DPRD Pasuruan Akan Sidak JUT Bermasalah, Minta DKPP Ingatkan Rekanan Untuk Menjaga Kualitas Proyek

Misalnya, pemasangan paving yang dibentuk menyerupai topi uskup. Lazimnya, itu seharusnya dipasang topi uskup. 

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/Galih Lintartika (Galih)
TIDAK SESUAI RENCANA - Para pekerja dari salah satu rekanan mengerjakan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Program JUT di Pasuruan menjadi sorotan karena diduga kuat sesuai dengan RAB atau ketentuan yang seharusnya. 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - DPRD Kabupaten Pasuruan akhirnya ikut merespons atas ketidakwajaran dalam pelaksanaan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di beberapa wilayah.

Ketua Komisi II, Agus Setiya Wardhana meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pasuruan segera memanggil para pelaksana pekerjaan JUT itu.

Terutama para pelaksana JUT yang diduga pekerjaannya tidak lazim bahkan tidak sesuai dengan ketentuan. “Saya berterima kasih atas laporannya, nanti akan kami jadwalkan meninjau ke lapangan,” ujar Agus, Senin (3/2/2025).

Agus menyampaikan, jika memang ditemukan ada persoalan, maka DKPP harus segera menegur para pelaksana proyek untuk segera melakukan perbaikan. Jangan sampai, kualitas JUT yang diserahkan ke petani ini jelek.

“Nanti akan kami kaji dulu, dan segera akan kami jadwalkan sidak ke lapangan. Tetapi saya berharap kepada DKPP dan pelaksana proyek untuk menjaga kualitas bangunannya, jangan sampai menyalahi aturan,” ungkapnya.

Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Arifin menambahkan, sekilas jika dilihat dari foto - foto kondisi di lapangan, pembangunan JUT tidak sesuai RAB awal.

“Tadi saya sudah berkoordinasi dengan Ketua Komisi II dan meminta dinas untuk segera melakukan perbaikan. Ini memalukan, proyek pemerintah dikerjakan asal- asalan. Saya minta ini harus menjadi catatan,” terang Arifin.

Sebelumnya, sejumlah proyek berupa belanja barang yang diserahkan ke masyarakat dalam bentuk JUT di DKPP diduga bermasalah.

Ada beberapa titik proyek JUT yang diserahkan ke sejumlah Kelompok Tani (KT) diduga tidak lazim atau tidak seperti pekerjaan pada umumnya.

Misalnya saja pekerjaan JUT di Desa Kenep, Kecamatan Beji yang dikerjakan okeh CV Insan Mulia.  Ada yang tidak wajar dari pekerjaan senilai Rp 182 juta yang akan diserahkan ke KT Kluncinglegi ini. 

Misalnya, pemasangan paving yang dibentuk menyerupai topi uskup. Lazimnya, itu seharusnya dipasang topi uskup. 

Namun oleh pelaksana dipasang potongan paving yang dibentuk menyerupai topi uskup.Hal ini diduga kuat menjadi bagian dari siasat licik pelaksana untuk mendapatkan keuntungan, dan masih banyak temuan lainnya.  *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved