Lebaran Idul Fitri 2025

Jelang Lebaran Ketupat, Inilah Sentra Cangkang Ketupat Di Bangkalan, Sehari Tembus 3000 Biji  

Lebaran ini biasanya dirayakan satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Meski menjadi salah satu momen sakral bagi masyarakat Madura

|
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Wiwit Purwanto
surya.co.id/edo
CANGKANG KETUPAT : Kesibukan Siti Fatimah (kanan), warga Dusun Jakan, Desa Parseh, Kecamatan Socah dibantu anggota keluarga memenuhi pemesanan cangkang ketupat dan lepet sudah dimulai sejak H-3 Lebaran Ketupat atau Tellasen Topa’. Hingga siang ini, Sabtu (5/4/2025), ia sudah memproduksi lebih dari 3000 cangkang ketupat dan lepat 

SURYA.CO.ID BANGKALAN –  Jelang perayaan Lebaran Ketupat atau Tellasen Topa’ dalam Bahasa Madura Senin (7/4/2025) mendatang, salah satu pemasok cangkang ketupat dan lepet berasal dari Kabupaten Bangkalan, tepatnya di Dusun Jakan, Desa Parseh, Kecamatan Socah.

Ketupat, termasuk lepet berisikan ketan memang menjadi suguhan khas masyarakat Madura dalam setiap momen Tellasen Topa’.

Lebaran ini biasanya dirayakan satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Meski menjadi salah satu momen sakral bagi masyarakat Madura, namun tidak semua masyarakat Madura mampu menganyam cangkang ketupat ataupun lepet karena rumitnya proses pembuatannya.

“Saya secara temurun, mulai dari nenek sudah memproduksi cangkang ketupat dan lepet. Saya memang diajari bapak,” ungkap Siti Fatimah (31) di teras rumahnya sambil menganyam cangkang ketupat dan lepet, Sabtu (5/4/2025).

Ia menjelaskan, membuat cangkang ketupat dan lepet sudah menjadi rutinitas setiap tahun menjelang perayaan Hari Raya Ketupat. Pemesanan secara online maupun langsung datang ke rumahnya sudah mulai membanjiri sejak H+1 Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Jelang Tradisi Lebaran Ketupat, Warga Lamongan Mulai Berburu Janur

“Jadi mulai H-3 Lebaran Ketupat sudah sibuk produksi, dijual ke pasar Jaddih, Pasar Labang, hingga ke pasar-pasar di Surabaya. Sampai tadi malam sudah lebih dari 3000 cangkang, terdiri dari 2000 cangkang lepet dan seribu cangkang ketupat,” jelas Fatimah.

Ia menambahkan, produksi cangkang ketupat dan lepet terkendala dengan bahan baku berupa janur segar karena pohon-pohon kelapa sudah tidak pernah dijumpai di Kabupaten Bangkalan sejak sebelum tahun 2000. 

Sehingga untuk memenuhi bahan baku, harus kulakan ke Pasar Keputran Surabaya.  

“Setiap satu renteng cangkang ketupat maupun lepet berisikan sepuluh biji, dijual seharga Rp 10 ribu. Khusus pembuatan cangkang lepet, tidak semua bisa. Kalau hasilnya kurang bagus, gulungannya lepas sehingga berantakan,” ungkap Fatimah.

Selain di rumah Fatimah, sejumlah perempuan berusia senja di beberapa rumah tetangganya juga tampak sibuk membuat cangkang ketupat dan lepet untuk kebutuhan Tellasen Topa’ keluarga.

Baca juga: "Pripun Kabare Mbah," Sapa Wagub Emil di UPT Tresna Werdha, Obati Kerinduan di Momen Lebaran

Seiring perkembangan zaman, sebuah pemandangan yang langka apabila generasi muda turut membantu dalam proses pembuatan cangkang ketupat dan lepet.

Budayawan Muda Bangkalan, Kamaluddin Efendi mengungkapkan, ketupat bukan sekedar sebagai menu utama yang disajikan kepada tamu ataupun dibagikan kepada para tetangga dalam setiap perayaan Lebaran Ketupat.

Namun ketupat, dalam rumitnya proses pembuatannya, mencerminkan sebagai wujud kelemahan manusia sebagai hamba.

“Umumnya bentuk ketupat adalah segi empat, menyerupai bentuk hati. Warna putih ketupat ketika dibelah melambangkan kebersihan setelah bermaaf-maafan. Butiran beras yang dibungkus janur menyimbolkan kebersamaan dan kemakmuran,” jelasnya kepada Tribun Madura.

Rumitnya proses merajut anyaman cangkang ketupat, lanjutnya, merupakan upaya tradisional masyarakat Madura dalam melatih perkembangan keterampilan motorik halus anak-anak terutama gadis-gadis Madura.

“Secara temurun, orang tua khususnya ibu-ibu warga mewarisi cara membuat cangkang ketupat. Anak-anak perempuan sejak usia gadis mulai dilatih dan wajib menguasai cara menganyam janur untuk pembuatan ketupat,” pungkas Kamaludin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved