9 Pasar Hewan Ponorogo Ditutup Akibat PMK, Pedagang Kecele Tetpi Nekat Jualan Di Tepi Jalan
Karena tidak bisa masuk ke dalam pasar hewan, pedagang memilih bertahan di luar atau tepi jalan.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PONOROGO - Bagi warga desa, ternak sapi seperti harta alias tabungan yang bisa menjadi andalan di masa sulit.
Karena itu penutupan serentak 9 pasar hewan di Ponorogo sebagai dampak penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) jilid 2, benar-benar memukul pemilik sapi.
Apalagi ketika kabar penutupan 9 pasar hewan, Jumat (10/1/2025), tidak diketahui semua pemilik sapi. Pedagang sapi pun kecele, mereka telanjur datang ke Pasar Hewan Jetis Ponorogo, tetapi ternyata ditutup.
Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) menutup sementara 9 pasar hewan di Ponorogo selama 2 pekan, salah satu di Pasar Hewan Jetis.
Pantauan di lokasi, sejumlah pedagang yang datang ke Pasar Hewan Jetis di Jalan Ki Ageng Kutu Desa/Kecamatan Jetis, akhirnya melongo kecewa.
Karena tidak bisa masuk ke dalam pasar hewan, pedagang memilih bertahan di luar atau tepi jalan. Harapannya beberapa ada yang menawar kemudian membeli sapinya.
“Mau jualan sapi, ke sini kok ternyata tutup,” ungkap salah satu pedagang sapi, Suyadi, warga Desa Tajug, Kecamatan Siman.
Pria berusia 60 tahun ini mengaku bahwa tidak mengetahui Pasar Hewan Jetis ditutup. “Tidak tahu, orang kampung tidak tahu informasi kalau ditutup,” urainya.
Suyadi mengaku bahwa membawa 1 ekor sapi niatnya memang mau dijual. Lantaran sapi miliknya masih sehat tidak terkena penyakit PMK.
“Sapinya mau dijual, sementara saya kasih di depan pasar. Kalau ada yang beli ya dijual, kalau tidak ada, ya dibawa pulang,” terang Suyadi.
Menurutnya bahwa, saat ini pedagang sapi yang kecelek selain dirinya ada satu lagi, “Total dua orang, satu saya satunya orang Sawoo,” tambahnya.
Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagkum Ponorogo, Okta Heriadi mengaku memang beberapa pedagang sapi yang datang.
“Karena kita ndak bisa menahan, Walaupun sampai sini ya gimana lagi. Tetapi tetap tidak bisa masuk,” pungkasnya.
Sebelumnya Pasar hewan di seluruh Ponorogo ditutup mulai Jumat (10/1/2025). Ini buntut dari ratusan sapi di Bumi Reog terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ke-9 pasar itu adalah 7 pasar hewan besar dan 2 pasar hewan kecil . Masing-masing pasar hewan adalah Badegan, Sumoroto, Ngumpul Balong, Slahung, Bungkal, Tamansari Sambit, Jetis. Sementara 2 pasar hewan kecil adalah Pasar Balong dan Sawoo.
Di pasar hewan Jetis terpampang pengumuman penutupan, “Penutupan Sementara Operasional Pasar Hewan." Penutupan pasar ini berdasarkan surat dari Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) nomor 500.2.3.4/KH/4/405 16/2025.
Disperdagkum menindaklanjuti Surat Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo nomor 500.7.2.4/KRP/14/405.21/2025 tanggal 6 Januari 2025, perihal Permohonan Penutupan Sementara Operasional Pasar Hewan di Kabupaten Ponorogo.
Dan guna untuk menjaga merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak (Sapi, Kerbau, Kambing, Domba dan Babi), maka perlu pembatasan aktivitas sementara pada Pasar Hewan. *****
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
PMK di Ponorogo
9 pasar hewan ditutup
Disperdagkum Ponorogo
pedagang kecewa pasar hewan ditutup
pasar tutup akibat PMK
pedagang hewan berjualan di jalan
Ponorogo
190 Anak Muda Ponorogo Bersaing Untuk Magang di Jepang, Kang Giri Tegaskan Seleksi Nol Rupiah |
![]() |
---|
BPPKAD Tegaskan Tidak Ada Kenaikan PBB Ponorogo, Tetapi Warga Juga Didesak Lunasi Tunggakan Pajak |
![]() |
---|
Rekam Jejak AKBP Andin Wisnu Kapolres Ponorogo yang Beri Penghargaan Siswanto, Panjat Tiang Bendera |
![]() |
---|
Sosok Asli Siswanto, Petugas Pengibar di Ponorogo yang Panjat Tiang Bendera, Tekuni 3 Profesi |
![]() |
---|
Publikasikan Karya di Media Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.