Berita Viral

Tabiat Asli 'Jagoan Cikiwul' Dibongkar Dedi Mulyadi Usai Ancam Minta THR Perusahaan: Pasti Nangis

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkap tabiat asli Suhada yang menyebut dirinya "Jagoan Cikiwul". Pasti nangis kalau ditangkap.

Kolase TikTok Dedi Mulyadi dan Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
JAGOAN CIKIWUL DITANGKAP - Kang Dedi Mulyadi (kiri) turut merespons terkait aksi premanisme yang dilakukan Suhada (kanan) yang mengaku jagoan dari Cikiwul. 

"Saya nama Suhada alias Mang Ada asli Cikiwul pribumi Cikiwul, tumpah darah di Cikiwul, putra daerah Cikiwul, dengan kejadian yang viral di TikTok tempo hari yang telah membuat warga Cikiwul merasa terganggu, dengan ucapan saya, saya minta maaf yg sebesar-besarnya."

"Saya mengakui salah, karena saya mengaku saya seorang jagoan di Cikiwul saya salah, saya minta maaf dan untuk sekuriti yang tempo hari saya maki-maki juga saya minta maaf juga sama sekuriti tersebut yang istilahnya takut dengan saya, takut hal-hal yang tidak diingikan terjadi, saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Mohon dimaafkan," tulisnya seperti dikutip dari Instagram @infobekasi_raya.

Suhada kemudian mencoba menjelaskan kronologi kejadian versinya. 

Ia mengaku mengajukan proposal itu berisi permohonan bantuan dana untuk kegiatan membagikan takjil. 

"Saya akan jelaskan kronologi kejadian, apa saja yang ada di dalam proposal yang saya ajukan ke perusahaan tersebut. Yang saya ajukan ke perusahaan tersebut adalah memohon bantuan untuk bagi-bagi takjil di jalan yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan saya," katanya. 

Ia pun membantah bahwa dirinya meminta THR kepada perusahaan.

"Jadi, tidak ada bahasa saya minta THR enggak ada, silakan dicek aja semua proposal ada di perusahaan itu, silakan dicek dan dibaca dan dilihat isinya itu meminta bantuan untuk bagi-bagi takjil pada tanggal berapa nanti yang akan kita bagiin, kalau kita dapat. Ternyata kejadiannya seperti ini, enggak dapat gitu."

"Saya akui emang saya arogan, tapi arogan saya itu kan permasalahan saya ada sebabnya gitu loh. Sebabnya di situ ada 4 proposal, dari 4 itu yang 3 dinaikkan sama satpamnya, yang punya saya yang proposal isinya memohon bantuan untuk bagi-bagi takjil di lingkungan itu tidak dinaikkan sama sekuritinya," tutupnya.

Setelah membuat video permintaan maaf itu, Suhada kabur ke Sukabumi, Jawa Barat. 

Hal ini membuat polisi yang mengusut masalah ini tidak bisa meminta keterangannya. 

Padahal, polisi sudah mendatangi lokasi kejadian untuk menggali data.

"Kami sudah lakukan pengecekan ke lokasi dan berupaya menggali keterangan pihak terlibat," ucap Sukadi.

"Semalam sudah dilakukan mediasi, yang berempat enggak ketemu, terus tadi unit reskrim datang ke TKP untuk dilakukan pengecekan, tapi yang bersangkutan masih dicari keberadannya untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Setelah viral, Suhada sempat melarikan diri ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor. 

Pelarian Suhada berakhir setelah polisi meringkusnya di Sukabumi Kamis (20/3/2025) sore. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved