Tidak Mempan Di-warning, 6 Warung Prostitusi di Lahan Pemkab Probolinggo Akhirnya Dirobohkan

Pembongkaran dilakukan lantaran warung-warung di sana disalahgunakan untuk praktik prostitusi.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
surya/Ahsan Faradisi (ahsan1234)
Satpol PP Kabupaten Probolinggo membongkar warung-warung diduga tempat prostitusi di Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton. 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Kesabaran jajaran Satpol PP Pemkab Probolinggo atas keberadaan titik prostitusi berkedok warung kopi (warkop) akhirnya habis.

Kamis (23/1/2024), para penegak perda itu membongkar sedikitnya 7 bangunan semipermanen setelah beberapa kali diperingatkan tetapi tidak diindahkan.

Pembongkaran bangunan semipermanen yang berupa warung-warung itu berdiri di atas lahan milik pemda di Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Pembongkaran dilakukan lantaran warung-warung di sana disalahgunakan untuk praktik prostitusi. Dan hanya satu bangunan yang memang merupakan tempat atau warung kopi biasa.

Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Sumarto mengatakan, selain alasan menyediakan jasa bagi para hidung belang, tempat prostitusi itu juga dibangun di lahan milik pemerintah.

"Lahan itu milik pemerintah, jadi 7 warung yang 6 di antaranya penyedia jasa esek-esek dan 1 warung kopi biasa tetap kami bongkar. Karena lahan yang ditempati itu milik pemerintah," kata Sumarto, Kamis (23/1/2025).

Sebelum dibongkar, lanjut Sumarto, pihaknya juga sudah melakukan prosedur sesuai aturan, yakni dengan bersurat kepada para pemilik. Namun hal itu malah tidak digubris, sehingga langsung dibongkar.

"Tempat ini sudah beroperasi puluhan tahun, sudah berpuluh-puluh kali kami tertibkan atau dirazia dengan mengamankan para PSK-nya. Sudah diberikan surat peringatan, tetap saja membandel," ungkap Sumarto.

Sebelum dibongkar, menurut Sumarto, pihaknya sudah menyelidiki terlebih dahulu dan ternyata para pemilik warung remang itu adalah orang luar Desa Sumberanyar, bahkan ada juga dari luar Kabupaten Probolinggo.

"Kalau lokasinya itu dikenal dengan Pasir Panjang. Biasanya ramai saat malam Minggu saja dan para PSK yang tinggal di tempat itu kurang lebih ada sekitar 30 orang. Kebanyakan dari luar daerah juga," pungkasnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved