Wawancara Eksklusif Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi Kawal Ekonomi Berkelanjutan
Wawancara eksklusif dengan Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi menceritakan dinamika dan tantangan memimpin DPRD Trenggalek 2024-2029
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), mempunyai cita-cita besar untuk menjadi daerah dengan pendapatan masyarakat yang tinggi tanpa merusak kelestarian lingkungan.
Ekonomi berkelanjutan, menjadi salah satu dasar dalam merancang Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Trenggalek 2025-2045.
Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, menjadi salah satu tokoh penting yang akan menentukan nasib 756 ribu masyarakat Trenggalek, setidaknya dalam lima tahun kedepan.
Menjadi pucuk pimpinan tertinggi DPRD Trenggalek, politisi PDI Perjuangan tersebut mempunyai komitmen untuk mengawal program kerja Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara yang akan memasuki periode kedua kepemimpinannya.
Dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Jatim Network, Doding Rahmadi menceritakan kepada Manajer Tribun Mataraman, Rendy Nicko Ramandha dinamika dan tantangan memimpin DPRD Trenggalek 2024-2029:
Rendy Nicko: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Shalom, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan. Jumpa lagi bersama saya Rendy Nikco, manajer Tribun Mataram. Bertempat di gedung DPRD Kabupaten Trenggalek saat ini saya sudah bersama Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek Bapak Doding Rahmadi untuk tahu apa saja yang dilakukan legislator ini di periode pertama dan 5 tahun mendatang langsung saja kami sapa beliau. Selamat siang, Pak, bagaimana kabarnya?
Doding Rahmadi: Selamat siang Mas Rendy. Alhamdulillah baik.
Rendy Nicko: Mungkin langsung saja, apa sih fokus DPR di Kabupaten Trenggalek di tahun pertama?
Doding Rahmadi: Sebelumnya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kepada Mas Rendy dan teman-teman semuanya. Jadi kami di DPRD Trenggalek, kemarin sudah dilantik periode 2024 sampai 2029. Jadi untuk 5 tahun ke depan kami menjadi wahana menampung aspirasi masyarakat di DPRD Kabupaten Trenggalek. Siap. Perlu kita ketahui bersama bahwa DPRD Kabupaten Trenggalek itu ada 45 orang anggota.
Jadi ada unsur pimpinan itu ada empat orang. saya sebagai ketua ada tiga wakil ketua, terus ada empat komisi.
Ya, komisi satu itu bidang pemerintahan, komisi dua bidang keuangan, komisi tiga bidang pembangunan dan komisi empat bidang kesejahteraan rakyat. Jadi ada empat pembagian tugas.
Rendy Nicko: Nah, kalau melihat dari postur DPRD Kabupaten Trenggalek. Mungkin sudah jadi pembahasan di internal. Apa yang akan disiapkan oleh DPRD Kabupaten Trenggalek untuk pembangunan di Kabupaten Trenggalek di 5 tahun mendatang?
Doding Rahmadi: Nggih, jadi tugas DPRD itu ada tiga, Mas. Yang pertama adalah membuat regulasi peraturan daerah.
Terus yang kedua itu sebagai perencanaan pembangunan. Nah, anggaran kan ada fungsi budgeting, yang ketiga adalah fungsi pengawasan. Kalau ngomong masalah pembangunan, tentunya kami sudah menetapkan rencana strategis untuk jangka panjang.
Kami menetapkan peraturan daerah RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) untuk 2025 ini sampai 2045. Jadi selama 20 tahun yang selanjutnya itu kami breakdown menjadi RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 5 tahunan.
Jadi saat ini adalah RPJMD yang terakhir untuk pemerintahan (Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek) Ipin - Syah (Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara) periode pertama. Nanti di pemerintahan Ipin-Syah yang kedua itu ada RPJMD 2025 - 2030.
Jadi Pak Ipin menetapkan RPJPD kami adalah net zero carbon. Yang kedua itu pendapatan masyarakat yang tinggi dan kolaborasi kerja pemerintah dan masyarakat.
Nah untuk RPJMD periode pertama ini, Mas Ipin menetapkan namanya yaitu Meroket.
Rendy Nicko: Apa itu, Pak? Menarik.
Doding Rahmadi: Maju ekonomi rakyatnya, masyarakatnya itu kreatif dan lingkungannya terjaga. Jadi fokus kami yaitu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Contoh kami menurunkan pengangguran melalui ekonomi kreatifnya itu.
Jadi seperti (tema pembangunan) di tahun 2026 itu kami menetapkan rencana pembangunan yang atraktif. Pembangunan yang atraktif itu yang seperti apa? Ya yang menarik minat, misalkan Mas Rendy dari Surabaya pengin ke Trenggalek karena alamnya bagus, lautnya bagus kan gitu. Yang terakhir untuk menjaga kelestarian alam.
Jadi itu selalu kami gaungkan tentang kelestarian alam, karena ya kami Trenggalek itu wilayahnya pegunungan. Jadi sangat dekat dengan bencana. Jadi kalau musim hujan itu kami itu harus siap-siaga terhadap longsor dan banjir. Kalau musim kemarau kami harus siaga terhadap kekeringan.
Rendy Nicko: Saya membacanya bahwa kolaborasi antara eksekutif dan DPRD sudah klop ya pak, apa yang akan dilaksanakan ke depan?
Nah, mungkin kalau kami bedah sedikit, untuk pembangunan saja. Apa apa yang akan dibahas atau diwujudkan dalam bentuk legislatif? Apakah itu sudah dalam bentuk pembahasan aturannya atau sudah sampai ke anggaran atau seperti apa?
Doding Rahmadi: Jadi kalau kami, sebagai DPRD itu kan produknya selalu peraturan daerah. Jadi walaupun soal keuangan, namanya ya tetap peraturan daerah.
Nah, setiap kami menetapkan peraturan daerah itu kami selalu bekerja sama, tidak bisa kami berencana sendiri. Jadi pemerintah itu merencanakan, nanti yang menggodok adalah DPRD, setelah itu kami putuskan bersama.
Jadi kami selalu harus berjalan seimbang dengan pemerintah daerah kalau urusan pembangunan. Seperti saat ini, kami sedang membahas perencanaan pembangunan.
Kemarin Pak Bupati punya konsep dalam hal merencanakan pembangunan itu ada dua hal. Yang pertama Musrena Keren (musyawarah perempuan, anak, disabilitas,dan kelompok rentan).
Terus yang kedua itu musyawarah perencanaan pembangunan di desa dan kecamatan, itu berdasarkan pemangku kepentingan di bawah, usulan dari kepala desa, usulan dari perangkat desa, dari BPD (badan permusyawaratan desa) dan sebagainya.
Terus yang ketiga ini itu Pak Bupati juga mengeluarkan kan Festival Galaxy. Iya itu untuk perencanaan dan aksi dari masyarakat langsung. Konsep-konsep itu kami hanya mengamini. kami DPRD itu selalu men-support konsep-konsepnya Pak Bupati.
Jadi kami ya harus berjalan beriringan dalam hal merencanakan konsep pembangunan. Jadi dari Musrena Keren itu nanti kami dibuat skala prioritas dari Pak Bupati, skala prioritasnya itu usulannya masyarakat itu apa? Dari Musrenbang pemangku kepentingan di bawah itu usulannya apa? Terus dari Festival Galaxy ini nanti usulannya apa?.
Rendy Nicko: Pasca Pak Doding yang ikut Musrenbang dan menyerap aspirasi masyarakat juga. Nah, mungkin dari situ usulan-usulan apa yang akan disampaikan ke pemerintah daerah ke depan? Terutama untuk peningkatan ekonomi.
Doding Rahmadi: Banyak ya peningkatan ekonomi. Tapi karena Pak bupati itu lebih ke ekonomi kreatif jadi nanti breakdown-nya ke UMKM. UMKM dari wisata mungkin jadi fokus kami dan pemberdayaan UMKM yang ada di Trenggalek.
Contohnya kami fokus untuk memberikan NIB untuk perizinan kepada UMKM sampai yang paling kecil, misalkan pedagang cilok. Kami beri kemudahan untuk mendapatkan izin usaha kan itu misalnya untuk mengakses perbankan lebih mudah.
Rendy Nicko: Pak, kalau kami bicara Trenggalek, melihat kontur geografisnya itu kan gunung dan pantai, potensi wisatanya besar sekali. Nah, ada masukan tidak dari Pak Doding atau dari DPRD Trenggalek untuk meningkatkan atau agar potensi ini bisa dikelola dengan baik.
Doding Rahmadi: Jadi kami itu banyak sekali potensi wisata. Nah pemerintahnya Pak Ipin itu mempunyai program 100 desa wisata.
Harapan kami pemerintah itu dalam mengelola desa wisata itu butuh kesinambungan. Jadi tidak hanya membuat suatu desa wisata yang selesai setelah kami bangun. Kami berharap itu bisa matching dengan budaya lokal, sehingga budaya-budaya lokal itu bisa kami angkat.
Nah, mungkin tahun ini kami itu ada peraturan yang masuk ke DPRD dari eksekutif itu Perda tentang desa.
Lah harapan kami nanti kami masukkan budaya-budaya lokal untuk dikelola oleh desa. Contoh setiap desa itu kami berharap ada namanya desa adat.
Jadi adat dan budaya di desa itu muncul dan nanti di matching kan dengan 100 desa wisata programnya Pak Bupati.
Ada lagi wisata-wisata andalan kami seperti ada pantai-pantai. Pantai Prigi, Mutiara, pantai di Kecamatan Panggul, dan lainnya.
Lah di situ kami juga berharap untuk infrastrukturnya itu kami perbaiki dan kami jaga, kami kembangkan. Karena pantai-pantai itu banyak sekali infrastruktur-infrastruktur pendukung itu yang belum belum maksimal.
Contohnya di Kecamatan Munjungan itu ada namanya Pantai Kebo, itu bagus sekali. Tapi infrastrukturnya belum maksimal, akses masyarakat mau ke sana itu susah.
Rendy Nicko: Anggarannya bagaimana pak untuk mendukung dan mengembangkan Kabupaten Trenggalek ini?
Doding Rahmadi: Jadi untuk anggaran, kami satu tahun sudah menetapkan anggaran sebesar Rp 1,9 triliun. Anggaran-anggaran itu kami breakdown ke bawah sesuai dengan aturan main, sesuai dengan prioritas dan sebagainya.
Tapi di Trenggalek ini belanja pegawai masih besar. Jadi kami telah menetapkan tahun 2024-2025 untuk menuntaskan honorer, gaji pegawai kami sekitar Rp 850 miliar sekarang membengkak sekitar Rp 1,1 miliar.
Yang uang selain belanja pegawai kan ada sekitar Rp 800 miliar itu yang kami maksimalkan, sehingga infrastruktur kami itu ya masih nyicil-nyicil lah.
Jadi untuk masyarakat itu memang mohon maaf yang sebesar-besarnya karena anggaran kami sangat terbatas.
Kalau membicarakan jalan saja, kami punya 900 kilometer. Jalan mantap kami sekitar 73 persen. Sedangkan dalam 1 tahun, kira-kira bisa menyiapkan anggaran sekitar Rp 80 miliar untuk jalan.
Jadi sesuai perhitungannya Dinas PUPR jalan yang rusak berat kami itu butuh duit Rp 240 miliar. Jalan yang rusak ringan itu butuh duit sekitar Rp 340 miliar. Nah, yang rusak sedang itu sekitar Rp 400-an miliar ya. Jadi praktis Rp 1 triliun. Kami butuh duit itu untuk membangun jalan, kalau jalan kami di Kabupaten Trenggalek ingin mulus semua.
Itu masih satu sektor saja sektor untuk pembangunan. Lah kami itu skala prioritasnya kan ada sektor untuk (menekan angka) pengangguran, peningkatan ekonomi UKM.
Rendy Nicko: Kalau untuk pendidikan dan kesehatan, Pak. Itu kan jadi prioritas juga sebenarnya. Nah, bagaimana, usulan DPRD ke Pemerintah Daerah?
Doding Rahmadi: Jadi kami dalam menetapkan perda APBD yang menjadi urusan wajib pertama adalah pendidikan. Kedua adalah kesehatan. Ketiga infrastruktur.
Jadi dalam format anggaran kami, gaji pegawai dan program pendidikan itu Rp 700 miliar sendiri. Untuk kesehatan itu ya sekitar Rp 300 miliar. Itu sudah 1 triliun, baru yang ketiga infrastruktur. Tapi, setelah itu ada urusan setelah urusan wajib kami penuhi ada urusan pilihan, sunnah.
Mulai pemberdayaan ekonomi, pengurangan pengangguran, terus peningkatan wisata.
Rendy Nicko: Makan bergizi gratis arahan dari Presiden itu itu kan di luar APBD, bagaimana nantinya kalau memang itu dilaksanakan di Trenggalek?
Doding Rahmadi: Jadi, program makan gizi gratis itu kan programnya Pak Presiden baru. Tapi sampai sekarang formulanya itu masih APBN, Mas.
Menurut pengetahuan saya sesuai hasil pemaparan dari badan gizi, mereka nanti di setiap kabupaten kan membentuk unit kerja atau orang awam ngomong dapur.
Itu anggarannya praktis dari pusat. Lah mungkin nanti pemerintah daerah itu menyiapkan lahan.
Tapi untuk prosesnya perjalanannya makan siang gratis atau makan gratis itu nanti yang melaksanakan ya pusat.
Nah, kemarin Pak Prabowo itu sudah menginstruksikan lewat peraturan Presiden itu nomor 1 tahun 2025 itu untuk efisiensi anggaran karena untuk anggarannya makan isi gratis itu betul banyak.
Nah, sekarang yang di pusat itu ada angaran Rp 71 triliun. Lah, mau ditambah Rp 100 triliun. Karena tidak ada anggaran, akhirnya semua kementerian termasuk pemerintah daerah kota dan kabupaten itu harus menghemat.
Kalau kami disuruh menghemat, berarti dana alokasi umum (DAU) dan dana transfer alokasi khusus (DAK) ini nanti pasti dikurangi.
Tahun kemarin itu dari pusat itu sekitar Rp 929 miliar. Nah, itu dipotong dikurangi menjadi Rp 900 miliar. Jadi ada sekitar Rp 29 miliar yang dikurangi. Belum yang dana alokasi khusus, terus dana transfer lainnya.
Di Kabupaten ini untuk teman-teman di eksekutif, OPD dan sebagainya kami minta untuk sinkronisasi dulu. Nanti setelah setengah matang akan dikonsultasikan dengan teman-teman DPRD. Mana yang pas yang harus dikurangi dan harus dipertahankan.
Rendy Nicko: Mantap sekali. Baik, Pak. Terima kasih atas waktunya. Itu tadi bincang santai saya bersama Bapak Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Bapak Doding Rahmadi.
Semoga bisa diambil manfaat dan hikmahnya. Saya Rendy Nicko Ramandha. Pamit. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek
Doding Rahmadi
wawancara eksklusif
Trenggalek
surabaya.tribunnews.com
Desak Polda Jalankan 'Jumat Keramat' ke Roy Suryo Cs , Peradi Bersatu: Tanpa Tedeng Aling-aling! |
![]() |
---|
Final Piala Super Eropa 2025: Duel PSG vs Tottenham Sama Sama Perdana Tampil Di Piala Eropa |
![]() |
---|
Sosok Edu Perez Pelatih Persebaya, Suka Makan Rawon, Rajin Belajar Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
Nasib 3 Hakim Penghukum Tom Lembong yang Tetap Dilaporkan MA dan KY Meski Eks Terdakwa Dapat Abolisi |
![]() |
---|
Nasib Driver Ojol Rosdewi yang Kena Suspend Imbas Cek-cok Tagih Pembayaran, Grab Tawarkan Peluang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.