IABC East Java Dorong Kemitraan Strategis di Berbagai Bidang antara Jatim dengan Australia

Indonesia Australia Business Council (IABC) East Java terus meningkatkan kolaborasi antara Jawa Timur dengan Australia.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
IABC East Java
PRESIDEN BARU - Caroline Gondokusumo usai terpilih sebagai President IABC East Java Chapter bersama Antony Harsono. Caroline menggantikan Antony dan mentargetkan untuk menambah jumlah anggota, mempererat kolaborasi dengan Austrade serta Konsulat Jenderal Australia di Surabaya. 

Dia mencontohkan, baru-baru ini pengusaha Australia juga mencari rekanan produk recycling palet, kemasan, software, dan lain-lain.

Sementara itu, Antony Harsono, President IABC East Java Chapter yang digantikan Caroline, menambahkan, hubungan Indonesia, khususnya Jatim dengan Australia selama ini berlangsung harmonis.

"Bahkan Jawa Timur menjalin sister state dengan Western Australia," tambahnya.

Western Australia terkenal sebagai provinsi yang maju di bidang pendidikan dan olahraga.

Sedangkan di bidang perekonomian, Western Australia unggul dalam industri, khususnya pertambangan.

Indonesia dan Australia telah memberlakukan IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) mulai Juli 2020.

”Mulai Pak Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan, hubungan kemitraan antara Indonesia dengan Australia sudah erat. Apalagi sekarang dengan adanya Makan Bergizi Gratis yang menjadi program Presiden, tentu akan semakin memperat hubungan ekonomi Indonesia-Australia karena seperti ketahui, Australia adalah penyuplai produk susu terbesar untuk Indonesia,” beber Antony.

Dalam kesempatan yang sama, Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Glen Askew menambahkan, Indonesia merupakan mitra strategis Australia.

"Jatim juga memiliki arti penting bagi Australia. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan dibukanya Western Sydney University di Surabaya," tambah Glen.

Dari sisi perdagangan, Australia banyak memasok komoditas yang mendukung industri.

Misalnya untuk bahan baku produksi susu.

Perusahaan seperti Greenfields mendatangkan semua sapi perahnya dari Australia.

Sedangkan Nestle, masih mendatangkan sebagian bahan campuran dari Australia. Begitu juga untuk pakan ternaknya.

Sementara dari Jatim, terbanyak yang masuk ke Australia adalah produk olahan kayu.

Sebagian seafood dari Jatim juga sudah diterima di pasar Australia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved