BB TNBTS Identifikasi Jenis Kelamin Macan Tutul yang Tertangkap Kamera Perangkap
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masih mengidentifikasi jenis kelamin dua macan tutul yang tertangkap kamera perangkap
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masih mengidentifikasi jenis kelamin dua macan tutul yang tertangkap kamera perangkap di sebuah kawasan Gunung Semeru.
Penampilan visual dari rekaman kamera belum bisa banyak membantu tim dari BB TNBTS untuk mengidentifikasi jenis kelamin dua hewan langka itu.
Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha juga mengatakan, kedua hewan yang dilindungi itu belum tentu induk dan anak.
Mengamati karakter hidup kucing dewasa yang merupakan keluarga dari macan tutul, biasanya anak yang sudah remaja akan hidup mandiri dan memisahkan diri dari induknya.
"Kami belum bisa pastikan jenis kelaminnya apa. Pun, biasanya kalau sudah remaja, kucing dewasa akan memisahkan diri. Macan jantan mulai matang bereproduksi di usia tiga tahun. Kalau yang betina di usia sekitar 2,5 tahun," kata Rudi di kantor BB TNBTS, Jalan Raden Intan, Nomor 6, Kota Malang, Kamis (23/1/2025).
BB TNBTS memperkirakan ada 24 macan tutul di alam liar. Angka itu masih berupa perkiraan.
Temuan baru-baru ini menjadi bagian dari penelitian lebih lanjut yang memperkirakan populasi macan tutul di TNBTS.
"Itu dari perkiraan kami di lokasi, akurasinya belum bisa dibuktikan. 24 individu itu dilihat dari kamera yang terpasang di beberapa lokasi berbeda. Jadi 24 tadi indikasi secara kasar dan belum meyakini secara ilmiah. Sampai sekarang masih kami lakukan survei secara ilmiah dan hasilnya masih belum keluar," ujar Rudi.
Macan tutul yang tertangkap kamera merupakan predator puncak rantai makanan di kawasan Bromo Tengger Semeru.
Dipaparkan Rudi, macan tutul yang tertangkap kamera bisa memakan primata, burung, kancil maupun rusa.
Sebagai predator puncak, tidak ada lagi yang memburu macan tutul tersebut.
"Biasanya manusia yang memburu," katanya.
BB TNBTS berupaya melindungi keberadaan macan tutul langka itu.
Rudi mengatakan, ia telah memerintahkan sejumlah petugas untuk memasifkan pratoli kawasan agar tidak ada peruran liar yang dapat mengancam keberlangsungan hidup macan tutul.
"Sejauh ini yang kami dengar laporannya adalah perburuan burung. Kalau macan tutul masih belum ada," katanya.
SURYA.co.id
Running News
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Rudijanta Tjahja Nugraha
macan tutul
Modus Baru Maling Motor di Surabaya, Sudah 11 Perempuan Jadi Korbannya |
![]() |
---|
P-APBD 2025 Jatim Segera Disahkan, Belanja Daerah Bakal Naik 2,7 Triliun |
![]() |
---|
Puncak Konvensi Humas Indonesia 2025 Agak Digelar di Surabaya, Sejumlah Tokoh Dijadwalkan Hadir |
![]() |
---|
Kegiatan Terakhir Wamenaker Immanuel Ebenezer Menjelang Terjaring OTT KPK, Tetangga Tak Percaya |
![]() |
---|
Hasil Skor Akhir Persebaya vs Bali United, Bajul Ijo Ngamuk Menang Perdana Di Kandang 5-2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.