Jadi Tersangka Asusila, Eks Ketua Ormas di Surabaya Imingi Anak Tiri Dengan Uang Rp 50 Ribu
Dugaan perbuatan asusila MR terhadap anak tirinya yang berusia 15 tahun, dilakukan tanpa sepengetahuan istrinya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Kerja keras Pemprov Jatim untuk menurunkan angka kasus kekerasan pada perempuan dan anak, mendapat tantangan.
Ini setelah Polda Jatim mengungkap dan menangkap seorang warga Surabaya berinisial MR diduga melakukan tindak asusila pada anak perempuan yang merupakan anak tirinya sendiri, Selasa (11/3/2025) lalu.
Penangkapan itu dilakukan petugas Polda setelah ada laporan dari keluarga kandung korban beberapa waktu lalu.
Polisi telah memeriksa dan menetapkan MR sebagai tersangka pelanggaran UU Perlindungan Anak, seperti tertuang pada Pasal 82 Jo Pasal 76E UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Pemerintah pengganti UU RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Dari keterangan polisi, MR diketahui merupakan mantan ketua sebuah organisasi masyarakat (ormas) di Kota Surabaya.
"Yang bersangkutan sudah ditahan," kata Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Suryono saat dihubungi SURYA, Sabtu (15/3/2025).
Saat ini MR telah ditahan di Ruang Tahanan Dittahti Mapolda Jatim guna proses pelengkapan berkas perkara.
Dugaan perbuatan asusila MR terhadap anak tirinya yang berusia 15 tahun, dilakukan tanpa sepengetahuan istrinya.
MR memberikan iming-iming uang Rp 50.000 atau Rp 100.000 kepada korban agar tidak menceritakan kepada orang lain.
Perbuatan asusila di dalam rumah kawasan Surabaya Utara itu, sudah dimulai sejak tahun 2023 hingga berlanjut pada 2024. Bahkan berlanjut pada Februari-Maret 2025.
Kasus tersebut terbongkar setelah korban mengadu kepada ibu kandungnya. Dengan cepat kabar itu diketahui keluarba besar orangtua kandung korban.
Demi memperoleh kepastian penanganan hukum dan pemulihan kondisi korban yang dirugikan secara fisik, psikis dan material, keluarga korban melaporkan MR ke Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, melalui Layanan SPKT Mapolda Jatim.
Polisi pun menangkap MR di kediamannya di kawasan Surabaya Utara, Selasa (11/3/2025).
Dalam video amatir warga, terlihat MR digelandang beberapa anggota kepolisian berpakaian sipil dari rumahnya. Juga terlihat MR begitu santai bahkan ia masih berjalan sambil merokok saat dibawa petugas.
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman membenarkan penyidikan atas dugaan kasus tersebut hingga berbuah penangkapan MR.
"Benar, ada penangkapanatas kasus asusila anak di bawah umur. Silakan langsung tanya ke kasubdit," ujar Farman, Jumat (14/3/2025).
Kasus MR tersebut menjadi sedikit dari banyak kasus kekerasan pada anak yang terus mencoba dieliminir Pemprov Jatim melalui pembentukan Satgas Penanganan Masalah Perempuan dan Anak (PMPA).
Selama tiga tahun terakhir, angka kekerasan pada perempuan dan anak berhasil menurun signifikan.
Saat itu PJ Gubernur Jatim, Adhy Karyono menjelaskan bahwa sejak tahun 2022, tercatat ada 968 kekerasan terhadap perempuan.
Angka ini kemudian menurun di tahun 2023 menjadi 802 kasus, dan 2024 kembali menurun menjadi 640 kasus. Artinya dalam tiga tahun terakhir menurun 33,2 persen.
Demikian juga angka kekerasan pada anak. Dalam tiga tahun terakhir, ada penurunan signifikan sebesar 31,7 persen.
Rinciannya tahun 2022, angka kekerasan anak terjadi sebanyak 1.561 kasus. Kemudian menurun menjadi 1.386 kasus di tahun 2023, dan kembali menurun di tahun 2024 menjadi 1.065 kasus.
Selain itu juga dilakukan advokasi dan sosialisasi pada guru BK di sekolah-sekolah baik jenjang SMP maupun SMA. Serta melakukan advokasi dan sosialisasi forum anak Jawa Timur.
"Kita juga memiliki sistem pelaporan on call one stop service di call center POS Sayang Perempuan dan Anak (SAPA), yang melayani penanganan bullying, perdagangan anak, pernikahan dini usia, eksploitasi seksual dan ekonomi dan juga kekerasan pada perempuan dan anak," ujar Adhy, pada awak media di Surabaya. *****
Kekerasan Seksual Anak
pencabulan anak tiri
Polda Jatim
eks Ketua Ormas terjerat asusila
tindak asusila anak di Surabaya
Ditreskrimum Polda Jatim
Surabaya
Kondisi Demonstrasi di Surabaya Kian Memanas, Massa Kembali Bakar Pos Polisi, Kali Ini Dekat KBS |
![]() |
---|
Hadir di GIIAS Surabaya 2025, VinFast Serius Kembangkan EV di Indonesia dengan Pabrik di Subang |
![]() |
---|
Ada Tragedi Kali Jagir, Komisi A Kritisi SOP Penindakan Tim Asuhan Rembulan Satpol PP Surabaya |
![]() |
---|
Raperda Pelindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur Jadi Atensi DPRD Jatim |
![]() |
---|
Update Demonstrasi di Surabaya: Kondisi Memanas, Pendemo Bakar Pos Polisi di Taman Bungkul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.