Berita Viral

Kelakuan Kades Kohod Relokasi Warga ke Tempat Kebanjiran Diprotes, Masa Lalunya Jadi Kuli Dibongkar

Kades Kohod, Arsin, diduga tak hanya berperan mengurus sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di area pagar laut Tangerang

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/intan afrida rafni
KADES KOHOD DIPROTES - Tempat relokasi yang disiapkan Kades Kohod untuk warga Tanjung Burung di Desa Kalibaru. Warga mengeluh lokasi baru itu kebanjiran hingga se-paha. 

Keterlibatan aparat desa dan kepala desa dalam pembuatan sertifikat HGB tersebut beralasan karena data-data warga yang digunakan untuk penerbitan SHGB kemungkinan besar berasal dari perangkat desa.

"Sertifikat itu keluar tahun 2023, dan kami tidak pernah mengajukan apa pun. Ada keterlibatan dari kepala desa. Itu harus diusut, harus diusut tuntas," kata Khaerudin.

Masa Lalu Kades Kohod Dibongkar Warga

KEKAYAAN KADES KOHOD - Kolase foto Kades Kohod (kiri) dan Suasana dan Penampakan rumah mewah, Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin, Selasa (28/1/2025) (kanan). Tabiat Kades Kohod pun diungkap warganya.
KEKAYAAN KADES KOHOD - Kolase foto Kades Kohod (kiri) dan Suasana dan Penampakan rumah mewah, Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin, Selasa (28/1/2025) (kanan). Tabiat Kades Kohod pun diungkap warganya. (kolase Tribunnews dan Kompas.com/Acep Nazmudin)

Setelah namanya viral dikaitkan dengan SHGB area pagar laut Tangerang, sosok Arsin menjadi sorotan luas. 

Terbaru, warga Desa Kohod membongkar masa lalu Arsin sebelum menjadi Kepala Desa Kohod. 

Ternyata, sebelumnya dia hanya seorang pria sederhana yang menghabiskan masa mudanya sebagai kuli borongan dan pekerja bank keliling. 

Kini, ia menjabat sebagai Kepala Desa dan dikenal memiliki kekayaan yang mencolok.

"Dulu dia kuli bareng sama temannya. Ini bukan mengada-ada. Ini fakta adanya," kata Reza, seorang warga Desa Kohod, saat ditemui Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

Selain menjadi kuli, Arsin juga disebut pernah bekerja sebagai bank keliling. 

Bahkan, tingkat ekonomi Arsin ketika itu jauh di bawah rata-rata masyarakat pada umumnya.

"Setelah lulus SD, mulai cari kerja dan akhirnya berkecimpung di bank harian," ujar Reza.

Hari-hari Arsin sebelumnya dihabiskan mengangkat material dan bergelut dengan panasnya matahari saat menjadi kuli borongan.

Namun, kehidupan terus berputar. Arsin mencoba mencari jalan keluar dari jeratan pekerjaan kasar.

Pada 2019, Arsin memberanikan diri mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Kohod.

Sayangnya, upaya pertamanya gagal. Namun, ia tidak menyerah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved