Berita Viral

Rejeki Nomplok Penarik Becak dan Andong di Jabar, Dedi Mulyadi Beri Rp 3 Juta Asal Mau Diam di Rumah

Rejeki nomplok didapat para pengemudi delman, andong dan becak di Jawa Barat selama arus mudik dan balik Idul FItri 2025. 

Editor: Musahadah
TIktok Kang Dedi Mulyadi
DAPAT KOMPENSASI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan kompensasi Rp 3 juta kepada para penarik becak, andong dan delman yang tidak beroperasi selama arus mudik dan balik lebaran 2025. Ini alasannya. 

SURYA.CO.ID - Rejeki nomplok didapat para penarik becak, andong, delman dan sejenisnya di Jawa Barat selama arus mudik dan balik lebaran 2025. 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjanjikan mereka uang kompensasi Rp 3 juta per angkutan, asal mau menghentikan operasionalnya selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Ketentuan ini berlaku untuk penarik becak, andong, delman, dan sejenisnya di jalan nasional atau daerah rawan mudik lembaran. 

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi beralasan pemberian uang kompensasi tersebut adalah bagian dari strategi Pemprov Jabar agar arus lalu lintas saat momentum Lebaran lancar. 

Meski jumlah uang kompensasi dinilai sangat tinggi, hal tersebut sebanding dengan manfaat yang dirasakan oleh pemudik, yakni tidak terjebak macet selama berjam-jam. 

Baca juga: 3 Gebrakan Dedi Mulyadi Jelang Lebaran 2025, Pemutihan Pajak Kendaraan, Ancam Pecat ASN Peminta THR

Menurut Dedi, kemacetan selalu berdampak negatif pada perekonomian, salah satunya meningkatnya pengeluaran untuk keperluan bahan bakar dan lain sebagainya.

"Misalnya saya tidak mengeluarkan Rp 6 miliar (uang kompensasi) tapi macet sampai tujuh jam, mana yang lebih boros," ujarnya usai kegiatan apel gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (20/3/2025).

Dia menjelaskan bahwa uang kompensasi tersebut akan diberikan dengan cara ditransfer langsung kepada penerima dalam dua tahap, yakni sebelum dan sesudah Lebaran.

Cara ini dilakukan untuk mencegah pengemudi angkutan organik tersebut tetap beroperasi meski telah mendapatkan uang kompensasi dari pemerintah.

"Ngasih Rp 3 juta dalam bentuk di transfer, uangnya Rp 1,5 juta itu sebelum Lebaran dan Rp 1,5 juta sesudahnya. Saya khawatir nanti sudah dikasih Rp 3 juta, tahu-tahunya masih mangkal, yang nakal itu jangan hanya ditujukan ke aparat, tapi rakyat juga ada," kata Dedi.

Dedi menyebut bahwa pemberian uang kompensasi tersebut tidak menjadi beban bagi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Pasalnya, anggaran bersumber dari pemotongan belanja perjalanan dinas para pegawai di Pemprov Jabar.

Biasanya, uang tersebut digunakan untuk keperluan pejabat, namun kini diberikan kepada rakyat.

"Biasanya dipakai jalan-jalan oleh pegawai provinsi, hari ini dikasihkan ke Mang Oding misalnya. Jadi, ini dari realokasi anggaran," tuturnya.

Di samping itu, perbaikan jalan pun terus dikebut oleh Pemprov Jabar untuk mengurangi kemacetan pada saat arus mudik. Di tahun ini, anggarannya dinaikkan hingga empat kali lipat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved