Berita Viral

Selain Gus Fawait Bupati Jember, 3 Kepala Daerah Ini Juga Tolak Mobil Dinas Baru, Ada Pilih Gerobak

Selain Bupati Jember Gus Fawait, ternyata ada 3 Kepala Daerah lain yang juga tegas menolak mobil dinas baru. Ada yang minta diganti gerobak.

|
Istimewa/Dokumen Humas DPRD Jember
TOLAK MOBIL DINAS - Bupati Jember Muhammad Fawait saat di gedung DPRD Jember, Jawa Timur pada Sabtu (15/3/2025). Selain Gus Fawait, ada sejumlah kepala daerah lain yang juga menolak mobil dinas baru. 

Dia berpendapat, anggaran untuk mobil dinas baru senilai Rp 3 miliar lebih baik diperuntukkan untuk gerobak sampah.

“Anggarannya (pengadaan mobil dinas) kan bisa sampai Rp 3 miliar untuk saya dan pak wakil. Itu lebih baik kita pakai untuk bikin gerobak sampah,” ujarnya saat ditemui sesuai serah terima jabatan di Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/3/2025), seperti dikutip dari Bangkapos.com.

Mantan Bupati Kulon Progo ini mengatakan, dengan anggaran sebesar Rp 3 miliar akan direfocusing pada perubahan dan digunakan untuk membuat 600 gerobak sampah.

Pihaknya pun sudah menghitung, untuk membuat gerobak sampah menyasar sekitar 600 RW di Kota Yogyakarta, dibutuhkan anggaran lebih kurang Rp3 miliar, dengan harga per unit Rp5 juta.

“Saya akan buat 600an sesuai dengan jumlah RW di Kota Yogyakarta, itu hanya butuh tiga koma sekian miliar dengan rata-rata unitnya Rp 5 juta,” ujarnya.

“Ngapain saya dibelikan mobil dinas wong mobil dinas yang lama masih bagus, ngapain dibelikan mebel baru gak usah mebel lama masih ada. Itu juga bisa untuk sampah (menangani),” ucapnya.

3. Bupati dan Wabup Probolinggo

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo di Jawa Timur (Jatim), kini tengah mengusulkan empat mobil dinas baru untuk Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo terpilih, Gus dr Mohammad Haris (Gus Haris) dan Ra Fahmi AHZ (Lora Fahmi) dalam menunjang operasionalnya.

Namun, keduanya menolak dua dari empat unit mobil dinas baru yang direncanakan Pemkab Probolinggo.

Sebab, Gus Haris dan Lora Fahmi mengaku mengutamakan skala prioritas program pembangunan daerah, sebagaimana visi misinya dalam kampanye gelaran Pilkada serentak 2024.

Dua unit mobil dinas yang ditolak itu, diperuntukkan bagi istri Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, untuk mobilisasi kegiatan PKK.

Dalam artian, Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo terpilih hanya menerima 2 unit mobil dinas saja.

Bupati Probolinggo terpilih, Gus Haris menegaskan, jika dirinya bersama Wabup Probolinggo terpilih, Lora Fahmi lebih mengutamakan penggunaan anggaran untuk program prioritas daerah demi kepentingan masyarakat.

"Kami sepakat untuk menolak dua mobil dinas tersebut. Mengingat kondisi daerah dan banyaknya PR (Pekerjaan Rumah, red) yang harus segera diselesaikan," kata Gus Haris, Senin (13/1/2025).

Keputusan penolakan mobil dinas baru itu, lanjut Gus Haris, diambil lantaran kondisi daerah saat ini masih sangat memprihatinkan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved