Berita Viral

Profil Ormas GRIB Jaya yang Ketua DPD Jabar Tantang Dedi Mulyadi, Didirikan Hercules, Dukung Prabowo

Inilah profil organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang ramai jadi perbincangan setelah Gabryel menantang Dedi Mulyadi.

Editor: Musahadah
kolase tribun jabar
ANAK BUAH HERCULES- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi ditantang Ketua DPD GRIB Jaya Jabar Gabryel (kiri) yang ternyata anak buah Hercules (tengah). Ini profil GRIB Jaya. 

Pada masa Pilpres 2024, GRIB secara terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hercules kala itu menyebut, dukungan ini merupakan harga mati dan tidak bisa diganggu gugat.

"Kecuali beliau angkat bendera putih, mungkin GRIB bisa ambil tindakan ke mana. Namun saat ini, harga mati untuk (mendukung) beliau (Prabowo Subianto)," ujarnya, dikutip dari Antara (3/6/2023).

Disinyalir, hal itu dilatarbelakangi oleh Hercules yang pernah mengaku "berutang nyawa" kepada Prabowo.

Dilaporkan Kompas.com (4/5/2021), sebelum pindah ke Jakarta, Hercules bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur atau Timor Leste.

Sebelum diberikan amanah sebagai Tenaga Bantuan Operasi, Hecules merupakan yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro tahun 1978.

Karenanya, dia mengaku berutang kepada Prabowo yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.

"Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya," ucapnya.

Ucapan Dedi Mulyadi yang Buat Tersinggung

BERANTAS PREMANISME - (kiri) Ketua DPD GRIB JAYA Jabar, Gabriyel Alexander Etwiorry dan (kanan) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
BERANTAS PREMANISME - (kiri) Ketua DPD GRIB JAYA Jabar, Gabriyel Alexander Etwiorry dan (kanan) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Youtube GRIB TV dan Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, sebanyak 27 kota dan kabupaten di Jabar secara serentak membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Premanisme.

Dedi menjelaskan, pembentukan satgas ini didasarkan pada kebutuhan mendesak untuk menekan praktik-praktik premanisme yang merugikan warga dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Satgas bertujuan melindungi petani, pedagang, guru, pengusaha. Semua harus dilindungi dari premanisme,” ujar Dedi dalam rilisnya, Kamis (27/3/2025).

Dedi menyoroti praktik pungutan liar yang kerap terjadi di berbagai sektor, mulai dari jalanan hingga kawasan industri.

“Di jalan sopir dimintain, di pasar dimintain, di industri dimintain, kita harus tertibkan itu,” katanya.

Dedi menyebutkan, kawasan industri menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak premanisme, terutama melalui aksi pungli terhadap pelaku usaha maupun tenaga kerja.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved