Berita Viral

Pengakuan Anak-Istri Kapolsek Lusiyanto Soal Penggerebekan Judi Sabung Ayam, Benarkah Ada Setoran?

Anak dan istri Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, memberikan pengakuan terkait insiden penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan.

Kolase Tangkap layar youtube MetroTV dan instagram Hotman Paris
TENTANG KAPOLRES LUSIYANTO - (kiri) Istri Kapolres Negara Batin AKP Lusiyanto, Nia. (kanan) Salsabila, anak AKP Lusiyanto. Begini pengakuan mereka Soal Penggerebekan Judi Sabung Ayam. 

SURYA.co.id - Anak dan istri Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, memberikan pengakuan terkait insiden penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan.

Seperti diketahui, AKP Lusiyanto merupakan satu dari tiga polisi yang tewas ditembak oknum TNI dalam penggerebekan tersebut.

Sempat beredar isu insiden tersebut terjadi karena dipicu uang setoran yang kurang.

Istri AKP Lusiyanto, Nia, membantah hal itu.

Nia menyebut suaminya sempat menolak saat diberi amplop berisi uang Rp 1 juta oleh oknum TNI.

Baca juga: Tabiat Kapolsek Negara Batin Dibeber Kompolnas dan Anak: Rela Jadi Sopir, Tolak Sogokan Sabung Ayam

Sedangkan anak AKP Lusiyanto, Salsabila, juga menceritakan kronologi penggerebekan yang menewaskan ayahnya itu.

Menurutnya, sang ayah langsung ditembak saat baru tiba di lokasi judi.

Berikut rangkuman pengakuan mereka.

  1. Bantah Isu Uang Setoran

Isu setoran dari judi sabung ayam, yang mengakibatkan 3 polisi gugur di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, masih menjadi perbincangan publik.

Kini, istri dari Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, muncul dan memberikan pengakuan mengejutkannya terkait isu yang berkembang liar tersebut.

Diketahui, 3 anggota polisi gugur setelah tertembak dalam penggerebekan judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore. Adapun pelaku penembakan diduga oknum  TNI.

AKP Anumerta Lusiyanto menjadi satu di antara tiga anggota polisi yang meninggal dunia dalam baku tembak saat penggerebekan tersebut.

Di tengah berhembusnya isu setoran judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung yang menewaskan 3 polisi termasuk sang suami, Kapolsek Negara Batin, Nia, istri AKP Anumerta Lusiyanto muncul. 

Soal isu uang setoran yang jadi pemicu sang suami gugur tertembak dengan tegas Nia membantah.

Fakta sang suami pernah diberi amplop uang Rp1 juta oleh oknum TNI yang menjadi terduga pelaku penembakan juga diungkap oleh Nia.

Namun sang suami, AKP Anumerta Lusiyanto menolaknya.

Menurut Nia, sang suami justru berupaya memberantas perjudian hingga membuatnya tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu. 

"Banyak yang tidak suka dia pemberantas judi, waktu itu oknum yang menembak itu mau kasih uang ke bapak,"

"Saya lihat sendiri dengan mata saya sendiri melihat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia gak mau," kata Nia dilansir dari Youtube Metro TV, Sabtu (22/3/2025).

Nia mengaku, Peltu Lubis, oknum TNI yang diduga melakukan penembakan, pernah menyuruh seseorang untuk memberikan uang kepada AKP Anumerta Lusiyanto agar sabung ayam berjalan lancar.

Namun sang suami menolak pemberian tersebut.

"Dia nyuruh orang kasih ke bapak agar sabung ayam itu berjalan, tapi bapak gak mau," tuturnya.

Seperti diketahui, insiden penembakan itu terjadi pada Senin (17/3/2025) sore saat polisi melakukan penggerebekan judi sabung ayam

Dalam kejadian ini, tiga anggota polisi tewas ditembak, yakni Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

2. Baru Tiba Langsung Ditembak

Jerit tangis Salsabila anak semata wayang dari Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto pecah saat menceritakan kronologi kematian sang ayah.

Salsabila sudah setahun tidak bertemu dengan ayahnya yang mengabdi bekerja sebagai Kapolsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Lokasi dinas yang terpencil membuat AKP Lusiyanto jarang pulang ke rumah untuk menengok keluarga. Namun Salsabia tidak menyangka, ayahnya pulang tinggal nama usai menjadi korban penembakan saat menggerebek judi sabung ayam.

“Satu tahun saya nggak ketemu Bapak saya karena beliau kan dinas di Negara Batin yang memang daerahnya terpencil. Satu tahun saya gak bertemu bapak saya, saya pulang bapak saya sudah di ruang autopsi,” ungkap Salsabila saat konferensi pers bersama Hotman Paris di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025) via Grid ID

“Saya anak satu-satunya. Satu tahun nggak ketemu bapak saya udah nggak ada,” lanjutnya diiringi tangis yang semakin histeris.

Di tengah isak tangisnya, Salsabila mengungkapkan kronologi tragis di hari kematian ayahnya. Menurutnya, sang ayah diperintahkan Kapolres Way Kanan untuk mengamankan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

Namun di lokasi, AKP Lusiyanto langsung ditembak oknum TNI saat baru tiba di tempat sabung ayam. Salsabila berharap keadilan untuk mendiang ayahnya.

“Bapak saya menggunakan mobil pribadi, sama dengan anggota polres datang untuk menggerebek sabung ayam tersebut. Bapak saya memang (berada) di paling depan, Pak. Saat Bapak saya keluar, Bapak saya langsung ditembak. Saya mau keadilan buat ayah saya,” ujar Salsabila.

Selain AKP Lusianto, dua rekan lainnya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda Ghalib Surya Ganta juga ikut gugur. Hasil autopsi menunjukkan keduanya tewas akibat mendapakan luka tembak.

Sementara itu, melansir TribunLampung.ID, kepolisian mengumumkan 4 tersangka terkait kasus perjudian dan pembunuhan judi sabung ayam di Way Kanan. Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengungkapkan 4 tersangka terdiri dari 3 tersangka perjudian dan 1 tersangka pembunuhan.

Dua tersangka perjudian sabung ayam antara lain warga sipil berinisial Z, anggota TNI Peltu YHL, dan anggota Polisi Polda Sumsel bernama Kapri. Sementara pihak TNI AD mengumumkan satu tersangka pembunuhan adalah Kopda B.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved