Gandeng Arsitek Qintharra Yassifa, Bupati Mas Ipin Ingin Wujudkan Trenggalek Berdaya Saing Kolektif

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin), menggandeng arsitek landscape, Qintharra Yassifa, untuk menyusun tata kota Trenggalek.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
Pemkab Trenggalek
TATA KOTA - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Gandeng Arsitek Landscape Qintharra Yassifa untuk Susun Tata Kota Kabupaten Trenggalek, Rabu (12/2/2025). Kabupaten Trenggalek Mempunyai Cita-Cita Menjadi Daerah dengan Daya Saing Kolektif dan Berkelanjutan. 

SURYA.co.id, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin), menggandeng arsitek landscape, Qintharra Yassifa, untuk menyusun tata kota Trenggalek.

Tata kota yang baru diharapkan mampu mewujudkan Trenggalek yang memiliki daya saing kolektif dan semakin terarah.

"Kita melakukan rapat sinkronisasi pembangunan jangka panjang dalam upaya mencapai cita-cita Net Zero Carbon. Mungkin secara kewenangan saya hanya mengawal lima tahun kedepan. Namun secara dokumen kita punya perencanaan hingga tahun 2045," kata Mas Ipin, Rabu (12/2/2025).

Mas Ipin menegaskan cita-cita Trenggalek adalah Net Zero Carbon, dan pendapatan yang tinggi di bidang ekonomi sehingga mempunyai daya saing yang kolektif dan berkelanjutan.

"Secara ekonomi kita harus bisa menarik orang untuk mau berinvestasi, menarik yang di dalam untuk bisa kerja. Maka dari itu perlunya kita membuat perencanaan tata kota yang baik," lanjutnya.

Sementara itu, arsitek yang diundang Pemkab Trenggalek, Qintharra Yassifa, akan berada di Trenggalek dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan.

Arsitek asal Kota Malang itu akan melakukan berbagai kegiatan seperti halnya penelitian guna mendampingi Trenggalek menyusun tata kotanya dengan baik.

"Untuk konsepnya kita lebih mementingkan Net Zero Carbon dimana arah pembangunan Trenggalek lebih kepada Smart City Hub," ucap Qintharra.

Menurut lulusan Nanyang Academy Fine Art, Singapura tersebut, jika ingin mewujudkan Smart City Hub, maka seluruh daerah di Trenggalek harus terintegrasi dan menaikkan nilai Value Economic-nya.

"Konsepnya adalah for the people by or the people. Jadi dari masyarakat dan untuk masyarakat juga," terang Qintharra.

Masyarakat diajak pemerintah berpartisipasi dalam pengurangan carbon yang mana nantinya masyarakat bisa saling berinteraksi memanfaatkan program yang disediakan Pemkab.

Lulusan S2 Birmingham City University, United Kingdom tersebut melihat Trenggalek punya banyak potensi menarik, ditambah lagi kondisi hutan yang masih terjaga.

"Tinggal bagaimana cara kita meningkatkan value-nya sehingga dapat menarik wisatawan untuk berinteraksi di sini. Yang bisa kita lakukan adalah Mobility Hub dari bawah ke atas sehingga dapat menarik masyarakat ke atas. Kemudian perlunya juga revitalisasi Kebun Kopi ini," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved