Keributan Saat Penertiban Deretan Warung di SGB Bangkalan, Dua Perempuan Nyaris Duel

PKL yang warungnya dirobohkan, tidak terima karena deretan warung yang berada di belakang SGB tidak turut dibongkar

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
NYARIS ADU JOTOS : Petugas Satpol PP Bangkalan melerai pertengkaran dua perempuan pemilik warung saat pembongkaran deretan warung di sisi Selatan kawasan Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Senin (3/2/2025). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Emak-emak selalu membuat dunia berwarna, tak terkecuali saat kegiatan penertiban deretan warung di sekitar Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Senin (3/2/2025).

Dua orang perempuan pemilik warung hampir adu jotos ketika memprotes pembongkaran warung yang dituding tebang pilih.

Keseruan antara emak-emak itu jadi hiburan saat petugas Satpol PP Bangkalan membongkar warung-warung bersama warga dan sejumlah ormas.

Emak-emak PKL yang warungnya dirobohkan, tidak terima karena deretan warung yang berada di belakang SGB tidak turut dibongkar.

Untungnya cekcok antar dua emak-emak PKL bisa dikendalikan personel Satpol PP beserta warga dan sejumlah ormas sehingga tidak benar-benar pecah menjadi perang fisik.

Cekcok berawal ketika seorang emak mengenakan kaos hitam dipadu celana jins warna biru datang ke deretan warung sisi belakang SGB. 

Emak yang diduga pemilik warung yang dibongka itu, ia mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX warna hitam menuju belakang stadion. Ia langsung mengomel.

‘Harus sama, guleh lok toman a juel enoman pak, a juel siang, king nyareh engon, guleh nyareh engon semangkin e de’er semangkin pak, benne king kesogiyen beneh kak dintok, baa pas bedeh pilih kasih’ (saya tidak pernah jualan minuman keras, berjualan siang hari. Hanya untuk cari nafkah, cari nafkah hari ini untuk dimakan hari ini. Di sini bukan karena harta melimpah, kok ada pilih kasih).  Harus bongkar semua, setuju saya,” teriaknya. 

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Bangkalan, Ismet Efendi mengungkapkan, tidak ada tendensi atau tebang pilih terhadap warung-warung bangunan permanen yang berdiri di atas lahan aset Pemkab Bangkalan itu.

Pembongkaran warung-warung sebagai upaya penataan kembali setelah Pemkab Bangkalan melakukan pengukuran titik untuk menentukan batas lahan.

“PKL di belakang stadion itu masih ada waktu untuk sewa hingga akhir tahun ini. Namun hari ini juga pihak ketiga mau menyerahkan ke pemda. Nanti setelah ada serah terima langsung bisa dieksekusi, ada sekitar 10 warung,” ungkap Ismet.

Sebelumnya, penganiayaan yang mengakibatkan pengunjung warung menderita luka bacok terjadi di salah satu warung sisi Selatan SGB pada 11 Januari 2025 lalu. 

Atas kejadian itu, polisi menangkap satu orang tersangka. Satpol PP Bangkalan kemudian menyegel warung di TKP penganiayaan karena diduga menyediakan miras.

Sementara di deretan warung belakang SGB, aktivitasnya sudah lama menjadi pembicaraan masyarakat. Pasalnya, di lokasi tersebut kerap menjadi tongkrongan perempuan-perempuan berpakaian seksi. 

Rencananya, penertiban juga akan dilakukan di deretan bangunan sisi Utara SGB karena diduga menempati lahan aset pemkab.  

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved