Mudik Lebaran 2025

Banyak Pemudik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kebingungan Boarding Tiket Barcode

Banyak pemudik kurang familiar dengan teknologi, sehingga mengalami kebingungan saat hendak naik kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Tony Hermawan
BANTU PEMUDIK - Personil TNI AL sedang membantu seorang penumpang kapal Pelni di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (29/3). Banyak penumpang yang kebingungan cara menggunakan barcode untuk mendapat tiket kapal. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dua jam sebelum keberangkatan kapal, para penumpang dari Gapura Surya Nusantara  diharuskan agar segera melakukan boarding tiket secara sistem barcode.  

Oleh karena itu, para penumpang harus memastikan bahwa tiket yang dibeli penumpang resmi.
 
Pantauan di lokasi pada Sabtu (29/3/2025) sekira sejak pukul 10.30 antrean panjang di lima baris khusus boarding tiket.

Mereka antre naik Kapal Sinabung untuk tujuan Indonesia bagian timur.

Namun demikian, banyak pemudik kurang familiar dengan teknologi, sehingga mengalami kebingungan.
 
Sebenarnya, mudah sekali caranya boarding tiket. Penumpang yang membeli tiket mulanya mendapat cetakan kertas berisi barcode dan code pesanan.

Barcode ini kemudian bisa scan di mesin seperti ATM. Lalu ada pertanyaan tentang konfirmasi layanan kapal. Setelah, semua ditekan ok, maka tiket keluar secara otomatis.

Akan tetapi, tak jarang dari mereka, baru di depan mesin barcode sudah kebingungan.

 Bahkan, banyak dari mereka yang belum apa-apa mengetik di mesin scan sudah bertanya kepada satpam apakah sudah boarding tiket apa belum.

Petugas yang siaga di depan mesin barcode hampir selalu mengajarkan caranya.

Tak jarang juga ada kejadian penumpang antre untuk boarding tiket lebih dari satu pergi begitu saja. Baru sadar ketika diingatkan petugas.

Sebagai akibatnya, kejadian ini sering kali jadi guyonan kecil antara petugas dan penumpang.
 
Selain itu, bukan hanya soal barcode tiket.  Tetapi juga, ada juga agen yang nakal. Mencetak barcode dari kertas bekas.

Maria penumpang tujuan Manokwari adalah korbannya. Wanita itu pun baru tahu dirinya diakali- agen setelah di depan petugas boarding tiket.
 
 "Iya padahal saya belinya di agen dalam Pelabuhan Tanjung Perak," Maria.

Ronny Abdullah Kepala Cabang PT Pelni Surabaya mengatakan, Pelni saat ini sedang transformasi dari manual ke digitalisasi. Salah satunya dengan barcode online.

Lantaran tidak semua masyarakat terbiasa dengan teknologi, maka dari itu selalu ada petugas yang bersiaga di setiap mesin boarding ticket.

"Itu tantangan di transportasi laut, tapi kami yakin lama-kelamaan masyarakat bisa terbiasa. Sebenarnya boarding ticket tidak usah antre bisa, jadi setiap penumpang itu mendownload Pelni mobile boarding dari handphone. Jadi turun dari mobil, bisa langsung tunggu embarkasi," ujarnya.

Pelindo mencatat sejak 15-27 Maret lalu jumlah penumpang di Gapura Surya Nusantara mencapai 77 ribu lebih.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved