Genangan Banjir Ancam Panen Raya di Situbondo, Komisi II Desak Dispertan Bantu Kerugian Petani

"Untuk itu Dispertan harus memberikan bantuan, karena sudah tidak ada lagi yang menjadi harapan para petani akibat banjir ini," kata Jainur.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono (izi hartono)
BANJIR GAGALKAN PANEN - Kepala Dinas Pertanian Situbondo, Dadang Aries Bintoro meninjau kawasan pertanian yang berubah seperti lautan luas akibat terendam banjir, Jumat (7/2/2025). Bencana banjir selama beberapa hari terakhir mengancam jadwal panen di Situbondo. 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Alam menjadi kendala terbesar di tengah semangat untuk mencapai swasembada dan ketahanan pangan.

Hujan deras yang menyebabkan banjir di Kabupaten Bondowoso beberapa hari terakhir, juga mengancam panen di ratusan hektare sawah akibat tergenang air.

Selama sepekan terakhir, intensitas hujan yang tinggi memang menyebabkan meluapnya air sungai-sungai sampai membanjiri sejumlah desa di beberapa kecamatan. 

Yang mungkin memukul warga adalah lahan pertanian yang menjadi sandaran hidup mereka sudah tenggelam. Banjir di lahan pertanian itu jelas mengancam rencana panen.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Kabupaten Situbondo, Dadang Aries Bintoro mengatakan, areal pertanian yang terdampak dan tergenang banjir cukup luas.

"Dari data sementara, ada sebanyak 684,5 hektare sawah yang terdampak banjir," kata Dadang, Jumat (7/2/2025).

Menurut Dadang, pihaknya sudah melaporkan bencana itu ke Kementrian Pertanian (Kementan) dan mengusulkan tanggap darutan bencana guna meringankan beban para petani yang terdampak banjir itu.

"Kita sudah usulkan sesuai dengan kebutuhan petani, seperti benih, pupuk dan kalau bisa alsintan (alat dan mesin pertanian," tambah Dadang.

Ratusan hektare lahan pertanian yang terendam banjir itu tersebar di Kecamatan Mlandingan, Kendit, Panarukan, Situbondo, Mangatan dan Panji serta Kecamatan Kapongan. "Totalnya ada tujuh kecamatan yang lahan pertaniannya kebanjiran," katanya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Jainur Ridho mengatakan, pihaknya berharap Dispertanbergerak cepat karena areal pertanian yang terdampak cukup banyak.

"Untuk itu Dispertan harus memberikan bantuan, karena sudah tidak ada lagi yang menjadi harapan para petani akibat banjir ini," kata Jainur.

Bencana banjir, kata politisi Partai Gerindra, harus menjadi perhatian bersama dan jangan sampai para petani yang terdampak tidak mendapatkan perhatian.

"Bantuan yang diberikan itu misalnya bibit padi dan berbagai keperluan yang bermamfaat bagi petani," ujarnya.

Jainur juga meminta dilakukan perbaikan pada tangkis sungai yang jebol dan saluran irigai yang rusak akibat banjir itu.

"Saya minta kepada Dinas PUPP segera memberikan data kerusakan akibat bencana agar perbaikan bisa langsung dikerjakan. Sebab saluran irigasi sangat penting bagi petani untuk bisa mengairi sawahnya kembali," pungkasnya.  ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved