Pengurus Koperasi Penghasil Susu di Tulungagung Wadul ke DPRD, Mengeluhkan Jalan Rusak

Para pengurus KUD Tani Wilis di Kecamatan Sendang mengeluhkan jalan rusak akibat longsor di Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, Tulungagung, Jatim

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Jalan yang rusak akibat longsor di Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, Tulungagung, Jawa Timur. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Para pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Wilis di Kecamatan Sendang mengadu ke DPRD Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), Kamis (16/1/2025).

Koperasi penghasil susu ini, mengeluhkan jalan rusak di Dusun Mojogitik, Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, akibat bencana longsor pada Minggu (15/12/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.

Hingga kini, jalan utama antara Kecamatan Sendang dan Karangrejo tersebut, belum bisa dilewati kendaraan besar.

Dampaknya, angkutan susu dari KUD Tani Wilis harus dilakukan dengan cara dilangsir menggunakan truk tangki ukuran kecil.

Kondisi ini membuat KUD Tani Wilis yang menampung susu dari ratusan peternak sapi perah, harus mengeluarkan biaya ekstra untuk biaya langsir.

"Akhirnya susu harus diambil dengan truk-truk tangki ukuran kecil, lalu dipindahkan ke truk ukuran besar," jelas Suwarto.

KUD Tani Wilis Tulungagung menghasilkan 54 ton susu setiap hari.

Dalam situas normal, susu produksi para peternak ini diangkut dengan sejumlah truk tangki ukuran besar, mulai dari kapasitas 17 ton, 15 ton, 12,5 ton dan 10 ton.

Namun, kini truk-truk besar ini menunggu di Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, untuk menerima langsiran dari truk tangki yang ukurannya lebih kecil.

"Untuk proses langsir ini, kami harus mengeluarkan biaya Rp 60 juta selama satu bulan ini," ungkap Suwarto.

Proses langsir antar kendaraan ini, berisiko menurunkan kualitas susu.

Masih menurut Suwarto, saat proses pemindahan ini ada risiko kontaminasi.

Padahal kualitas susu harus terjaga dengan ketentuan sesuai standar Total Plate Count (TPC) pada susu adalah 1 juta CFU/ml.

"Jika sering dipindah, kualitas susu pasti menurun. Untungnya selama ini belum pernah ditolak oleh pabrik," ujarnya.

Jalan yang longsor menyisakan satu lajur yang juga rawan longsor, dari sebelumnya 2  lajur.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved