Puluhan Pelajar Diduga Penyusup Hendak Demo di Mojokerto Raya Dipulangkan ke Orang Tuanya

Sebanyak 49 remaja diduga penyusup dalam demo di Mojokerto Raya, dikembalikan ke orang tuanya

SURYA.co.id/Mohammad Romadoni
JAGA MOJOKERTO RAYA - Puluhan remaja mayoritas pelajar diduga hendak ikut aksi demonstrasi di Mojokerto Raya, Senin (1/9/2025) yang batal terlaksana, mereka diamankan di Polres Mojokerto Kota. Ditemukan chat HP milik pelajar berupa ajakan provokatif melanggar hukum di sejumlah lokasi demo. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Sebanyak 49 remaja diduga penyusup dalam demo di Mojokerto Raya, dikembalikan ke orang tuanya usai diamankan di Polres Mojokerto Kota.

Para remaja didominasi pelajar tersebut dibina dengan melibatkan pihak sekolah, dan ustaz sebelum dikembalikan ke orang tuanya, Senin (1/9/2025) malam.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Herdiawan Arifianto menyebut, dirinya mengandeng pihak sekolah dan ustaz sebagai edukasi agar  mereka tidak terpengaruh ajakan provokatif.

Para remaja yang tertangkap itu, wajib dijemput orang tuanya atau wali murid masing-masing.

"Semuanya kita kembalikan ke orang tuanya. Kami mengimbau mari menjaga Mojokerto Raya ini agar tetap kondusif, tetap aman, tertib sehingga kita bisa beraktivitas dengan tenang dan nyaman," kata Herdiawan, Selasa (2/9/2025).

Baca juga: Seruan Jogo Mojokerto Menggema, Warga Pungging Komitmen Jaga Keamanan

Menurut Herdiawan, dari pengakuan wali murid yang bersangkutan mereka tidak mengetahui anaknya tidak masuk sekolah. 

Bahkan ada siswa yang mengikuti pembelajaran daring hanya absen online, kemudian bolos lalu bergabung dengan gerombolan yang stanby di sejumlah titik Kota Mojokerto.

Termasuk juga ada pemuda yang sudah bekerja, mereka tidak pamit ke orang tuanya.

"Pengakuan orang tuanya, yang bersangkutan bilangnya mau ke Surabaya ternyata malah ke Mojokerto (Demo)," bebernya.

Baca juga: Diduga Akan Ikuti Demo di Mojokerto Raya, Gerombolan Remaja Diamankan Polisi

Ia menjelaskan, pihaknya mendalami isi chat handphone milik remaja yang mayoritas berisi ajakan provokatif merujuk bergabung dalam unjuk rasa di Mojokerto Raya.

"Kita mendalami isi chat yang ada di handphone mereka, isinya berupa ajakan melakukan tindakan yang melanggar hukum. Jangan sampai ajakan provokatif mengancam kondusifitas keamanan di Mojokerto Raya," tegas Kapolres Herdiawan.

Polisi mengedepankan preventif dengan mengamankan puluhan remaja yang bergerombol di sejumlah titik, meliputi kawasan Alun-alun Wiraraja, Jl Hayam Wuruk bawah jembatan Gajah Mada, Penarip, kawasan JT (Jogging track), Hutan Kota Kelurahan Pulorejo dan sekitarnya.

Gerombolan pelajar beserta 21 sepeda motor di amankan di Polres Mojokerto Kota.
 
"Kita mengamankan mereka, agar chat di groupnya tidak terlaksana, ini tindakan preventif mencegah. Karena sudah ada penyampaian seperti itu, padahal tidak ada unjuk rasa hari ini," pungkas Herdiawan.

Baca juga: Ada Indikasi Penyusup, Mahasiswa Menarik Diri Dari Aksi Demo di Mojokerto Raya

Usai dibina para remaja didampingi orang tuanya mengambil sepeda motor meninggalkan Polres Mojokerto Kota. Beberapa sepada motor yang tidak dilengkapi surat (STNK) dan tidak mengenakan disanksi tilang. 

Didik (56) warga Jetis, Mojokerto mengaku, dirinya tak menyangka anaknya terlibat gerombolan yang diduga hendak bergabung dalam aksi demo tersebut.

Ia dihubungi anaknya untuk menjemput di Polres Mojokerto Kota. 

"Saya tidak tahu kalau anak saya ikut-ikutan (Demo), anaknya libur kerja. Pamitnya Ngopi di warung jam 9 pagi berangkat," tukasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved