kembali sehingga dia bisa melamar ke perusahaan lain.
"Sampai saat ini saya belum dapat kerjaan. Susah cari kerjaan.
Karena perusahaan maunya lihat ijazah asli.
"Saya sekolah 3 tahun, bayarnya bukan pakai daun. Mungkin bagi mereka hanya ijazah SMA, tapi sangat berarti buat kita.
"Kita gak minta apa-apa, jadi tolong kembalikan ijazah kami," tukasnya.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Jan Hwa Diana
Eks Karyawan Jan Hwa Diana
penahanan ijazah
UD Sentosa Seal
Pelapor Jan Hwa Diana
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Jan Hwa Diana Ketiban Masalah Lagi, Gudangnya di Margomulyo Surabaya Dibobol Maling |
![]() |
---|
Profil Pengacara Jan Hwa Diana, Elok Dwi Kadja yang Dikejar Orang Hingga Menangis Seusai Sidang |
![]() |
---|
Hakim PN Surabaya Anjurkan Kasus Perusakan Mobil Jan Hwa Diana DIselesaikan secara Damai |
![]() |
---|
Pengacara Jan Hwa Diana Dikejar Orang Hingga Menangis, Diduga Perkataan di Sidang Bikin Massa Emosi |
![]() |
---|
Ingat Jan Hwa Diana, Terdakwa Kasus Perusakan Mobil? Tak Ajukan Eksepsi, Kejar Upaya Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.