Longsor di Batu

Keluarga Korban Longsor Pacet-Cangar Asal Trawas Mojokerto Dapat Santunan dari Mensos Gus Ipul

Keluarga korban longsor Pacet-Cangar mendapat santunan dari Kemensos masing-masing Rp 15 juta, yang diberikan kepada ahli waris.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
Istimewa/Pemkab Mojokerto
SANTUNAN - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat takziah sekaligus menyalurkan santunan untuk keluarga pasutri asal Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang menjadi korban tanah longsor di jalur Cangar-Pacet pada Minggu (6/4/2025). 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, takziah ke rumah pasangan suami istri (pasutri) yang menjadi korban longsor Pacet-Cangar.

Kedatangan Mensos Gus Ipul yang didampingi Bupati Mojokerto Gus Barra tersebut, sekaligus menyalurkan santunan kepada keluarga korban di rumah duka Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) pada Minggu (6/4/2025).

Ketiga korban asal Trawas adalah pasutri, bernama Ahmad Viky Muzaki (28), Fitria Handayani (27) dan anaknya Mikayla Faihaninah usia 3,5 tahun. 

Korban ditemukan meninggal dunia di dalam mobil dengan kondisi terkubur material longsor.

"Saya takziah bersama Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto ke rumah duka. Kami juga menyampaikan belasungkawa, sekaligus menyampaikan salamnya Bapak Presiden. Tentu sesuai dengan programnya Kemensos, kami juga memberikan santunan kepada mereka yang wafat karena bencana," kata Gus Ipul.

Keluarga korban mendapat santunan dari Kemensos masing-masing Rp 15 juta, yang diberikan kepada ahli waris.

Gus Ipul tampak memberikan santunan kepada Nurul Fatimah (49) ibunda dari korban Fitria.

Kemensos juga memberikan bantuan berupa bahan pokok, untuk keluarga yang menggelar tahlilan selama 7 hari.

"Indeksnya (Santunan) 15 juta untuk yang wafat. Kami juga memberikan bahan-bahan pokok untuk keluarga, yang mungkin melakukan selamatan selama 7 hari," ungkap Mensos Gus Ipul.

Dikatakan Gus Ipul, penanganan bencana telah dilakukan secara bertahap, mulai dari evakuasi, penyaluran bantuan hingga tahap rehabilitasi pasca bencana.

Setidaknya, dalam penanganan bencana sebanyak 20 personel Tagana Kabupaten Mojokerto juga dikerahkan dalam mendukung logistik dan operasional dapur umum. 

"Untuk dapur umum selama 3 hari. Hari pertama cukup banyak yang terlibat, 400 personel. Hari kedua, karena sudah selesai evakuasinya, tinggal mengalirkan atau menyingkirkan material longsor. Masih ada 150 petugas (dapur umum) untuk menyediakan makanan bagi yang masih ikut melakukan rehabilitasi," pungkasnya.

Gus Ipul menyebut, dirinya mengimbau masyarakat agar lebih waspada di daerah rawan bencana.

Tanah longsor di jalur Cangar-Pacet, menjadi pembelajaran bagi masyarakat maupun pemerintah dalam menangani daerah-daerah yang rawan bencana.

"Ini takdir Allah SWT, tetapi setelah itu kita sama-sama belajar. Mudah-mudahan ke depan kita bisa melihat situasi dan kondisi di daerah kita. Terutama daerah rawan longsor, rawan banjir dan bencana lain. Memang memerlukan perhatian, kesadaran dan penguatan bersama," tandasnya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved