Makan Di Pesisir Jelang Purnatugas, PJ Bupati Masih Promosikan Manfaat Konsumsi Ikan Laut Bangkalan
Warung Matus mulai berdiri beberapa tahun sebelum Jembatan Suramadu diresmikan pertengahan 2009 silam.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Menyantap beraneka menu makanan tradisional seperti menjadi menu utama di sela tugas kedinasan Prof Arief M Edie sebagai PJ Bupati Bangkalan.
Namun di penghujung masa baktinya, Arief memilih makan siang di Warung Matus, Desa Ujung Piring, Minggu (16/2/2025).
Berbeda dengan warung pada umumnya, Warung Matus ini berlokasi di pesisir Barat Kota Bangkalan.
Warung legendaris itu menyajikan menu khas ikan bakar dan masakan kepiting serta menyuguhkan suasana sunyi, jauh dari kebisingan, kegaduhan, ataupun keramaian.
Suara desir ombak disertai semilir angin pesisir sesekali terdengar lirih menelusup di setiap sudut warung berbahan kayu dan bilik bambu itu.
Bersama sejumlah ajudannya, Arief tiba menjelang makan siang sekitar pukul 11.00 WIB. Penampilan Arief siang itu tampak kasual, ia mengenakan sandal, celana jins abu-abu dipadu kaos warna putih berkerah dengan logo tim sepakbola Manchester United di bagian dada kirinya.
“Mulai mengurangi aktifitas di depan publik,” ungkap pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah tahun 1967 ketika menyapa SURYA setiba di pelataran Warung Matus.
Arief dilantik sebagai PJ Bupati Bangkalan bersama 13 PJ Bupati/PJ Wali Kota oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada 24 September 2023 silam.
Pelantikan Arief seiring berakhirnya masa jabatan Drs Mohni MM yang kala itu bertindak sebagai Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bangkalan.
Masa bakti Arief sebagai PJ Bupati Bangkalan akan berakhir pada 20 Februari 2025, bersamaan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan terpilih, Lukman Hakim-Moch Fauzan Ja’far yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta bersama 505 kepala daerah terpilih.
“Efektifnya saya berdinas di Bangkalan sekitar 1 tahun 7 bulan. Saya bisa saja meninggalkan rumah dinas (pendopo agung) pada 19 Februari, tetapi saya tidak ingin ada kekosongan jabatan (bupati). Insya Allah Rabu pagi (20 Februari), saya mulai meninggalkan Bangkalan,” tutur Arief.
Ia pun tampak tidak ingin terlalu larut dalam masa transisi kepemimpinan di Bangkalan. Bapak dua anak itu langsung memesan tiga ikan dorang sekaligus yang disajikan dengan digoreng.
Tidak terkecuali ikan bakar gurami, kakap, serta kepiting rebus asam manis sebagai menu tambahan. Dari tiga ekor ikan dorang goreng itu, dua ikan dorang lahap disantap Arief hingga menyisakan tulang.
“Resto Matus di Kota Bangkalan mantap, ayo berkunjung di sini nyaman, tenang, dan tidak hiruk pikuk. Menikmati ikan dirasakan betul, sensasi makan ikan bergizi. Ini masih fresh, segar yang saya rasakan karena dagingnya masih manis. Langsung dari nelayan, murni langsung digoreng, renyahnya terasa di lidah dan masih manis, top,” terang Arief sambil mencubit secuil daging empuk ikan dorang goreng di mejanya.
Meski masa tugasnya menyisakan empat hari, namun Arief masih sempat mengingatkan kembali masyarakat, khususnya anak-anak usia pertumbuhan tentang pentingnya mengkonsumsi lebih banyak ikan laut karena kaya kandungan omega-3 untuk pertumbuhan otak.
Pj Bupati Bangkalan Arief M Edi
pelantikan kepala daerah 20 Februari 2025
akhir tugas PJ Bupati
Warung Matus Bangkalan
menu ikan legendaris di Bangkalan
Bangkalan
Bangkalan Jadi Percontohan Pendataan Lahan Digital, Pertajam Ketepatan Kebutuhan Pupuk Untuk Petani |
![]() |
---|
Puji Kesigapan RSUD Syamrabu Bangkalan Tangani Pasien Campak, Deputi Kemenko : KLB Cukup di Sumenep |
![]() |
---|
Kemenag Banyak Penyelewengan, Bos Travel Bangkalan Yakin KHU Fokus Layani Haji Secara Transparan |
![]() |
---|
Bupati Bangkalan Warning Perusahaan Besar Agar Rekrut Tenaga Lokal, BLK Juga Wajib Naik Level |
![]() |
---|
Belum Ada Transisi Layanan Haji ke Kementrian Haji dan Umrah, Kemenag Bangkalan Jamin Data CJH Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.