Normalisasi Sungai di Sidoarjo Kerap Terkendala, Ini Penyebabnya

Normalisasi sungai, menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas

Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Taufik
Plt Bupati Sidoarjo Subandi dan Kepala BBWS Brantas Hendra Ahyadi saat bertemu di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (21/1/2025). 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Normalisasi sungai, menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk mengatasi banjir di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).

Namun, sayangnya upaya itu kerap terkendala banyaknya bangunan liar di pinggir-pinggir kali. 

Karena itu, BBWS Brantas bersama Pemkab Sidoarjo bakal lebih intens melakukan penertiban bangunan liar yang ada. 

“Supaya tidak mengganggu normalisasi sungai yang kami lakukan,” kata Kepala BBWS Brantas, Hendra Ahyadi saat dikonfirmasi di Pendopo Sidoarjo, Selasa (21/1/2025). 

Disebutnya, BBWS Brantas dan Pemkab Sidoarjo juga sudah mendata bangunan liar yang ada. 

Di kawasan Pepelegi misalnya, terhitung ada sekitar 45 bangunan liar yang perlu ditertibkan di sepanjang pinggiran afvour Bono. 

Di tempat lain juga terus didata. Seperti bangunan sepanjang Kali Buntung, di sepanjang sungai kawasan Waru dan sebagainya. Semua yang dirasa menganggu proses normalisasi bakal ditertibkan. 

Terdekat ini, sungai yang menjadi prioritas utama revitalisasi oleh BBWS adalah sungai di wilayah Pepelegi, karena lokasi itu dirasa menjadi penyebab banjir yang terjadi beberapa waktu belakangan. 

“Kami juga akan menurunkan alat berat untuk melakukan revitalisasi di sana. Selain bekerja sama dengan Pemkab Sidoarjo, kami juga terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim,” lanjut Hendra. 

Nah, ketika ada bangunan liar yang menjadi penghambat proses revitalisasi, tentu bakal ditertibkan, karena bangunan-bangunan liar tersebut penyebab terkendalanya proses normalisasi sungai di Sidoajo selama ini. 

"Beberapa titik sungai bahkan susah untuk diturunkan alat berat, karena aksesnya yang terhambat bangunan. Makanya harus ditertibkan. Kami akui hal itu menjadi masalah mendasar yang mengganggu revitalisasi sungai," ujarnya. 

Berbagai rencana revitalisasi dan penertiban bangunan liar tersebut, sudah dikordinasikan BBWS Brantas bersama Pemkab Sidoarjo

Plt Bupati Sidoarjo Subandi pun mendukung penuh upaya tersebut. 

“Kami sudah berkomitmen. Kami terus bergerak untuk membersihkan sungai, termasuk bersama BBWS Brantas serta dengan menggelar sejumlah upaya lain. Seperti menggerakkan kerja bakti rutin dan sejumlah upaya lain,” kata Subandi. 

Tentang bangunan liar, Subandi juga mengakui, bahwa itu merupakan kendala yang harus dituntaskan. Jika tidak, proses revitalisasi sungai tidak bisa dilakukan secara maksimal. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved