Rupiah Makin Anjlok Rp17.200 dari Dolar AS di April 2025, Astronacci Sudah Prediksi sejak Juni 2024
Nilai tukar Rupiah (IDR) di pasar luar negeri (Non Deliverable Forward/NDF) mendekati Rp17.200 per dolar AS setelah cuti Lebaran 2025.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Nilai tukar Rupiah (IDR) di pasar luar negeri (Non Deliverable Forward/NDF) mendekati Rp17.200 per dolar AS setelah cuti Lebaran 2025 pada sesi Senin (7/4/2025).
Hal ini telah diproyeksikan oleh Dr Gema Goeyardi, Founder & CEO Astronacci, dalam sesi LIVE YouTube Astronacci pada 23 Juni 2024 atau hampir setahun yang lalu.
Gema memperingatkan potensi pelemahan Rupiah berdasarkan melemahnya kondisi fundamental ekonomi indonesia yang didukung dengan adanya pola CUP & HANDLE secara analisis teknikal yang mampu membuat harga rupiah terjadi pelemahan dengan signifikan.
Dalam analisanya, Gema menyebutkan, dua titik penting sebagai target pelemahan, yaitu Rp16.800 sebagai target awal dan Rp17.200 sebagai resistance kedua yang potensial.
"Banyak yang meragukan prediksi tersebut, apalagi saat itu Rupiah masih bertengger stabil di bawah Rp15.800/USD. Namun berbekal metode time Trading Astronacci dan kombinasi analisis pola teknikal, proyeksi tersebut kini menjadi kenyataan,” kata Gema, Selasa (8/4/2025).
Dia juga menyebutkan Pola Cup & Handle yang terbentuk di chart pasangan USD/IDR sudah sangat jelas.
Ditambah lagi dengan momentum astrologi dan tekanan makroekonomi global.
“Kami melihat peluang besar pelemahan Rupiah sejak pertengahan 2024 dan hari ini terbukti,” imbuh Gema.
Trade War & Tarif 32 Persen dari AS Bikin Rupiah Letoy
"Ada banyak faktor yang membuat rupiah makin letoy. Beberapa faktor utama yang mempercepat pelemahan Rupiah adalah kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang diumumkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS), terhadap sejumlah komoditas dari Indonesia," ungkap Gema.
Kebijakan ini merupakan bagian dari Trade War lanjutan yang memicu ketegangan perdagangan global, memperlemah sentimen pasar terhadap negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Ini bukan hanya masalah teknikal, tapi fundamental besar yang mengiringinya. Saat negara sebesar AS menetapkan tarif sebesar ini kepada Indonesia, otomatis investor global akan lebih memilih safe haven seperti USD, emas, dan obligasi AS,” tambah Gema.
Astronacci Bantu Investor & Pebisnis Antisipasi Risiko
Meski pelemahan rupiah selama beberapa bulan terakhir makin terasa, namun Dr Gema berkomitmen untuk terus memberikan edukasi investasi dan keuangan di Astronacci melalui kanal edukasinya seperti YouTube Astronacci dan A-CLUB Super App.
Melalui kedua hal tersebut telah memberikan panduan kepada trader, investor, dan pelaku bisnis untuk mengantisipasi dampak pelemahan rupiah.
Banyak pengusaha yang berhasil mengamankan nilai tukar dan mengelola risiko valas berkat insight yang diberikan.
“Kami tidak hanya membuat prediksi, tapi memberikan solusi. Banyak pelaku bisnis ekspor-impor, trader forex, hingga investor saham yang terbantu karena tahu lebih awal potensi pelemahan ini dan bisa mengambil langkah taktis,” bener Gema tentang kontribusi Astronacci.
Gelagat RS Tersangka Penculikan Bos Bank Plat Merah Saat Digerebek Buat Polisi Emosi, Ini Perannya |
![]() |
---|
Hilang Kontak Saat Menuju Brondong Lamongan, KLM Ayta CK2 Ditemukan di Rembang Jateng |
![]() |
---|
Sosok Mendonca, Rekrutan Asing Baru Madura United Asal Brasil |
![]() |
---|
Penyuluhan Libatkan Ribuan RW, Pemkot Surabaya Pecahkan Rekor Nasional MURI |
![]() |
---|
Rekam Jejak Jaja Mihardja 'Apaan Tuh' yang Dapat Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.