Wawancara Eksklusif - UWKS Terapkan Mata Kuliah 'Wijaya Kusuma' untuk Pertahankan Budaya Majapahit

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) jadi salah satu perguruan tinggi swasta yang melestarikan budaya Indonesia, khususnya budaya Majapahit.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
saiful/surya.co.id
WAWANCARA EKSKLUSIF - (KIRI) Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Dr Ir Hary Sastrya Wanto MS, bersama Tri Mulyono, Pimpinan Redaksi Tribun Jatim Network di lobby rektorat UWKS, Selasa (11/2/2025). Keduanya baru saja melakukan wawancara eksklusif yang membahas ciri khas UWKS yang menjadi daya tarik mahasiswa baru. 

Hary Sastrya Wanto: Pendaftaran dapat dilakukan melalui pmb.uwks.ac.id. Calon mahasiswa dapat mengisi formulir secara online dan melengkapi persyaratan yang diminta.
Peserta dapat langsung mengikuti tes dan mendapatkan hasilnya. Khusus untuk Fakultas Kedokteran, seleksi dilakukan berdasarkan nilai rapor SMA dan wawancara, mengingat tingkat kesulitan perkuliahannya yang tinggi.

SURYA: Bagaimana kegiatan mahasiswa di UWKS di luar kegiatan akademik?

Hary Sastrya Wanto: UWKS memiliki lebih dari 20 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termasuk bela diri, olahraga, dan pecinta alam.
Selain itu, terdapat organisasi mahasiswa seperti BEM Universitas, BEM Fakultas, serta Himpunan Mahasiswa Program Studi untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan berorganisasi.
Dengan demikian, lulusan UWKS memiliki kompetensi yang memadai untuk bergabung dalam organisasi eksternal.

SURYA: Dari mana saja asal mahasiswa UWKS?

Hary Sastrya Wanto: Semangat Majapahit menarik mahasiswa dari berbagai daerah di Jawa, Medan, dan Jakarta.
Beberapa mahasiswa dari Jakarta bahkan memilih UWKS untuk mempelajari konsep urban farming.

SURYA: Apakah UWKS menyediakan program beasiswa?

Hary Sastrya Wanto: Beasiswa di UWKS berasal dari berbagai sumber, termasuk pemerintah melalui KIP, perbankan, LLDikti, dan pihak lainnya.
Sekitar 50 persen mahasiswa UWKS memperoleh beasiswa.
Mahasiswa asing dari India, Vietnam, Sudan, Zimbabwe, dan Pakistan juga belajar di UWKS. Mereka dapat mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, serta sering mendapatkan beasiswa dari pemerintah.

SURYA: Apa langkah UWKS dalam meningkatkan kualitas pendidikan?

Hary Sastrya Wanto: UWKS mengarah pada internasionalisasi dengan menerapkan kurikulum Outcome-Based Education (OBE).
Mahasiswa diarahkan untuk memilih mata kuliah sesuai dengan minat dan kebutuhan industri.
Selain itu, UWKS bekerja sama dengan berbagai perusahaan dalam penyusunan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

SURYA: Bagaimana perkembangan riset di UWKS?

Hary Sastrya Wanto: Dosen didorong untuk menulis di jurnal bereputasi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
LPPM secara rutin mengadakan coaching clinic untuk mendampingi dosen dalam menulis dan berinovasi.
Setiap tahunnya, terdapat ratusan penelitian yang dihasilkan.

SURYA: Dengan hadirnya kampus asing di Surabaya, bagaimana kesiapan UWKS?

Hary Sastrya Wanto: UWKS telah mempersiapkan diri, misalnya dengan menyediakan program non-degree Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk warga asing yang ingin belajar bahasa dan budaya Indonesia.
Saat ini, mahasiswa Pakistan sedang menempuh program ini, dan Konsulat Jenderal Tiongkok berencana mengirimkan warganya untuk mengikuti program ini sebagai persiapan bekerja di Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved