Sosok Dr Arif Nur Muhammad Ansori, Peneliti Virus Unair yang Harumkan Nama Indonesia di ViBioM 2025
Dr Arif Nur Muhammad Ansori, peneliti virus dan ahli virus Unair Surabaya, terpilih sebagai anggota Scientific Program Committee dalam ViBioM 2025.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA – Dr Arif Nur Muhammad Ansori, peneliti virus dan ahli virus Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, terpilih sebagai anggota Scientific Program Committee dalam International Virus Bioinformatics Meeting (ViBioM) 2025.
Ia menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia dalam konferensi bergengsi yang akan berlangsung pada 13–15 Mei 2025 di Instituto de Higiene e Medicina Tropical (IHMT), Lisbon, Portugal.
Sebagai salah satu forum terkemuka di bidang virologi dan bioinformatika, ViBioM 2025 akan mempertemukan para ilmuwan dari berbagai negara, termasuk Jerman, Kanada, Finlandia, Belanda, Belgia, dan Portugal.
Ansori mengaku bangga bisa bergabung dalam jajaran ilmuwan dunia di ajang prestisius ini.
“Saya merasa bangga dapat menjadi bagian dari komite ilmiah yang berisi pakar-pakar internasional. Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga membawa nama baik Unair dan Indonesia di pentas global,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).
Dalam bidang virologi dan bioinformatika, Ansori telah dikenal sebagai salah satu peneliti yang berkontribusi dalam pemetaan virus, terutama sejak pandemi COVID-19.
Salah satu pencapaiannya yang menonjol adalah keberhasilannya mengungkap whole-genome sequence isolat SARS-CoV-2 dari Indonesia.
Selain itu, ia juga memetakan pola protein S virus tersebut, yang berperan penting dalam pengembangan vaksin dan terapi baru.
“Virus adalah entitas yang penuh misteri dan menantang. Saya menikmati tantangan dalam mempelajarinya dan mencari solusi ilmiah untuk menghadapi ancaman virus di masa depan. ViBioM 2025 adalah kesempatan emas untuk bertukar wawasan dengan para ilmuwan dunia, berbagi temuan terbaru, serta membahas strategi inovatif dalam menangani virus yang semakin berkembang," ungkapnya.
Sebagai bagian dari Scientific Program Committee, Ansori ingin mendorong kolaborasi lintas disiplin.
Ia percaya bahwa kerja sama antar-ilmuwan dari berbagai bidang merupakan kunci dalam menghadapi ancaman penyakit menular global.
Saat ini, ia tengah mencari mitra kerja sama untuk proyek pengeditan genom virus virulen, yang berpotensi digunakan dalam pengembangan vaksin dan agen terapeutik.
Selain itu, ia juga menaruh perhatian besar pada dampak perubahan iklim terhadap penyebaran penyakit menular.
“Ilmu pengetahuan tidak bisa berjalan sendiri. Untuk memahami dan menghadapi virus, kita harus membangun kemitraan dengan ilmuwan dari berbagai bidang, baik di dalam maupun luar negeri,” tegasnya.
virus
peneliti virus
ahli virus
Dr Arif Nur Muhammad Ansori
Unair
Surabaya
ViBioM
virologi
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Human interest story
Daftar 10 Calon Hakim Agung Lolos Uji Kelayakan, Hakim Alimin Pemberi Vonis Mati Ferdy Sambo Dicoret |
![]() |
---|
Saat Siswa SD Belajar Tentang Profesi Pekerjaan di Terminal Petikemas Surabaya |
![]() |
---|
Ternyata Ilham Pradita Bukan Target Utama Penculikan Bos Bank Plat Merah, K alias Ken Pilih Random |
![]() |
---|
Ramalan Cuaca Surabaya Hari Ini 17 September 2025: Pagi Hari Berawan, Suhu Tertinggi 33 Derajat |
![]() |
---|
Pengedar Sabu Ditangkap Polisi saat COD, Ngaku Keluarkan Modal Rp 2,2 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.