Berita Viral

Kekayaan Aguan Sugianto Bos Agung Sedayu Group yang Diundang Prabowo ke Istana, Diduga Capai Rp 42 T

Kekayaan Aguan Sugianto atau Sugianto Kusuma, bos Agung Sedayu Group, jadi sorotan usai diundang Prabowo ke istana negara.

istimewa/PosBelitung
KEKAYAAN AGUAN - Sugianto Kusuma alias Aguan. Bos Agung Sedayu Group yang Diundang Prabowo ke Istana. 

Keberhasilan tersebut disusul dengan proyek-proyek besar lainnya, termasuk pengembangan kawasan residensial dan komersial skala besar, seperti Taman Palem seluas 200 hektar, serta sejumlah apartemen gedung tinggi.

Perusahaan properti itu juga menggarap proyek pusat perbelanjaan terkemuka, di antaranya adalah Ashta District 8, Mall of Indonesia, PIK Avenue, dan Grand Galaxy Park.

Aguan juga tergabung ke emiten kaleng dan kemasan PT Pratama Abadi Nusa Tbk yang kemudian bertransformasi menjadi Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2).

Selain itu, Aguan menjabat sebagai Direktur Utama PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan juga menjadi Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha International, yang dimiliki oleh Tomy Winata.

Menurut berbagai sumber, Aguan memiliki harta kekayaan mencapai Rp 42,73 triliun.

Aguan diketahui aktif dalam kegiatan sosial.

Pada 2002, Aguan bersama istrinya bergabung dengan Tzu Chi, yaitu lembaga sosial kemanusiaan yang didirikan oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966 dan berpusat di Hualien, Taiwan.

Profil Aguan

AGUAN TEMUI PRABOWO - Presidne Prabowo Subianto menemui sejumlah Taipan termasuk Aguan di Istana Negara, Kamis (6/3/2025).
AGUAN TEMUI PRABOWO - Presidne Prabowo Subianto menemui sejumlah Taipan termasuk Aguan di Istana Negara, Kamis (6/3/2025). (instagram Sekretarian Kabinet)

Sugianto Kusuma, dikenal luas sebagai Aguan, adalah seorang pengusaha terkemuka Indonesia dan pendiri Agung Sedayu Group, salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia.

Lahir di Palembang pada 10 Januari 1951, Aguan memulai kariernya dari bawah sebelum mencapai kesuksesan besar di industri properti.

Aguan menempuh pendidikan di sekolah menengah Tionghoa Jugang Zhongxue di Palembang. Setelah lulus, ia bekerja sebagai penjaga gudang dan pembantu di sebuah perusahaan impor.

Berkat dedikasi dan kerja kerasnya, ia dipromosikan menjadi pengurus administrasi perusahaan tersebut. Titik balik dalam kariernya terjadi ketika ia berkenalan dengan seorang pemborong bangunan, yang memperkenalkannya pada dunia bisnis properti dan konstruksi.

Pengalaman ini menjadi modal berharga baginya untuk mendirikan bisnis sendiri, yang kelak berkembang menjadi Agung Sedayu Group.

Pada tahun 1971, Aguan mendirikan Agung Sedayu Group, yang awalnya berfokus pada pembangunan rumah pertokoan (ruko).

Salah satu proyek besar yang membuat perusahaannya dikenal luas adalah pembangunan Harco Mangga Dua pada tahun 1991, sebuah mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved