Gus Ipul Cium Kening Bocah Lumpuh Otak di Bangkalan, Mensos Sadar Banyak PR Untuk Bantu Disabilitas

Karena cerebral palsy itu, Randika mengalami kelainan kongenital pada gerakan, otot, dan postur

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Menteri Sosial RI, KH Syaifullah Yusuf mencium kening bocah penyandang cerebral palsy, Randika Pratama dalam kunjungan kerja di Bangkalan, Rabu (8/1/2025). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Menteri Sosial (Mensos) RI, KH Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mendadak dibelit rasa haru saat kunjungannya ke Bangkalan, Rabu (8/1/2025).

Bibir tercekat ketika melihat Randika Pratama, seorang bocah penyandang cerebal palsy yang dihadirkan di Pendapa Agung Bangkalan.

Randika yang mengalami kelumpuhan otak itu tampak terduduk lemas dengan tatapan sayu ke arah Gus Ipul.

Kondisi bocah 10 tahun itu bak mengaduk perasaan Gus Ipul. Ia pun bergegas menghampiri, mencium kening Randika sampai matanya berkaca-kaca oleh air mata.

Randika tidak mampu merespons, hanya duduk lemas di atas kursi roda dengan tatapan sayu. Karena cerebral palsy itu, Randika mengalami kelainan kongenital pada gerakan, otot, dan postur.  

Kursi roda cerebral palsy hitam penopang tubuh Randika itu merupakan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang menjadi rangkaian kunjungan Gus Ipul ke Kabupaten Bangkalan

Gus pun mengangkat tangan kanannya dengan posisi telapak menghadap ke depan sambil membacakan ikrar yang diikuti oleh para Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). 

Pendamping Rehabilitasi Sosial, Taruan Siaga Bencana hingga Tenaga Pelopor Kedamaian merupakan pilar-pilar sosial.  

"Saya bersungguh-sungguh untuk bekerja bersama-bersama bergandeng tangan sesuai dengan seluruh ketentuan yang ada untuk tidak korupsi, tidak menyelewengkan seluruh dana yang ada, meningkatkan kesejahteraan sosial, akan mendampingi KPM (keluarga penerima manfaat) sepenuh hati dengan kejujuran, dengan kesungguh-sungguhan dengan ilmu yang kami miliki," demikian Gus Ipul diikuti para pendamping.

"Kami tidak akan membohongi KPM, terutama yang berurusan dengan keuangan, kami berterima kasih telah diberi kepercayaan oleh negara untuk bekerja membantu mereka yang lemah. Untuk itu kami berharap mudah-mudahan kerja kami dirahmati oleh Allah SWT," lanjutnya.

Disinggung reaksi emosionalnya saat dihadapkan dengan Randika, Gus Ipul mengungkapkan, jaminan dan perlindungan sosial merupakan hal pertama yang harus didapatkan para penyandang disabilitas. Setelah itu baru rehabilitasi dan pemberdayaan.

“Kita menghormati mereka sebagaimana kita menghormati siapa pun. Mereka butuh perlindungan dan pemenuhan hak-haknya, mereka juga butuh rekreasi, juga pekerjaan, mereka butuh hal-hal seperti yang kita butuhkan,” ungkapnya.

Gus Ipul datang ke Pendapa Agung Bangkalan dalam kunjungan kerja yang dikemas Dialog Bersama Para Pilar Sosial se-Madura Raya, sekaligus memberikan bantuan Asistensi Rehabilitas Sosial (ATENSI).

Bantuan yang diberikan Kemensos RI menyasar total 57 penerima manfaat dengan kategori klaster anak, penyandang disabilitas, lanjut usia, dan kelompok rentan. 

Termasuk mengecek kondisi lansia hidup seorang diri di Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan yang sejak tahun 2022 tidak lagi menjadi penerima manfaat bantuan sosial PKH.  

“Sementara para penyandang disabilitas baru 50 persen yang bisa memperoleh pendidikan yang semestinya, banyak memang PR kita. Tetapi dengan komitmen Pak Presiden, kerjasama dengan bupati/wali kota, Insya Allah jangkauan kita ke depan lebih banyak untuk bisa memberikan dukungan,” jelasnya.

Ia memaparkan, Kemensos melalui Sentra Prof Dr Soeharso Surakarta akan memberikan bantuan pembersihan lingkungan tempat tinggal, bantuan kasur, bantal, sprei, lemari pakaian, kursi, bantuan kebutuhan dasar dan nutrisi seperti beras, sardines, gula pasir, madu, biskuit, kecap, dan teh. 

Kemensos juga mengalokasikan Rp 650 miliar untuk bantuan di Kabupaten Bangkalan. Adapun rinciannya untuk PKH sebesar Rp 146 miliar dengan 49.058 KPM, sembako Rp 218 miliar untuk 92.747 orang. 

"Ada juga bantuan YAPI sebesar Rp 4 miliar untuk 1.847 YAPI dan Penerima Bantuan Iuran mendapatkan bantuan Rp 296 miliar untuk 588.514 jiwa,” pungkas mantan Wagub Jatim itu.

Ia menambahkan, ke depan ia berencana agar kesejahteraan di Pulau Madura bisa lebih cepat. Tentunya melalui kerja yang lebih terukur, kerja yang lebih terpadu, dan kerja yang terintegrasi antara setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. "Inilah yang menjadi modal kita bekerja lebih efektif di masa mendatang,” terangnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved