Polisi Gugur Gerebek Judi Sabung Ayam

Kapolri Reaksi Dugaan Bagi-bagi Uang Judi Sabung Ayam di Way Kanan, KSAD Evaluasi Dandim dan Danrem

Kabar adanya bagi-bagi uang judi sabung ayam di Way Kanan hingga berujung tiga polisi meninggal dunia akhirnya direaksi Kapolri.

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/tribunnews
PENEMBAKAN POLISI - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menanggapi kabar bagi-bagi uang judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung. Sementara KSAD Jenderal Maruli Simanjutak akan mengevaluasi dandim dan danrem terkait insiden penembakan 3 polisi di area tersebut. 

SURYA.CO.ID - Dugaan adanya bagi-bagi uang judi sabung ayam hingga berujung tiga polisi meninggal dunia dalam penggerebekan di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, akhirnya direspons Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Seperti diketahui, dalam penggerebekan ini tiga polisi meninggal dunia, yakni Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto dan dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M Ghalib Surya Ganta. 

Ketiganya tewas dengan sejumlah luka tembak saat menggerebek arena judi sabung ayam itu pada Senin (17/3/2023). 

Dua oknum TNI, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah diduga sebagai sosok di balik penembakan itu. 

Belakangan muncul isu bahwa antara oknum TNI dan polisi itu sebenarnya tahu sama tahu terkait judi sabung ayam tersebut. 

Baca juga: Sosok Kolonel Eko Syah Putra Bongkar Bagi-bagi Uang Judi Sabung Ayam Oknum TNI dan Polisi Way Kanan

Bahkan menurut pengakuan Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, diantara mereka juga ada bagi-bagi uang judi sabung ayam

Menghadapi hal ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil investigasi.

"Di era media sosial dan kecerdasan buatan seperti sekarang, lebih baik kita menunggu tim yang bertugas dan pasti akan ada penyelesaian," kata Listyo Sigit saat dihubungi oleh Kompas.com pada Kamis (20/3/2025).

Terpisah, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak ikut menanggapi insiden penembakan yang melibatkan oknum TNI dan polri. 

Dia menduga insiden itu kemungkinan besar dipicu adanya persoalan di bawah. 

Karena itu, pihaknya akan mengevaluasinya. 

"Kenapa Dandim dan Danrem tidak tahu ada persoalan seperti itu. Kita juga akan sampaikan ke kepolisian. Kenapa di bawah ada sengketa seperti itu," ujarnya dikutip dari Kompas TV pada Kamis (20/3/2025). 

Maruli menganggap persoalan ini unik karena hampir seluruh wilayah di Indonesia, antara TNI dan Polri sudah kompak.

"Ini satu anak bandel. Tapi, saya tidak boleh menganggap remeh karena ada 3 nyawa meninggal. Tapi dari seluruh wilayah kita kompak semua," tukasnya. 

Sahroni Minta Beking-bekingan Diusut

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved